30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Empat Wilayah di Kalteng Miliki Suhu Panas Tinggi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalteng, Anton Budiono mengatakan bahwa selama kurang lebih satu bulan terakhir, sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilanda suhu panas yang tinggi.

Hal ini dikatakan merupakan fenomena alam akibat adanya gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun.

Karena itu, semua pihak diimbau tetap mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun demikian, BMKG Kalteng memprediksi musim kemarau baru akan terjadi pada awal Juni mendatang.

Menurutnya berdasarkan data suhu maksimum harian Indonesia, ada empat dari lima wilayah di Kalteng yang masuk dalam 20 daerah dengan suhu maksimum tertinggi. Diantaranya adalah, Kota Palangka Raya dengan suhu 35,6 derajat celcius, Barito Selatan 35,5 derajat celcius, Barito Utara dengan suhu 35,4 derajat celcius, dan Kotawaringin Timur dengan suhu 34,7 derajat celcius.

Baca Juga :  Pesparawi Dinilai Tumbuhkan Rasa Kebersamaan

“Di samping kita menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan, panas, dengan suhu yang tiba-tiba tinggi,  sampai hari ini beberapa wilayah Asia Selatan masih terdampak gelombang panas,”ucapnya, Rabu (26/4/2023).

Dia juga mengutarakan, dari pagi hingga siang panas. Kemudian sore hingga malam terjadi hujan dengan intensitas cukup lebat disertai petir. Ini merupakan salah satu ciri masa pancaroba, dan fase menuju musim kemarau.

“Di Kota Palangka Raya, tercatat berdasarkan data sampai tanggal 26/4/2023 memasuki suhu tertinggi 35,6 celcius. Dan belum mencapai suhu maksimum antara 33-34 celcius,”ujarnya.

Menurut Anton, wilayah Kota Palangka Raya masih belum keluar dari risiko tinggi dari bahaya sinar ultraviolet. Namun untuk mencegah risiko terhadap kondisi kulit manusia, dia menganjurkan untuk tidak terkena sinar matahari secara langsung pada pukul 10.00 WIB-16.00 WIB.

Baca Juga :  Peduli Sarana Ibadah, Laksanakan Kerja Bakti Berasama Warga

“Tetap berlindung di tempat yang teduh saat matahari terik di siang hari. Kenakan pakaian perlindungan matahari, topi lebar, kacamata hitam. Oleskan cairan tabir surya. Dengan tujuan untuk menghalangi sinar ultraviolet saat beraktivitas di luar ruangan,”tandasnya.






Reporter: Marini

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalteng, Anton Budiono mengatakan bahwa selama kurang lebih satu bulan terakhir, sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilanda suhu panas yang tinggi.

Hal ini dikatakan merupakan fenomena alam akibat adanya gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun.

Karena itu, semua pihak diimbau tetap mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun demikian, BMKG Kalteng memprediksi musim kemarau baru akan terjadi pada awal Juni mendatang.

Menurutnya berdasarkan data suhu maksimum harian Indonesia, ada empat dari lima wilayah di Kalteng yang masuk dalam 20 daerah dengan suhu maksimum tertinggi. Diantaranya adalah, Kota Palangka Raya dengan suhu 35,6 derajat celcius, Barito Selatan 35,5 derajat celcius, Barito Utara dengan suhu 35,4 derajat celcius, dan Kotawaringin Timur dengan suhu 34,7 derajat celcius.

Baca Juga :  Pesparawi Dinilai Tumbuhkan Rasa Kebersamaan

“Di samping kita menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan, panas, dengan suhu yang tiba-tiba tinggi,  sampai hari ini beberapa wilayah Asia Selatan masih terdampak gelombang panas,”ucapnya, Rabu (26/4/2023).

Dia juga mengutarakan, dari pagi hingga siang panas. Kemudian sore hingga malam terjadi hujan dengan intensitas cukup lebat disertai petir. Ini merupakan salah satu ciri masa pancaroba, dan fase menuju musim kemarau.

“Di Kota Palangka Raya, tercatat berdasarkan data sampai tanggal 26/4/2023 memasuki suhu tertinggi 35,6 celcius. Dan belum mencapai suhu maksimum antara 33-34 celcius,”ujarnya.

Menurut Anton, wilayah Kota Palangka Raya masih belum keluar dari risiko tinggi dari bahaya sinar ultraviolet. Namun untuk mencegah risiko terhadap kondisi kulit manusia, dia menganjurkan untuk tidak terkena sinar matahari secara langsung pada pukul 10.00 WIB-16.00 WIB.

Baca Juga :  Peduli Sarana Ibadah, Laksanakan Kerja Bakti Berasama Warga

“Tetap berlindung di tempat yang teduh saat matahari terik di siang hari. Kenakan pakaian perlindungan matahari, topi lebar, kacamata hitam. Oleskan cairan tabir surya. Dengan tujuan untuk menghalangi sinar ultraviolet saat beraktivitas di luar ruangan,”tandasnya.






Reporter: Marini

Terpopuler

Artikel Terbaru