33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Harga Gas Nonsubsidi Melonjak, Ini Penjelasan Pertamina

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Area Manager Communication, Relations,& CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengungkapkan penyebab harga gas nonsubsidi ukuran 5 kilogram dan 12 kilogram mengalami kenaikan dalam dua bulan belakangan.

Dia mengungkapkan saat ini tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD (Dollar US) per Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 21% dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 serta kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.

Oleh karena itu pihaknya melakukan penyesuaian harga yang berlaku untuk LPG nonsubsidi seperti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7%.

“Penyesuaian harga yang berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022 ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi” ujarnya kepada prokalteng.co, Jumat (25/3).

Terkait harga LPG subsidi 3 kilogram ,kata Satria Pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kilogram. Meskipun kondisi saat ini tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 21% dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 serta kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.

Sebagai informasi , dia menjelaskan LPG subsidi 3 Kg porsi konsumsinya sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional. Dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu, Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11.000 per Kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 Kg dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga :  SIMAK! Tren Baru Penularan HIV-AIDS

“Jadi meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 Kg tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 Kg tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat,” pungkasnya

Diberitakan sebelumnya,  harga gas LPG nonsubsidi mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Bagaimana tidak, harga gas 12 kilogram (kg) dan 5 kg mengalami kenaikan sebanyak dua kali dalam dua bulan terakhir.

“Untuk harga gas ukuran 12 Kg dan 5 Kg nonsubisidi dua bulan terakhir mengalami dua kali naik dalam dua bulan terakhir,” ujar Hj Aminah, salah seorang pemilik toko gas di Jalan S.Parman, Rabu (23/3).

Kenaikan sebanyak dua kali dalam dua bulan terakhir untuk gas 12 kilogram nonsubsidi di awal harga Rp158.000  dan Rp185.000 di kenaikan pertama. Lalu mengalami kenaikan lagi hingga menyentuh harga Rp205.000.

Sedangkan gas 5 Kg nonsubisidi, mengalami kenaikan harga yang kini mencapai Rp95.000. Padahal sebelumnya harga gas tersebut masih di harga Rp85.000.

Terkait dampak dari kenaikan harga tersebut, pemilik Toko H.R 2 ini memastikan stok gas tersebut aman dan berjalan seperti biasanya.

Baca Juga :  Elpiji Murah! Hanya untuk Masyarakat Miskin

Dia berharap agar di bulan Ramadan agar harga gas tidak mengalami kenaikan kembali.

Sementara itu, di toko penjual gas yang beralamat di jalan yang sama, Mimin mengatakan untuk harga gas bersubsidi ukuran 3 kilogram menyentuh harga Rp22.000.

“Rp22.000 sesuai HET yang ditetapkan Pertamina, dulunya HETnya Rp17.500 sekarang naik,” ujarnya.

Untuk gas non subsidi 5 kilogram, dia akui juga mengalami kenaikan selama 2 kali dalam sebulanya. Di harga awalnya yang sempat menyentuh harga Rp73.000, kemudian naik di harga Rp85.000 dan naik hingga di angka Rp95.000.

Sedangkan untuk gas nonsubsidi 12 kilogram, harga yang disebutkan senada dengan Aminah. “Gila naiknya, makanya banyak konsumen mengeluh baik 12 kilo atau pun 5 kilo, dari 3 kilo lari ke 5 kilo,” kata Mimin.

Untuk mensiasati jelang bulan Ramadhan, pemilik toko Suminten Lidia Sari mengungkapkan jika pihak Pertamina memberikan tambahan Loading Order (LO). Sedangkan gas 5 dan 12 kilogram, pihaknya tidak khawatir untuk kehabisan stok.

