28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ketum PAN: Musda Dilakukan Musyawarah Mufakat, Tidak Lagi Cara “Jahili

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO
– Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
menyampaikan pesan penting pada
musyawarah daerah (Musda) serentak DPD PAN di tiga provinsi di Indon
esia,
yakni Kalteng, Riau, dan Maluku Utara. Pesan penting Zilkufli Hasan secara
garis besar agar dalam Musda PAN tidak lagi menggunakan cara jahiliyah.

 

“PAN
sudah 22 tahun. Dengan usia itu, partai ini harus sudah dewasa. Apalagi
persoalan internal, kita harus sudah matang. Kita tidak boleh lagi Musda dan
Muswil seperti jahiliyah, saling memeras, fitnah dan menjatuhkan. Namun, harus
dilakukan secara musyawarah mufakat,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
saat membuka Musda PAN seremtak, Selasa (16/2).

Baca Juga :  PDIP Larang Jokowi Pilih Menteri yang Pakai Topeng Kekuasaan

Dia
mengatakan, pengurus PAN ke
depan
tidak lagi harus dengan intrik-intrik. Jika hanya bermain intrik serta tidak
mengurus masyarakat, maka jangan ikut PAN.

“Jangan
saling menghabisi. Kita musyawarah mufakat. Nanti kita akan tunjuk 4-5
formatur, silakan musyawarah siapa yang cocok nanti jadi pengurus inti. Kalau
1-2 minggu tidak sepakat, maka Ketum yang memutuskan nantinya,” ucapnya.

Ditegaskannya,
untuk menjadi tim formatur itu, bisa dari anggota dewan, pengurus aktif, tokoh
masyarakat, dan partai lain yang ingin masuk PAN.

“Saya
ingin ke
depan
harus mengurus partai dengan baik. Jangan sampai sudah dua periode menjabat
ketua, tetapi tidak memiliki cabang. Semua akan kita evaluasi tiap bulan.
Kepengurusan DPD harus membentuk cabang dan ranting serta merekrut minimal
sedikit 10 kades atau mantan kades masuk di
pengurusan PAN,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tak Terima Diganti, Idham Amur Lepas Baju dan Mundur Dari PKB

 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO
– Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
menyampaikan pesan penting pada
musyawarah daerah (Musda) serentak DPD PAN di tiga provinsi di Indon
esia,
yakni Kalteng, Riau, dan Maluku Utara. Pesan penting Zilkufli Hasan secara
garis besar agar dalam Musda PAN tidak lagi menggunakan cara jahiliyah.

 

“PAN
sudah 22 tahun. Dengan usia itu, partai ini harus sudah dewasa. Apalagi
persoalan internal, kita harus sudah matang. Kita tidak boleh lagi Musda dan
Muswil seperti jahiliyah, saling memeras, fitnah dan menjatuhkan. Namun, harus
dilakukan secara musyawarah mufakat,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
saat membuka Musda PAN seremtak, Selasa (16/2).

Baca Juga :  PDIP Larang Jokowi Pilih Menteri yang Pakai Topeng Kekuasaan

Dia
mengatakan, pengurus PAN ke
depan
tidak lagi harus dengan intrik-intrik. Jika hanya bermain intrik serta tidak
mengurus masyarakat, maka jangan ikut PAN.

“Jangan
saling menghabisi. Kita musyawarah mufakat. Nanti kita akan tunjuk 4-5
formatur, silakan musyawarah siapa yang cocok nanti jadi pengurus inti. Kalau
1-2 minggu tidak sepakat, maka Ketum yang memutuskan nantinya,” ucapnya.

Ditegaskannya,
untuk menjadi tim formatur itu, bisa dari anggota dewan, pengurus aktif, tokoh
masyarakat, dan partai lain yang ingin masuk PAN.

“Saya
ingin ke
depan
harus mengurus partai dengan baik. Jangan sampai sudah dua periode menjabat
ketua, tetapi tidak memiliki cabang. Semua akan kita evaluasi tiap bulan.
Kepengurusan DPD harus membentuk cabang dan ranting serta merekrut minimal
sedikit 10 kades atau mantan kades masuk di
pengurusan PAN,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tak Terima Diganti, Idham Amur Lepas Baju dan Mundur Dari PKB

 

Terpopuler

Artikel Terbaru