26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sikapi Bom Makasar, FPKKB Kalteng: Jangan Biarkan Teror Terus Terjadi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Peristiwa bom bunuh diri di depan
Gereja Katedral, Makasar, Sulawesi Selatan, mendapat perhatian dari berbagai
kalangan di Tanah Air. Kecaman terhadap aksi itu mengalir, termasuk dari
komponen masyarakat di Kalimantan Tengah.

Kecaman salah satunya dilontarkan
Forum Pemuda Kerukunan Keluarga Bakumpai (FPKKB) Provinsi Kalimantan Tengah yang
mengutuk keras aksi peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, pada
Minggu (28/03/2021) pagi itu.

“Tindakan teror ini tidak
bisa ditolerir dan sangat bertentangan dengan nurani maupun kemanusiaan,” kata
Ketua Umum FPKKB Kalimantan Tengah, Riko Rahman.

Untuk itu, sebut Riko, pihaknya
mendukung pihak aparat keamanan agar segera mengusut tuntas peristiwa
pengeboman tersebut, serta membongkar para pelaku yang terkait aksi teror itu. “Jangan
biarkan teror pengeboman seperti ini terus terjadi di Indonesia. Mari kita sama-sama
menjaga Indonesia dengan penuh keharmonisan,” tegasnya.

Baca Juga :  Seluruh Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Gugus Tugas Tidak Boleh Lengah

Ketua Umum HMI Cabang Palangka
Raya periode 2019-2020 ini juga meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya di
Kalimantan Tengah agar tidak ikut terprovokasi, aksi-aksi teror yang tidak
sesuai dengan nilai keagamaan apa pun tersebut.

“Kepada seluruh masyarakat
Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, kami mengajak agar jangan ikut
terprovokasi. Kita serahkan kepada pihak aparat untuk mengusut dan
menyelesaikan peristiwa pengeboman tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi
Selatan Irjen Pol Merdisyam menduga, bom di depan Gereja Katedral Makassar
berjenis high explosive. “Kalau jenis ledakan sementara bisa dikatakan high
explosive karena daya ledaknya cukup tinggi,” ungkap Merdisyam seperti dikutip PojokSatu (jaringan prokalteng.co),
Minggu (28/3).

Baca Juga :  Pemuda Harus Bersatu dan Harus lebih Maju

Namun, kerusakan yang ditimbulkan
bom bunuh diri tersebut tidak terlalu parah. Sebab, usai bom meledak, Gereja Katedral
Makassar tidak mengalami kerusakan berarti. “(Kerusakan) Hanya di luar, pintu
gerbang dan ada beberapa kendaraan yang dekat dengan ledakan tersebut,” kata
dia.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Peristiwa bom bunuh diri di depan
Gereja Katedral, Makasar, Sulawesi Selatan, mendapat perhatian dari berbagai
kalangan di Tanah Air. Kecaman terhadap aksi itu mengalir, termasuk dari
komponen masyarakat di Kalimantan Tengah.

Kecaman salah satunya dilontarkan
Forum Pemuda Kerukunan Keluarga Bakumpai (FPKKB) Provinsi Kalimantan Tengah yang
mengutuk keras aksi peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, pada
Minggu (28/03/2021) pagi itu.

“Tindakan teror ini tidak
bisa ditolerir dan sangat bertentangan dengan nurani maupun kemanusiaan,” kata
Ketua Umum FPKKB Kalimantan Tengah, Riko Rahman.

Untuk itu, sebut Riko, pihaknya
mendukung pihak aparat keamanan agar segera mengusut tuntas peristiwa
pengeboman tersebut, serta membongkar para pelaku yang terkait aksi teror itu. “Jangan
biarkan teror pengeboman seperti ini terus terjadi di Indonesia. Mari kita sama-sama
menjaga Indonesia dengan penuh keharmonisan,” tegasnya.

Baca Juga :  Seluruh Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Gugus Tugas Tidak Boleh Lengah

Ketua Umum HMI Cabang Palangka
Raya periode 2019-2020 ini juga meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya di
Kalimantan Tengah agar tidak ikut terprovokasi, aksi-aksi teror yang tidak
sesuai dengan nilai keagamaan apa pun tersebut.

“Kepada seluruh masyarakat
Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, kami mengajak agar jangan ikut
terprovokasi. Kita serahkan kepada pihak aparat untuk mengusut dan
menyelesaikan peristiwa pengeboman tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi
Selatan Irjen Pol Merdisyam menduga, bom di depan Gereja Katedral Makassar
berjenis high explosive. “Kalau jenis ledakan sementara bisa dikatakan high
explosive karena daya ledaknya cukup tinggi,” ungkap Merdisyam seperti dikutip PojokSatu (jaringan prokalteng.co),
Minggu (28/3).

Baca Juga :  Pemuda Harus Bersatu dan Harus lebih Maju

Namun, kerusakan yang ditimbulkan
bom bunuh diri tersebut tidak terlalu parah. Sebab, usai bom meledak, Gereja Katedral
Makassar tidak mengalami kerusakan berarti. “(Kerusakan) Hanya di luar, pintu
gerbang dan ada beberapa kendaraan yang dekat dengan ledakan tersebut,” kata
dia.

Terpopuler

Artikel Terbaru