30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sudah Deklarasi, Golkar Kalteng Bakal Pertimbangkan Dukungan ke Airlan

PALANGKA RAYA – Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng mempertimbangnan kembali dukungan kepada
Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Beringin. Itu karena, adanya
polemik yang terjadi jelang kongres dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum
Partai Golkar.

Padahal, DPD Golkar Kalteng
bersama DPD Golar liannya se Kalimantan telah menyatakan dukungan kepada Erlangga
Hertanto untuk kembali memimpin Partai Beringin. “DPD Golkar se
kalimantan, termasuk Kalteng telah deklarasikan dukungan kepada Pak Erlangga
Airlangga Hartarto. Meskipun demikian, ini nanti dapat berubah kengikuti
perkembangan politik yang terjadi di Golkar Pusat,” kata Sekretaris DPD
Golkar Kalteng Suhartono Firdaus, Rabu (7/8).

Dia mengatakan, pokitik di
tubuh Golkar dinamis dan saat ini perkembangan politik begitu luar biasa.
Menurutnya, wajar jika ada calon lain yang muncul pada Munas Golkar mendatang.

Baca Juga :  Pemerintah Berencana Terapkan E-Voting Mulai Pemilu 2024

“Inikan politik yang
dinamis. Jadi munculnya calon lain, itu suatu yang wajar. Dan Kita tidak mau
memilih pemimpin yang menjadi bomerang di internal partai,” ucapnya.

Konflik internal Golkar yang
berkepanjangan tentu berdampak pada partai, khususnya militansi kader. Dan
tentu tidak mudah bagi seorang Ketua Umum Golkar memgembalikan kepercayaan
kader. Sebab, sampai sekarang kader masih terkotak-kota hingga tingkat
kecamatan.

“Tidak mudah bagi
pimpinan mengembalikan kepercayaan pengurus yang terus bergejolak. Dan kurang
fair juga kalau kita mengukur kemampuan Ketum Golkar hanya dengan 2 tahun
kepemimpinan,” ujarnya.

Menurutnya. Golkar mencalonkan
Jokowi merupakan sebuah prestasi. Pasalanya, dukungan itu diberikan sejak awal
dan bukan karena ikut-ikutan.

Baca Juga :  Fokus Sosialisasi dan Konsolidasi

“Saya kira itu suatu
prestasi Pak Airlangga yang perlu diapresiasi. Dan secara perolehan kursi
Golkar menempati urutan ke tiga dan perolehan suara nasional urutan ke dua.
Kalau dikomplain itu sah-sah saja, tetapi tidak mudah mempertahankan kursi dan
perolehan suara ditengah partai yang bergejolak,” pungkasnya. (arj)

 

 

PALANGKA RAYA – Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng mempertimbangnan kembali dukungan kepada
Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Beringin. Itu karena, adanya
polemik yang terjadi jelang kongres dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum
Partai Golkar.

Padahal, DPD Golkar Kalteng
bersama DPD Golar liannya se Kalimantan telah menyatakan dukungan kepada Erlangga
Hertanto untuk kembali memimpin Partai Beringin. “DPD Golkar se
kalimantan, termasuk Kalteng telah deklarasikan dukungan kepada Pak Erlangga
Airlangga Hartarto. Meskipun demikian, ini nanti dapat berubah kengikuti
perkembangan politik yang terjadi di Golkar Pusat,” kata Sekretaris DPD
Golkar Kalteng Suhartono Firdaus, Rabu (7/8).

Dia mengatakan, pokitik di
tubuh Golkar dinamis dan saat ini perkembangan politik begitu luar biasa.
Menurutnya, wajar jika ada calon lain yang muncul pada Munas Golkar mendatang.

Baca Juga :  Pemerintah Berencana Terapkan E-Voting Mulai Pemilu 2024

“Inikan politik yang
dinamis. Jadi munculnya calon lain, itu suatu yang wajar. Dan Kita tidak mau
memilih pemimpin yang menjadi bomerang di internal partai,” ucapnya.

Konflik internal Golkar yang
berkepanjangan tentu berdampak pada partai, khususnya militansi kader. Dan
tentu tidak mudah bagi seorang Ketua Umum Golkar memgembalikan kepercayaan
kader. Sebab, sampai sekarang kader masih terkotak-kota hingga tingkat
kecamatan.

“Tidak mudah bagi
pimpinan mengembalikan kepercayaan pengurus yang terus bergejolak. Dan kurang
fair juga kalau kita mengukur kemampuan Ketum Golkar hanya dengan 2 tahun
kepemimpinan,” ujarnya.

Menurutnya. Golkar mencalonkan
Jokowi merupakan sebuah prestasi. Pasalanya, dukungan itu diberikan sejak awal
dan bukan karena ikut-ikutan.

Baca Juga :  Fokus Sosialisasi dan Konsolidasi

“Saya kira itu suatu
prestasi Pak Airlangga yang perlu diapresiasi. Dan secara perolehan kursi
Golkar menempati urutan ke tiga dan perolehan suara nasional urutan ke dua.
Kalau dikomplain itu sah-sah saja, tetapi tidak mudah mempertahankan kursi dan
perolehan suara ditengah partai yang bergejolak,” pungkasnya. (arj)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru