26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wakil Rakyat Bartim Di-Rapid Test

TAMIANG LAYANG-Jajaran
DPRD di Kabupaten Bartim menjalani tes cepat atau rapid test Covid-19. Sebanyak
30 orang terdiri dari anggota dewan, struktural atau kesekretariatan dengan
hasil nonreaktif, Kamis (16/7).

Kepala UPTD Puskesmas
Tamiang Layang, Marlina Susana mengatakan, rapid test dilakukan atas permintaan
dewan. Pihaknya selaku tim gugus tugas menindaklanjuti dengan menyediakan 50
tes kit dan pendampingan petugas kesehatan yang dilengkapi APD.

“Dari yang
disediakan 50 terpakai 30 unit dan untuk yang belum di rapid tes dianjurkan
bisa datang langsung ke puskesmas,” ungkap Marlina.

Dia menjelaskan, rapid
test dilakukan sebagai upaya mencegah penularan sekaligus memutus mata rantai
Covid-19 di Bartim. Selain itu, menurut dia, ada kemungkinan tertular lantaran
pejabat dewan setelah keluar dari perjalanan dinas.

Baca Juga :  Lakukan Berbagai Terobosan Meningkat Ekonomi Tahun 2021

Lanjutnya, rapid test
dilakukan kepada pejabat dewan dengan hasil nonreaktif itu berarti tidak ada
lanjutan yang kedua. Kecuali, ujar dia, untuk tiga orang keluarga dewan dari
traking hasil kontak erat pasien positif Covid-19 dari Desa Dorong Kecamatan
Dusun Timur.

“Tapi hasilnya
juga nonreaktif sehingga kita menunggu petunjuk Dinkes terhadap tiga orang itu
apakah dilakukan rapid test kedua,” tukas Marlina.

Berdasarkan pantauan awak media, tidak
keseluruhan anggota DPRD di Bartim mengikuti rapid test. Hanya ada 15 orang
dari 25 anggota legislatif menjalani tes cepat. 

TAMIANG LAYANG-Jajaran
DPRD di Kabupaten Bartim menjalani tes cepat atau rapid test Covid-19. Sebanyak
30 orang terdiri dari anggota dewan, struktural atau kesekretariatan dengan
hasil nonreaktif, Kamis (16/7).

Kepala UPTD Puskesmas
Tamiang Layang, Marlina Susana mengatakan, rapid test dilakukan atas permintaan
dewan. Pihaknya selaku tim gugus tugas menindaklanjuti dengan menyediakan 50
tes kit dan pendampingan petugas kesehatan yang dilengkapi APD.

“Dari yang
disediakan 50 terpakai 30 unit dan untuk yang belum di rapid tes dianjurkan
bisa datang langsung ke puskesmas,” ungkap Marlina.

Dia menjelaskan, rapid
test dilakukan sebagai upaya mencegah penularan sekaligus memutus mata rantai
Covid-19 di Bartim. Selain itu, menurut dia, ada kemungkinan tertular lantaran
pejabat dewan setelah keluar dari perjalanan dinas.

Baca Juga :  Lakukan Berbagai Terobosan Meningkat Ekonomi Tahun 2021

Lanjutnya, rapid test
dilakukan kepada pejabat dewan dengan hasil nonreaktif itu berarti tidak ada
lanjutan yang kedua. Kecuali, ujar dia, untuk tiga orang keluarga dewan dari
traking hasil kontak erat pasien positif Covid-19 dari Desa Dorong Kecamatan
Dusun Timur.

“Tapi hasilnya
juga nonreaktif sehingga kita menunggu petunjuk Dinkes terhadap tiga orang itu
apakah dilakukan rapid test kedua,” tukas Marlina.

Berdasarkan pantauan awak media, tidak
keseluruhan anggota DPRD di Bartim mengikuti rapid test. Hanya ada 15 orang
dari 25 anggota legislatif menjalani tes cepat. 

Terpopuler

Artikel Terbaru