26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Soal Karhutla, Begini Pesan Bupati Bartim

TAMIANG LAYANG – Bupati
Ampera AY Mebas berahar
ap
agar seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Barito Timur bisa berupaya untuk
mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.

Sebab, menurutnya, kesadaran tersebut guna
memaksimalkan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan, terlebih dalam menghadapi
musim kemarau saat ini.

Orang nomor satu di
kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah tersebut mengatakan, peran
masyarakat bisa dengan memonitor dan menyampaikan informasi bencana kebakaran
kepada petugas. Diantaranya, ujar dia, melalui terobosan inovasi dari polisi,
khususnya Polda Kalteng, yakni aplikasi “Hanyaken Musuh” yang
terkoneksi di handphone sehingga informasi cepat tersampaikan.

“Sedini mungkin
penyampaian informasi terhadap munculnya api bisa cepat disampaikan sehingga
penanganan lebih efektif dengan adanya aplikasi itu,” kata Ampera usai
memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Kabupaten Bartim, Rabu
(17/6).

Baca Juga :  Jabat Sekwan, Yulius Agau Minta Dukungan Semua Pihak

Selain itu, sambung bupati, dengan
tersedianya pos bersama dalam pemantauan karhutla, bisa meminimalkan terjadinya
karhutla. Pos untuk menjalin koordinasi dan sinergitas pemerintah dan TNI-Polri
itu, bisa dibentuk di setiap desa sampai tingkat kecamatan di Bartim.

Dia menambahkan,
penanggulangan karhutla juga menjadi perhatian dan diimbau kepada perusahaan
besar swasta (PBS) perkebunan maupun pertambangan, supaya sigap apabila terjadi
karhutla.

Dijelaskannya, pemerintah juga telah memetakan
dua kawasan di Bartim masuk kategori rawan kebakaran. Seperti Kecamatan Paju
Epat dan Pematang Karau. Dimana, menurut bupati, di sana terdapat pihak swasta
yang diwajibkan untuk terlibat langsung dalam penanganan. 

TAMIANG LAYANG – Bupati
Ampera AY Mebas berahar
ap
agar seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Barito Timur bisa berupaya untuk
mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.

Sebab, menurutnya, kesadaran tersebut guna
memaksimalkan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan, terlebih dalam menghadapi
musim kemarau saat ini.

Orang nomor satu di
kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah tersebut mengatakan, peran
masyarakat bisa dengan memonitor dan menyampaikan informasi bencana kebakaran
kepada petugas. Diantaranya, ujar dia, melalui terobosan inovasi dari polisi,
khususnya Polda Kalteng, yakni aplikasi “Hanyaken Musuh” yang
terkoneksi di handphone sehingga informasi cepat tersampaikan.

“Sedini mungkin
penyampaian informasi terhadap munculnya api bisa cepat disampaikan sehingga
penanganan lebih efektif dengan adanya aplikasi itu,” kata Ampera usai
memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Kabupaten Bartim, Rabu
(17/6).

Baca Juga :  Jabat Sekwan, Yulius Agau Minta Dukungan Semua Pihak

Selain itu, sambung bupati, dengan
tersedianya pos bersama dalam pemantauan karhutla, bisa meminimalkan terjadinya
karhutla. Pos untuk menjalin koordinasi dan sinergitas pemerintah dan TNI-Polri
itu, bisa dibentuk di setiap desa sampai tingkat kecamatan di Bartim.

Dia menambahkan,
penanggulangan karhutla juga menjadi perhatian dan diimbau kepada perusahaan
besar swasta (PBS) perkebunan maupun pertambangan, supaya sigap apabila terjadi
karhutla.

Dijelaskannya, pemerintah juga telah memetakan
dua kawasan di Bartim masuk kategori rawan kebakaran. Seperti Kecamatan Paju
Epat dan Pematang Karau. Dimana, menurut bupati, di sana terdapat pihak swasta
yang diwajibkan untuk terlibat langsung dalam penanganan. 

Terpopuler

Artikel Terbaru