26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ada Indikasi Pegawai Konsumsi Narkoba

NANGA
BULIK – Hasil dari tes urine mendadak yang dilakukan oleh Badan Narkotika
Nasional Kabupaten (BNNK) Lamandau kepada Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan Tenaga Harian Lepas (THL), ada indikasi pegawai yang mengonsumsi narkoba.

“Dari
hasil kemarin, sekitar 412 ASN yang kita siapkan, itu hampir semuanya ikut tes
urin. Dan ada beberapa laporan ke kami, tapi belum tertulis, belum fix, ada
beberapa termasuk ASN, juga tenaga harian yang terindikasi menggunakan
narkoba,” ungkap Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto saat dikonfirmasi
sejumlah wartawan di Aula Bappeda Lamandau, Selasa (25/6).

Dari
laporan ini, Riko yang sekaligus menjabat sebagai Ketua BNNK Lamandau
mengatakan akan mendalami hasil ini dan akan bekerja sama dengan pihak polres
Lamandau.

Baca Juga :  Wabup-Kajari Turun Bagikan Masker

“Tapi
akan kita dalami, akan kita tindak lanjut oleh pihak kepolisian apakah itu
betul narkoba atau itu pengguna, apakah itu pengedar atau menggunakan obat
sejenis itu, masih ditelusuri,” jelasnya.

Namun,
Riko mengatakan hasil tersebut juga bisa berkaitan dengan penggunaan obat atas
resep dokter untuk kepentingan medis dan pengobatan. Namun, pihaknya mewajibkan
untuk menunjukkan bukti berupa riwayat penyakit hingga resep dokter.

“Kemarin
juga ada laporan ke saya, salah satu pernah kecelakaan, trauma, patah tulang,
karena diberikan resep oleh dokter, kemungkinan mengandung bahan untuk
penenangnya. Tapi, saya sampaikan, riwatnya, resep dokternya harus ada dan
disampaikan ke pihak kepolisian,” ungkapnya.

Persyaratan
itu diwajibkan karena ada penyangkalan atas hasil tes urin dengan berdalih
menggunakan resep dokter.

Baca Juga :  Dewan Dorong Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Administrasi

“Karena
yang bersangkutan tidak pernah mengonsumsi narkoba selama ini, tapi saya ada
resep dari dokter ini. Saya rutin mengonsumsi ini. Saya bilang, silahkan
jelaskan ke yang berwajib untuk memberikan penjelasan,” tambahnya.

Kendati
demikian, pihaknya enggan menyebutkan jumlah ASN yang terindikasi positif
narkoba. Dan, akan terus melakukan tes urin kepada ASN, terutama yang kemarin
belum ikut tes urin.

“Tapi
ini kami tetap melakukan tes, yang belum nanti kita jemput bola ke SOPD,”
pungkasnya. (*cho/abe/iha/CTK)

NANGA
BULIK – Hasil dari tes urine mendadak yang dilakukan oleh Badan Narkotika
Nasional Kabupaten (BNNK) Lamandau kepada Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan Tenaga Harian Lepas (THL), ada indikasi pegawai yang mengonsumsi narkoba.

“Dari
hasil kemarin, sekitar 412 ASN yang kita siapkan, itu hampir semuanya ikut tes
urin. Dan ada beberapa laporan ke kami, tapi belum tertulis, belum fix, ada
beberapa termasuk ASN, juga tenaga harian yang terindikasi menggunakan
narkoba,” ungkap Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto saat dikonfirmasi
sejumlah wartawan di Aula Bappeda Lamandau, Selasa (25/6).

Dari
laporan ini, Riko yang sekaligus menjabat sebagai Ketua BNNK Lamandau
mengatakan akan mendalami hasil ini dan akan bekerja sama dengan pihak polres
Lamandau.

Baca Juga :  Wabup-Kajari Turun Bagikan Masker

“Tapi
akan kita dalami, akan kita tindak lanjut oleh pihak kepolisian apakah itu
betul narkoba atau itu pengguna, apakah itu pengedar atau menggunakan obat
sejenis itu, masih ditelusuri,” jelasnya.

Namun,
Riko mengatakan hasil tersebut juga bisa berkaitan dengan penggunaan obat atas
resep dokter untuk kepentingan medis dan pengobatan. Namun, pihaknya mewajibkan
untuk menunjukkan bukti berupa riwayat penyakit hingga resep dokter.

“Kemarin
juga ada laporan ke saya, salah satu pernah kecelakaan, trauma, patah tulang,
karena diberikan resep oleh dokter, kemungkinan mengandung bahan untuk
penenangnya. Tapi, saya sampaikan, riwatnya, resep dokternya harus ada dan
disampaikan ke pihak kepolisian,” ungkapnya.

Persyaratan
itu diwajibkan karena ada penyangkalan atas hasil tes urin dengan berdalih
menggunakan resep dokter.

Baca Juga :  Dewan Dorong Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Administrasi

“Karena
yang bersangkutan tidak pernah mengonsumsi narkoba selama ini, tapi saya ada
resep dari dokter ini. Saya rutin mengonsumsi ini. Saya bilang, silahkan
jelaskan ke yang berwajib untuk memberikan penjelasan,” tambahnya.

Kendati
demikian, pihaknya enggan menyebutkan jumlah ASN yang terindikasi positif
narkoba. Dan, akan terus melakukan tes urin kepada ASN, terutama yang kemarin
belum ikut tes urin.

“Tapi
ini kami tetap melakukan tes, yang belum nanti kita jemput bola ke SOPD,”
pungkasnya. (*cho/abe/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru