30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Enam TPS di Palangkaraya Lakukan PSU, Sebagian Pemilih Golput

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palangkaraya, sebanyak 6 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Palangkaraya melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), karena beberapa alasan. Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangkaraya secara resmi menggelar PSU di sejumlah TPS secara serentak di Kota Palangkaraya, Sabtu (24/2).

Lebih lanjut, diketahui salah satunya di TPS 081 Kelurahan Palangka, Jalan Bukit Kaminting X Nomor 9, Kota Palangkaraya, dalam PSU tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Enus Jombang, mengatakan bahwa pihaknya melakukan kesalahan dengan menerima sekitar 12 KTP mahasiswa dari luar Kalimantan. Saat itu, mahasiswa tersebut belum mengurus surat pindah memilih saat Pemilu 2024.

Dalam PSU yang dilakukan untuk TPS 081, yaitu untuk 5 (lima) jenis suara. Berdasarkan data dari KPU, totalnya ada 237 orang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 081 Kelurahan Palangka. Dan terdapat 9 orang yang merupakan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Baca Juga :  DPD Partai Golkar Palangkaraya Kenalkan Sosok Caleg, Target Duduki 8 Kursi di DPRD

Enus menyebutkan, untuk jumlah data DPT sama dengan pemilu lalu. Namun, pihaknya masih belum yakin 100 persen pemilih akan menggunakan hak pilihnya secara menyeluruh. Pasalnya, sebagian warga sudah ada yang berada di luar kota. Sehingga kemungkinan antusias warga berkurang dari sebelumnya pada saat pemilu 14 Februari 2024 lalu.

“Kita lihat saja nanti hasilnya. Berapa orang yang datang untuk mencoblos ya. Karena yang datang kita tidak tahu karena banyak yang keluar kota,” ujarnya saat diwawancarai media, Sabtu (24/2).

Sementara itu, salah satu pemilih RF (23), menilai pelaksanaan PSU ini, ia agak keberatan. Karena tidak semua orang bisa melakukan pencoblosan pada hari ini.

“Ya, contohnya orang tua saya. Karena orang tua saya itu sedang berada di luar kota. Jadi untuk sekarang itu mereka gak bisa ke sini lagi, karena kemarin kan sudah di tanggal 14 Februari itu. Mereka sekarang gak bisa ke sini, akhirnya mereka tidak bisa memilih atau golput,” terangnya.

Baca Juga :  Anggota DPR Milenial Belum Bisa Saingi Wajah-Wajah Lama

Selain itu, Dwi Purnomo (32) berpendapat bahwa PSU ini sangat bagus. Karena bisa lebih teliti. Dan bisa menjadi evaluasi ke depannya, karena pada pemungutan suara sebelumnya, banyak pemilih yang datang dari luar kota untuk mengikuti pemilihan ini lebih didata lagi.

“Kemarin kan hanya dengan menggunakan KTP sudah bisa mencoblos yang pemilih dari luar,” ucapnya.

Menurutnya, pelaksanaan PSU ini juga ada kemungkinan banyak masyarakat yang tidak ikut PSU. Sebab, suara tersebut sangat disayangkan untuk tidak digunakan, terutama bagi anak muda. Sebab, suara anak muda sangat berpengaruh untuk kemajuan suatu bangsa.

“Mungkin banyak faktor mereka tidak memilih. Ya, mungkin saja informasinya tidak sampai, atau terlebih dahulu pergi ke luar kota,” tukasnya.

Ia berharap, perhitungan PSU ke depan bisa lebih maksimal, dan tidak terulang lagi. Dan kepada siapapun pemimpin yang terpilih kedepannya, semoga bisa lebih baik lagi. Dan melanjutkan program-program yang sudah berjalan. (ana/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palangkaraya, sebanyak 6 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Palangkaraya melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), karena beberapa alasan. Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangkaraya secara resmi menggelar PSU di sejumlah TPS secara serentak di Kota Palangkaraya, Sabtu (24/2).

Lebih lanjut, diketahui salah satunya di TPS 081 Kelurahan Palangka, Jalan Bukit Kaminting X Nomor 9, Kota Palangkaraya, dalam PSU tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Enus Jombang, mengatakan bahwa pihaknya melakukan kesalahan dengan menerima sekitar 12 KTP mahasiswa dari luar Kalimantan. Saat itu, mahasiswa tersebut belum mengurus surat pindah memilih saat Pemilu 2024.

Dalam PSU yang dilakukan untuk TPS 081, yaitu untuk 5 (lima) jenis suara. Berdasarkan data dari KPU, totalnya ada 237 orang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 081 Kelurahan Palangka. Dan terdapat 9 orang yang merupakan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Baca Juga :  DPD Partai Golkar Palangkaraya Kenalkan Sosok Caleg, Target Duduki 8 Kursi di DPRD

Enus menyebutkan, untuk jumlah data DPT sama dengan pemilu lalu. Namun, pihaknya masih belum yakin 100 persen pemilih akan menggunakan hak pilihnya secara menyeluruh. Pasalnya, sebagian warga sudah ada yang berada di luar kota. Sehingga kemungkinan antusias warga berkurang dari sebelumnya pada saat pemilu 14 Februari 2024 lalu.

“Kita lihat saja nanti hasilnya. Berapa orang yang datang untuk mencoblos ya. Karena yang datang kita tidak tahu karena banyak yang keluar kota,” ujarnya saat diwawancarai media, Sabtu (24/2).

Sementara itu, salah satu pemilih RF (23), menilai pelaksanaan PSU ini, ia agak keberatan. Karena tidak semua orang bisa melakukan pencoblosan pada hari ini.

“Ya, contohnya orang tua saya. Karena orang tua saya itu sedang berada di luar kota. Jadi untuk sekarang itu mereka gak bisa ke sini lagi, karena kemarin kan sudah di tanggal 14 Februari itu. Mereka sekarang gak bisa ke sini, akhirnya mereka tidak bisa memilih atau golput,” terangnya.

Baca Juga :  Anggota DPR Milenial Belum Bisa Saingi Wajah-Wajah Lama

Selain itu, Dwi Purnomo (32) berpendapat bahwa PSU ini sangat bagus. Karena bisa lebih teliti. Dan bisa menjadi evaluasi ke depannya, karena pada pemungutan suara sebelumnya, banyak pemilih yang datang dari luar kota untuk mengikuti pemilihan ini lebih didata lagi.

“Kemarin kan hanya dengan menggunakan KTP sudah bisa mencoblos yang pemilih dari luar,” ucapnya.

Menurutnya, pelaksanaan PSU ini juga ada kemungkinan banyak masyarakat yang tidak ikut PSU. Sebab, suara tersebut sangat disayangkan untuk tidak digunakan, terutama bagi anak muda. Sebab, suara anak muda sangat berpengaruh untuk kemajuan suatu bangsa.

“Mungkin banyak faktor mereka tidak memilih. Ya, mungkin saja informasinya tidak sampai, atau terlebih dahulu pergi ke luar kota,” tukasnya.

Ia berharap, perhitungan PSU ke depan bisa lebih maksimal, dan tidak terulang lagi. Dan kepada siapapun pemimpin yang terpilih kedepannya, semoga bisa lebih baik lagi. Dan melanjutkan program-program yang sudah berjalan. (ana/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru