33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pembinaan Dibalik Jeruji Besi, Kemenkuham Arahkan Orang Tua Jenguk Anak

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah (Kanwil Kemenkumham Kalteng ), Hendra Ekaputra mengatakan bahwa pihaknya bersama stakholder terkait bersama-sama memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, yang dilaksanakan  di Lembaga Pembinaan Khusus  Anak (LPKA) Kelas II A Palangkaraya, Rabu (26/7/2023).

Dijelaskan Hendra, jumlah anak di LPKA ada sebanyak 35 orang, dengan jumlah kasus paling dominan terkait perlindungan anak (kenakalan, red). Untuk itu, pada saat menjalani proses hukuman dari lembaga pengadilan anak-anak di usia rata-rata 15 tahun, dilakukan pembinaan dan pendidikan.

“Para orang tua diharapkan  bisa menjenguk anaknya di sini. Setiap hari buka, sampai dengan pukul 11.30 Wib (siang). Jadi, mereka bebas untuk melakukan kunjungan. Kita juga telah menyediakan alat telepon dan video call bagi orang tuanya yang tempat tinggalnya jauh, agar anaknya selalu ditengok,” katanya.

Baca Juga :  Menkumham Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Anggota Parlemen Inggris

Anak-anak di LPKA diberikan pendidikan, pembinaan,  maupun perlindungan layaknya anak-anak pada umumnya. Pihaknya juga memberikan sosialisai kepada masyarakat bahwa anak-anak di LPKA tersebut, apabila sudah bebas dari masa hukuman harus diterima dengan baik. Supaya bisa menggapai mimpi dan duduk di bangku sekolah. Sebab, kata Hendra anak-anak binaannya berhak mendapatkan hak.

“Secara khusus kami lakukan pembinaan dan keterampilan-keterampilan kreativitas untuk mereka. Supaya kalau sudah keluar dari sini mereka mempunyai keahlian. Seperti tata boga, membuat karangan bunga dan kerajinan tangan. Selain itu, mereka juga dilakukan bimbingan rohani dan agama. Serta, dilakukan pendampingan psikologis,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu anak binaan inisial S (18 tahun) mengatakan sangat merindukan ibunya. Dirinya di LPKA tersebut, kurun waktu kurang lebih satu tahun lamanya. Bahkan pada acara kegiatan tersebut, kata S dirinya membacakan sebuah puisi kerinduan terhadap ibunya di depan orang banyak terdapat para pejabat dan undangan yang hadir.

Baca Juga :  IKIP 2022 Digelar, KI Kalteng Siap Lakukan Penilaian

“Dalam hidup saya itu cuma ada ibu.Tidak ada tentang yang lain, selama ini komunikasi dengan ibu lancar tapi rindu banget pengen ketemu langsung. Ibu saya sekarang berada di kampung, Kabupaten Sukamara tepat di salah satu desa di Kecamatan Pantai Lunci. Jadi, saya cuma mikir ibu dan pengen pulang serta bisa membahagiakan ibu,” ungkapnya. (pri/rin)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah (Kanwil Kemenkumham Kalteng ), Hendra Ekaputra mengatakan bahwa pihaknya bersama stakholder terkait bersama-sama memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, yang dilaksanakan  di Lembaga Pembinaan Khusus  Anak (LPKA) Kelas II A Palangkaraya, Rabu (26/7/2023).

Dijelaskan Hendra, jumlah anak di LPKA ada sebanyak 35 orang, dengan jumlah kasus paling dominan terkait perlindungan anak (kenakalan, red). Untuk itu, pada saat menjalani proses hukuman dari lembaga pengadilan anak-anak di usia rata-rata 15 tahun, dilakukan pembinaan dan pendidikan.

“Para orang tua diharapkan  bisa menjenguk anaknya di sini. Setiap hari buka, sampai dengan pukul 11.30 Wib (siang). Jadi, mereka bebas untuk melakukan kunjungan. Kita juga telah menyediakan alat telepon dan video call bagi orang tuanya yang tempat tinggalnya jauh, agar anaknya selalu ditengok,” katanya.

Baca Juga :  Menkumham Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Anggota Parlemen Inggris

Anak-anak di LPKA diberikan pendidikan, pembinaan,  maupun perlindungan layaknya anak-anak pada umumnya. Pihaknya juga memberikan sosialisai kepada masyarakat bahwa anak-anak di LPKA tersebut, apabila sudah bebas dari masa hukuman harus diterima dengan baik. Supaya bisa menggapai mimpi dan duduk di bangku sekolah. Sebab, kata Hendra anak-anak binaannya berhak mendapatkan hak.

“Secara khusus kami lakukan pembinaan dan keterampilan-keterampilan kreativitas untuk mereka. Supaya kalau sudah keluar dari sini mereka mempunyai keahlian. Seperti tata boga, membuat karangan bunga dan kerajinan tangan. Selain itu, mereka juga dilakukan bimbingan rohani dan agama. Serta, dilakukan pendampingan psikologis,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu anak binaan inisial S (18 tahun) mengatakan sangat merindukan ibunya. Dirinya di LPKA tersebut, kurun waktu kurang lebih satu tahun lamanya. Bahkan pada acara kegiatan tersebut, kata S dirinya membacakan sebuah puisi kerinduan terhadap ibunya di depan orang banyak terdapat para pejabat dan undangan yang hadir.

Baca Juga :  IKIP 2022 Digelar, KI Kalteng Siap Lakukan Penilaian

“Dalam hidup saya itu cuma ada ibu.Tidak ada tentang yang lain, selama ini komunikasi dengan ibu lancar tapi rindu banget pengen ketemu langsung. Ibu saya sekarang berada di kampung, Kabupaten Sukamara tepat di salah satu desa di Kecamatan Pantai Lunci. Jadi, saya cuma mikir ibu dan pengen pulang serta bisa membahagiakan ibu,” ungkapnya. (pri/rin)

Terpopuler

Artikel Terbaru