30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wah! Politikus PSI Ini Sebut Anies Gubernur Terbodoh, Pembohong dan Bo

JAKARTA – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut
Anies Baswedan sebagai gubernur bodong alias bodoh dan bodong.

Hal itu dikatakan Guntur Romli
menanggapi klaim Anies yang mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli
Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta untuk menggelar Formula E 2020 di kawasan
Monas.

Aktivis Jaringan Islam Liberal
(JIL) itu lantas membagikan link berita bantahan terhadap klaim Anies.

“Dari #GubernurTerbodoh Jadi
#GubernurPembohong kalau digabung jadi BODONG: bodoh & bohong itulah rezim
@aniesbaswedan,” kata Guntur Romli yang dikutip Pojoksatu.id dari akun
Twitternya, Jumat (14/2).

class="twitter-tweet">

Dari #GubernurTerbodoh
Jadi #GubernurPembohong
kalau digabung jadi BODONG: bodoh & bohong itulah rezim @aniesbaswedan

Datangi
Setneg, Ketua DPRD DKI Tuding Anies Lakukan Pembohongan Publik
https://t.co/q7gfII9Mc5


Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) February
13, 2020

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI
Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
telah melakukan pembohongan publik.

Ia menyebut Anies mengklaim sudah
mendapatkan rekomendasi dari TACB DKI Jakarta untuk menggelar Formula E 2020 di
kawasan Monas. Padahal, pernyataan Anies itu dibantah Ketua TACB Mundardjito.

Baca Juga :  Media Memiliki Kekuatan, Mengawal Proses Penegakan Hukum

“Kami sebagai ketua dewan, dari
fraksi kami, melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya
ini mengiyakan, padahal belum dikonfirmasinya,” kata Prasetyo di Kantor
Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir
Kompas, Kamis (13/2/2020).

“Saya sebagai pimpinan daerah,
DPRD, saya kecewa dan ini adalah pembohongan publik,” kata politisi PDI-P ini.

Sebelumnya, Anies mengaku telah
mendapat rekomendasi TACB dalam surat nomor 61/-1.857.23 yang dia kirimkan
kepada Menteri Sekretaris Negara yang juga Ketua Komisi Pengarah Pembangunan
Kawasan Medan Merdeka Pratikno, Selasa (11/2/2020).

Prasetyo pun datang ke Istana
untuk bertemu dan menginformasikan kebenaran surat itu.

Menurut dia, Sekretaris Menteri
Sekretaris Negara Setya Utama membenarkan surat dari Anies itu. Namun, Setya
Utama juga baru mengetahui bahwa Pemprov DKI sebenarnya belum mendapat rekomendasi
dari TACB.

Baca Juga :  Koyem Merapat ke Sembilan Parpol

“Dia pikir dia (Anies) sudah izin
kepada tim cagar budaya. Itu cagar budaya loh. Ternyata enggak,” kata Prasetyo.

Dengan belum adanya rekomendasi
dari TACB, Prasetyo pun meminta Pemprov DKI membatalkan gelaran Formula E di
kawasan Monas. Ia merekomendasikan ajang tersebut dipindah ke Ancol.

Mundardjito berujar, TACB DKI
Jakarta tidak pernah melakukan kajian soal penyelenggaraan Formula E di area
Monas yang merupakan kawasan cagar budaya.

Karena itu, dia tidak bisa
menilai rencana penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut di kawasan Monas.

Anies enggan menanggapi secara
gamblang pernyataan Mundardjito itu.

Anies malah membahas hal lain,
yaitu mengapresiasi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang
telah memberikan persetujuan penyelenggaraan ajang balap itu di Monas.

“Begini saja, saya ingin
menyampaikan apresiasi kepada Komrah (Komisi Pengarah) yang telah memberikan
persetujuan sehingga Formula E bisa dilaksanakan di kawasan Monumen Nasional,”
ucap Anies di depan Balai Agung, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020). (one/pojoksatu/kpc)

JAKARTA – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut
Anies Baswedan sebagai gubernur bodong alias bodoh dan bodong.

Hal itu dikatakan Guntur Romli
menanggapi klaim Anies yang mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli
Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta untuk menggelar Formula E 2020 di kawasan
Monas.

Aktivis Jaringan Islam Liberal
(JIL) itu lantas membagikan link berita bantahan terhadap klaim Anies.

“Dari #GubernurTerbodoh Jadi
#GubernurPembohong kalau digabung jadi BODONG: bodoh & bohong itulah rezim
@aniesbaswedan,” kata Guntur Romli yang dikutip Pojoksatu.id dari akun
Twitternya, Jumat (14/2).

class="twitter-tweet">

Dari #GubernurTerbodoh
Jadi #GubernurPembohong
kalau digabung jadi BODONG: bodoh & bohong itulah rezim @aniesbaswedan

Datangi
Setneg, Ketua DPRD DKI Tuding Anies Lakukan Pembohongan Publik
https://t.co/q7gfII9Mc5


Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) February
13, 2020

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI
Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
telah melakukan pembohongan publik.

Ia menyebut Anies mengklaim sudah
mendapatkan rekomendasi dari TACB DKI Jakarta untuk menggelar Formula E 2020 di
kawasan Monas. Padahal, pernyataan Anies itu dibantah Ketua TACB Mundardjito.

Baca Juga :  Media Memiliki Kekuatan, Mengawal Proses Penegakan Hukum

“Kami sebagai ketua dewan, dari
fraksi kami, melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya
ini mengiyakan, padahal belum dikonfirmasinya,” kata Prasetyo di Kantor
Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir
Kompas, Kamis (13/2/2020).

“Saya sebagai pimpinan daerah,
DPRD, saya kecewa dan ini adalah pembohongan publik,” kata politisi PDI-P ini.

Sebelumnya, Anies mengaku telah
mendapat rekomendasi TACB dalam surat nomor 61/-1.857.23 yang dia kirimkan
kepada Menteri Sekretaris Negara yang juga Ketua Komisi Pengarah Pembangunan
Kawasan Medan Merdeka Pratikno, Selasa (11/2/2020).

Prasetyo pun datang ke Istana
untuk bertemu dan menginformasikan kebenaran surat itu.

Menurut dia, Sekretaris Menteri
Sekretaris Negara Setya Utama membenarkan surat dari Anies itu. Namun, Setya
Utama juga baru mengetahui bahwa Pemprov DKI sebenarnya belum mendapat rekomendasi
dari TACB.

Baca Juga :  Koyem Merapat ke Sembilan Parpol

“Dia pikir dia (Anies) sudah izin
kepada tim cagar budaya. Itu cagar budaya loh. Ternyata enggak,” kata Prasetyo.

Dengan belum adanya rekomendasi
dari TACB, Prasetyo pun meminta Pemprov DKI membatalkan gelaran Formula E di
kawasan Monas. Ia merekomendasikan ajang tersebut dipindah ke Ancol.

Mundardjito berujar, TACB DKI
Jakarta tidak pernah melakukan kajian soal penyelenggaraan Formula E di area
Monas yang merupakan kawasan cagar budaya.

Karena itu, dia tidak bisa
menilai rencana penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut di kawasan Monas.

Anies enggan menanggapi secara
gamblang pernyataan Mundardjito itu.

Anies malah membahas hal lain,
yaitu mengapresiasi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang
telah memberikan persetujuan penyelenggaraan ajang balap itu di Monas.

“Begini saja, saya ingin
menyampaikan apresiasi kepada Komrah (Komisi Pengarah) yang telah memberikan
persetujuan sehingga Formula E bisa dilaksanakan di kawasan Monumen Nasional,”
ucap Anies di depan Balai Agung, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020). (one/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru