26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kurban dan Haji Wujud Bukti Keimanan dan Ketakwaan Kepada Allah

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Hari Raya Iduladha 2021 tahun ini dirayakan dalam suasana pandemi Covid-19, yang penularannya masih tinggi hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia.

Karena itu, momen Iduladha dalam suasana yang serba memprihatinkan ini, juga merupakan pelajaran sekaligus ujian bagi umat muslim untuk terus bertawakal kepada Allah.

Hal itu disampaikan KH Mahmud Hashil dalam khutbah Iduladha di Masjid Baburrahmah, Palangka Raya, Selasa (20/7/2021).

Dijelaskan KH Mahmud Hashil, hari raya Iduladha adalah hari dimana Allah Swt menyebutkan dalam Al-Qur’an dengan hari yang sangat agung.

Iduladha merupakan salah satu hari raya umat Islam yang di dalamnya menyimpan peristiwa bersejarah dalam peradaban kehidupan di muka bumi. Peristiwa tersebut kemudian diabadikan sebagai ritual ibadah yang identik dengan hari raya Iduladha yakni ibadah Kurban dan ibadah Haji.

“Kedua ibadah ini, mengandung hikmah tentang kesabaran, tawakal dan ketaatan kepada Allah Swt,” kata KH Mahmud Hashil.

Ibadah Kurban adalah sebuah ritual ibadah yang bermula dari kisah nabi Ibrahim As. yang bermula dari sebuah mimpi. Dalam mimpinya beliau diperintahkan untuk menyembelih buah hatinya nabi Ismail As. Ketaan dan ketakwaan telah membuatnya untuk melaksanakan perintah Allh Swt. seraya pasrah atas takdir Allh Swt. Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam al-Qur’an al-karim :

Baca Juga :  ASN Diminta Tingkatkan Etos dan Disiplin Kerja

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” ( Q.S. ash-Shaffat : 102 ).

Kepatuhan dan kesunggguhan niat Nabi Ibrahim As sehingga Allah Swt menampakkan sifat rahmat-Nya pada Nabi Ibrahim As. Dikala keduanya berserah diri dan membaringkan anaknya di atas pelipisnya lalu meletakkan pisau di atas lehernya, Allah Swt mendatangkan seekor domba jantan dari surga sebagai tebusan dari putranya yang akan disembelih.

Allah memuji Nabi ibrahim As atas kesungguhan dan ketaan dalam menjalankan perintahNya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman : “Dan Kami panggil dia, Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” ( Q.S. Assaffat : 104-105 ).

Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah dalalm rangka mengingatkan kita semua kepada tujuan hidup di dunia ini yaitu beribadah kepada Allah Swt.

Baca Juga :  Wabup : Bersama-sama Jaga Diri dan Mengikuti Prokes dengan Disiplin

Hikmah dari peristiwa itu, lanjut KH Mahmud Hashil, sebagai bentuk pelajaran dalam meningkatkan ketaatan dan ketakwaan dalam penghambaan diri kepada Allah Swt. Termasuk saat menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda dunia yang telah merubah situasi hampir semua sektor kehidupan saat ini.

Kurban memberikan pealajaran sosial tentang arti berbagi kepada yang membutuhkan, serta mengingatkan bahwa harta yang ada pada diri kita ini hakikatnya adalah sebuah titipan yang di dalamnya terdapat hak orang lain.

Ibadah selanjutnya dengan hari raya adalah melaksankan ibadah Haji di tanah Mekah. Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang ke-lima dan di wajibkan atas setiap orang muslim yang mampu. Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah Swt.

Kesiapan kita dalam mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah SWT di Baitullah sekaligus mengajarkan kita untuk menjauhi sifat kikir dan kecintaan terhadap kekayaaan materi.

Pengorbanan kita dalam berhaji memberi hikmah untuk tidak membangga–banggakan diri dengan harta yang kita miliki, sebab pada dasarnya semuanya itu adalah titipan dari Allah yang seharusnya kita syukuri dan digunakan dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Hari Raya Iduladha 2021 tahun ini dirayakan dalam suasana pandemi Covid-19, yang penularannya masih tinggi hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia.

Karena itu, momen Iduladha dalam suasana yang serba memprihatinkan ini, juga merupakan pelajaran sekaligus ujian bagi umat muslim untuk terus bertawakal kepada Allah.

Hal itu disampaikan KH Mahmud Hashil dalam khutbah Iduladha di Masjid Baburrahmah, Palangka Raya, Selasa (20/7/2021).

Dijelaskan KH Mahmud Hashil, hari raya Iduladha adalah hari dimana Allah Swt menyebutkan dalam Al-Qur’an dengan hari yang sangat agung.

Iduladha merupakan salah satu hari raya umat Islam yang di dalamnya menyimpan peristiwa bersejarah dalam peradaban kehidupan di muka bumi. Peristiwa tersebut kemudian diabadikan sebagai ritual ibadah yang identik dengan hari raya Iduladha yakni ibadah Kurban dan ibadah Haji.

“Kedua ibadah ini, mengandung hikmah tentang kesabaran, tawakal dan ketaatan kepada Allah Swt,” kata KH Mahmud Hashil.

Ibadah Kurban adalah sebuah ritual ibadah yang bermula dari kisah nabi Ibrahim As. yang bermula dari sebuah mimpi. Dalam mimpinya beliau diperintahkan untuk menyembelih buah hatinya nabi Ismail As. Ketaan dan ketakwaan telah membuatnya untuk melaksanakan perintah Allh Swt. seraya pasrah atas takdir Allh Swt. Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam al-Qur’an al-karim :

Baca Juga :  ASN Diminta Tingkatkan Etos dan Disiplin Kerja

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” ( Q.S. ash-Shaffat : 102 ).

Kepatuhan dan kesunggguhan niat Nabi Ibrahim As sehingga Allah Swt menampakkan sifat rahmat-Nya pada Nabi Ibrahim As. Dikala keduanya berserah diri dan membaringkan anaknya di atas pelipisnya lalu meletakkan pisau di atas lehernya, Allah Swt mendatangkan seekor domba jantan dari surga sebagai tebusan dari putranya yang akan disembelih.

Allah memuji Nabi ibrahim As atas kesungguhan dan ketaan dalam menjalankan perintahNya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman : “Dan Kami panggil dia, Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” ( Q.S. Assaffat : 104-105 ).

Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah dalalm rangka mengingatkan kita semua kepada tujuan hidup di dunia ini yaitu beribadah kepada Allah Swt.

Baca Juga :  Wabup : Bersama-sama Jaga Diri dan Mengikuti Prokes dengan Disiplin

Hikmah dari peristiwa itu, lanjut KH Mahmud Hashil, sebagai bentuk pelajaran dalam meningkatkan ketaatan dan ketakwaan dalam penghambaan diri kepada Allah Swt. Termasuk saat menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda dunia yang telah merubah situasi hampir semua sektor kehidupan saat ini.

Kurban memberikan pealajaran sosial tentang arti berbagi kepada yang membutuhkan, serta mengingatkan bahwa harta yang ada pada diri kita ini hakikatnya adalah sebuah titipan yang di dalamnya terdapat hak orang lain.

Ibadah selanjutnya dengan hari raya adalah melaksankan ibadah Haji di tanah Mekah. Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang ke-lima dan di wajibkan atas setiap orang muslim yang mampu. Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah Swt.

Kesiapan kita dalam mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah SWT di Baitullah sekaligus mengajarkan kita untuk menjauhi sifat kikir dan kecintaan terhadap kekayaaan materi.

Pengorbanan kita dalam berhaji memberi hikmah untuk tidak membangga–banggakan diri dengan harta yang kita miliki, sebab pada dasarnya semuanya itu adalah titipan dari Allah yang seharusnya kita syukuri dan digunakan dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terpopuler

Artikel Terbaru