“Kadang-kadang kalau pertamina di bulan Puasa ini dia dikasih tambahan sih LO yang 3 kilo, kalo gas 5 kilo dan 12 kilo, ready semua, gak khawatir akan kehabisan stok,” ujarnya.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Area Manager Communication, Relations,& CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengungkapkan penyebab harga gas nonsubsidi ukuran 5 kilogram dan 12 kilogram mengalami kenaikan dalam dua bulan belakangan.

Dia mengungkapkan saat ini tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD (Dollar US) per Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 21% dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 serta kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.

Oleh karena itu pihaknya melakukan penyesuaian harga yang berlaku untuk LPG nonsubsidi seperti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7%.

“Penyesuaian harga yang berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022 ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi” ujarnya kepada prokalteng.co, Jumat (25/3).

Terkait harga LPG subsidi 3 kilogram ,kata Satria Pemerintah dan Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 kilogram. Meskipun kondisi saat ini tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 21% dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021 serta kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.

Sebagai informasi , dia menjelaskan LPG subsidi 3 Kg porsi konsumsinya sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional. Dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu, Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11.000 per Kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 Kg dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga :  SIMAK! Tren Baru Penularan HIV-AIDS

“Jadi meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 Kg tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 Kg tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat,” pungkasnya

Diberitakan sebelumnya,  harga gas LPG nonsubsidi mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Bagaimana tidak, harga gas 12 kilogram (kg) dan 5 kg mengalami kenaikan sebanyak dua kali dalam dua bulan terakhir.

“Untuk harga gas ukuran 12 Kg dan 5 Kg nonsubisidi dua bulan terakhir mengalami dua kali naik dalam dua bulan terakhir,” ujar Hj Aminah, salah seorang pemilik toko gas di Jalan S.Parman, Rabu (23/3).

Kenaikan sebanyak dua kali dalam dua bulan terakhir untuk gas 12 kilogram nonsubsidi di awal harga Rp158.000  dan Rp185.000 di kenaikan pertama. Lalu mengalami kenaikan lagi hingga menyentuh harga Rp205.000.

Sedangkan gas 5 Kg nonsubisidi, mengalami kenaikan harga yang kini mencapai Rp95.000. Padahal sebelumnya harga gas tersebut masih di harga Rp85.000.

Terkait dampak dari kenaikan harga tersebut, pemilik Toko H.R 2 ini memastikan stok gas tersebut aman dan berjalan seperti biasanya.

Baca Juga :  Elpiji Murah! Hanya untuk Masyarakat Miskin

Dia berharap agar di bulan Ramadan agar harga gas tidak mengalami kenaikan kembali.

Sementara itu, di toko penjual gas yang beralamat di jalan yang sama, Mimin mengatakan untuk harga gas bersubsidi ukuran 3 kilogram menyentuh harga Rp22.000.

“Rp22.000 sesuai HET yang ditetapkan Pertamina, dulunya HETnya Rp17.500 sekarang naik,” ujarnya.

Untuk gas non subsidi 5 kilogram, dia akui juga mengalami kenaikan selama 2 kali dalam sebulanya. Di harga awalnya yang sempat menyentuh harga Rp73.000, kemudian naik di harga Rp85.000 dan naik hingga di angka Rp95.000.

Sedangkan untuk gas nonsubsidi 12 kilogram, harga yang disebutkan senada dengan Aminah. “Gila naiknya, makanya banyak konsumen mengeluh baik 12 kilo atau pun 5 kilo, dari 3 kilo lari ke 5 kilo,” kata Mimin.

Untuk mensiasati jelang bulan Ramadhan, pemilik toko Suminten Lidia Sari mengungkapkan jika pihak Pertamina memberikan tambahan Loading Order (LO). Sedangkan gas 5 dan 12 kilogram, pihaknya tidak khawatir untuk kehabisan stok.

“Kadang-kadang kalau pertamina di bulan Puasa ini dia dikasih tambahan sih LO yang 3 kilo, kalo gas 5 kilo dan 12 kilo, ready semua, gak khawatir akan kehabisan stok,” ujarnya.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru