27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Skema Lengkap Pengamanan Pelantikan Presiden 20 Oktober 2019

 TNI-Polri menggelar apel gelar pasukan
pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 yang akan
dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang di gedung DPR/MPR RI Senayan Jakarta.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertindak sebagai inspektur upacara,
didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, KSAD Jenderal TNI Andika
Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Wakasau Marsda Fahru Zaini
Isnanto.

Hadi mengatakan, apel
ini dimaksudkam untuk memeriksa kesiapan akhir seluruh satuan, personel, alat
perlengkapan, dan alutsista yang akan digunakan dalam pengaman pelantikan
Presiden. Dia menyampaikan komanda dari para pimpinan telah didistribusikan
kepada seluruh prajurit.

“Pahami dan kuasai
rincian tugas tersebut, serta aturan pelibatan dalam menghadapi setiap
perkembangan situasi,” kata Hadi di Lapang Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis
(17/10).

Hadi berpesan kepada
seluruh komandan satuan supaya memastikan anggotanya memahami perbuatannya
selama menjalankan tugas. Dengan begitu diharapkan gangguan selama melaksanakan
pengamanan bisa dikurangi.

Baca Juga :  Demokrat Perkuat Soliditas Menuju Kejayaan di 2024

Para pasukan juga
diingatkan supaya mencermati setiap informasi yang masuk dan mengolah informasi
tersebut dengan cermat, agar tidak melewatkan informasi intelijen sekecil
apapun. “Kegagalan memahami informasi akan menyebabkan pengambilan keputusan
yang tidak tepat dan dapat membahayakan pelaksanaan tugas,” tambahnya.

Mantan KSAU itu, pun
menekankan agar setiap prajurit menghilangkan ego sektoral yang sempit. Baik
itu antar matra TNI, maupun dengan anggota polri. Seluruh pihak harus berbuat
untuk kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan bangsa dan negara.

Dalam pelantikan 20
Oktober mendatang, TNI mengerahkan 30 ribu pasukan gabungan dari polri dan
pemerintah daerah. Mereka akan dibagi dalam 3 ring pengamanan. Ring pertama di
bawah tanggungjawab Paspampres, ring 2 TNI, dan ring 3 gabungan TNI-Polri dan
unsur lainnya.

Baca Juga :  Ditanya Mau Maju Lagi di Pilkada Kota, Fairid : Insya Allah

Adapun sejumlah objek
yang menjadi bagian pengamanan ini yaitu Presiden dan Wakil Presiden beserta
keluarga, tamu luar negeri, tamu negara, utusan khusus dan lain sebagainya.
Mereka akan dikawal mulai dari kedatangan, perjalan menuju hotel, perjalanan
menuju gedung DPR, hingga pulang kembali.

Sedangkan objek vital
yang akan diamankan yakni sarana dan prasarana yang akan digunakan Presiden dan
Wakil Presiden terpilih, tamu negara, gedung DPR/MPR RI, Bandara Internasional
Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma, PLN Gandul, tempat logistik pertamina
dan area lainnya.

“Ada beberapa ttik
kritis yang diperkuat termasuk Istana Presiden, wilayah lain diantaranya
tempat-tempat ekonomi seperti Glodok, Jembatan Tiga dan lain sebagainya,”
pungkas Hadi.(jpg)

 

 TNI-Polri menggelar apel gelar pasukan
pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 yang akan
dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang di gedung DPR/MPR RI Senayan Jakarta.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertindak sebagai inspektur upacara,
didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, KSAD Jenderal TNI Andika
Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Wakasau Marsda Fahru Zaini
Isnanto.

Hadi mengatakan, apel
ini dimaksudkam untuk memeriksa kesiapan akhir seluruh satuan, personel, alat
perlengkapan, dan alutsista yang akan digunakan dalam pengaman pelantikan
Presiden. Dia menyampaikan komanda dari para pimpinan telah didistribusikan
kepada seluruh prajurit.

“Pahami dan kuasai
rincian tugas tersebut, serta aturan pelibatan dalam menghadapi setiap
perkembangan situasi,” kata Hadi di Lapang Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis
(17/10).

Hadi berpesan kepada
seluruh komandan satuan supaya memastikan anggotanya memahami perbuatannya
selama menjalankan tugas. Dengan begitu diharapkan gangguan selama melaksanakan
pengamanan bisa dikurangi.

Baca Juga :  Demokrat Perkuat Soliditas Menuju Kejayaan di 2024

Para pasukan juga
diingatkan supaya mencermati setiap informasi yang masuk dan mengolah informasi
tersebut dengan cermat, agar tidak melewatkan informasi intelijen sekecil
apapun. “Kegagalan memahami informasi akan menyebabkan pengambilan keputusan
yang tidak tepat dan dapat membahayakan pelaksanaan tugas,” tambahnya.

Mantan KSAU itu, pun
menekankan agar setiap prajurit menghilangkan ego sektoral yang sempit. Baik
itu antar matra TNI, maupun dengan anggota polri. Seluruh pihak harus berbuat
untuk kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan bangsa dan negara.

Dalam pelantikan 20
Oktober mendatang, TNI mengerahkan 30 ribu pasukan gabungan dari polri dan
pemerintah daerah. Mereka akan dibagi dalam 3 ring pengamanan. Ring pertama di
bawah tanggungjawab Paspampres, ring 2 TNI, dan ring 3 gabungan TNI-Polri dan
unsur lainnya.

Baca Juga :  Ditanya Mau Maju Lagi di Pilkada Kota, Fairid : Insya Allah

Adapun sejumlah objek
yang menjadi bagian pengamanan ini yaitu Presiden dan Wakil Presiden beserta
keluarga, tamu luar negeri, tamu negara, utusan khusus dan lain sebagainya.
Mereka akan dikawal mulai dari kedatangan, perjalan menuju hotel, perjalanan
menuju gedung DPR, hingga pulang kembali.

Sedangkan objek vital
yang akan diamankan yakni sarana dan prasarana yang akan digunakan Presiden dan
Wakil Presiden terpilih, tamu negara, gedung DPR/MPR RI, Bandara Internasional
Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma, PLN Gandul, tempat logistik pertamina
dan area lainnya.

“Ada beberapa ttik
kritis yang diperkuat termasuk Istana Presiden, wilayah lain diantaranya
tempat-tempat ekonomi seperti Glodok, Jembatan Tiga dan lain sebagainya,”
pungkas Hadi.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru