30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dipimpin Wabup, 13 Bangunan Dibongkar

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Setelah sidak ke warung remang-remang yang jadi kedok lokasi prostitusi di Jalan
H Muhammad Hatta atau lingkar selatan beberapa hari lalu, Wakil Bupati
Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati kembali turun memimpin pembongkaran paksa
bangunan-bangunan tersebut.

“Ada 13 bangunan
yang dibongkar. Sebagian dibongkar sendiri dan ada juga yang kami bongkar,
karena sebelumnya mereka sudah diberikan surat teguran untuk membongkar dan
bangunan tersebut disinyalir merupakan tempat prostitusi terselubung,” ucap
Wakil Bupati,  Rabu (10/3).

Dia mengatakan, setelah
dibongkar, pihaknya meminta pihak Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Satpol PP
terus memantau. Kalau masih ada yang berani membangun, akan kembali dibongkar,
karena daerah ini masuk wilayah perkotaan, sehingga sangat tidak elok digunakan
untuk tempat prostitusi.

“Saya minta pihak
Kecamatan dan Satpol PP untuk terus melakukan pemantauan terhadap warung
remang-remang di daerah lingkar selatan. Lalau ada yang membangun kembali
langsung bongkar saja,” tegas Irawati.

Baca Juga :  Sudah Alokasikan Anggaran Renovasi Masjid

Ia sempat terlihat emosi
karena salah satu pemilik warung saat ditanya mengatakan warungnya hanya sebuah
warung kopi, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan sendiri oleh wakil bupati
ternyata di dalam bangunan tersebut memiliki sekitar lima kamar yang dilengkapi
tempat tidur. Dan sebuah ruangan yang dilengkapi televisi dan sound system yang
diduga disiapkan untuk tamu berkaraoke.

“Dalam ruang
tersebut, kami juga menemukan banyak botol bekas minuman keras. Hal itu menjadi
bukti kegiatan terlarang yang selama ini terjadi di warung itu, dan saya
memperingatkan kepada pengelola warung agar tidak lagi membangun tempat untuk
kegiatan terlarang itu. Kepada pemilik tanah saya minta tidak membiarkan
tanahnya digunakan jadi tempat maksiat hanya demi mendapatkan uang sewa,”
ucap Irawati.

Baca Juga :  Mura Peringati Hari Santri

Menurutnya, beberapa
waktu lalu pemerintah sudah pernah membantu biaya pemulangan, jatah hidup,
peralatan dan modal kerja, tetapi para pekerja seks komersial tersebut kembali
datang dan menggeluti pekerjaan itu. Bahkan sebagian telah menjual bantuan
peralatan kerja yang pernah diberikan pemerintah kepada mereka.

“Pemerintah akan
tegas memberantas prostitusi, karena sangat meresahkan masyarakat. Hal ini juga
sebagai langkah menciptakan daerah yang agamis, aman, dan tentram. Sehingga,
masyarakat tidak terganggu dengan kemunculan tempat-tempat yang diduga
prostitusi,” tutupnya.

Saat melakukan
pembongkaran tersebut, Wakil Bupati didampingi Ketua DPRD Kotim Dra Rinie,
Kepala Dinas Sosial Rusmiati, Pelaksana Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Rahmat
Widi Sujarwo dan Camat Mentawa Baru Ketapang, Sutimin.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Setelah sidak ke warung remang-remang yang jadi kedok lokasi prostitusi di Jalan
H Muhammad Hatta atau lingkar selatan beberapa hari lalu, Wakil Bupati
Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati kembali turun memimpin pembongkaran paksa
bangunan-bangunan tersebut.

“Ada 13 bangunan
yang dibongkar. Sebagian dibongkar sendiri dan ada juga yang kami bongkar,
karena sebelumnya mereka sudah diberikan surat teguran untuk membongkar dan
bangunan tersebut disinyalir merupakan tempat prostitusi terselubung,” ucap
Wakil Bupati,  Rabu (10/3).

Dia mengatakan, setelah
dibongkar, pihaknya meminta pihak Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Satpol PP
terus memantau. Kalau masih ada yang berani membangun, akan kembali dibongkar,
karena daerah ini masuk wilayah perkotaan, sehingga sangat tidak elok digunakan
untuk tempat prostitusi.

“Saya minta pihak
Kecamatan dan Satpol PP untuk terus melakukan pemantauan terhadap warung
remang-remang di daerah lingkar selatan. Lalau ada yang membangun kembali
langsung bongkar saja,” tegas Irawati.

Baca Juga :  Sudah Alokasikan Anggaran Renovasi Masjid

Ia sempat terlihat emosi
karena salah satu pemilik warung saat ditanya mengatakan warungnya hanya sebuah
warung kopi, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan sendiri oleh wakil bupati
ternyata di dalam bangunan tersebut memiliki sekitar lima kamar yang dilengkapi
tempat tidur. Dan sebuah ruangan yang dilengkapi televisi dan sound system yang
diduga disiapkan untuk tamu berkaraoke.

“Dalam ruang
tersebut, kami juga menemukan banyak botol bekas minuman keras. Hal itu menjadi
bukti kegiatan terlarang yang selama ini terjadi di warung itu, dan saya
memperingatkan kepada pengelola warung agar tidak lagi membangun tempat untuk
kegiatan terlarang itu. Kepada pemilik tanah saya minta tidak membiarkan
tanahnya digunakan jadi tempat maksiat hanya demi mendapatkan uang sewa,”
ucap Irawati.

Baca Juga :  Mura Peringati Hari Santri

Menurutnya, beberapa
waktu lalu pemerintah sudah pernah membantu biaya pemulangan, jatah hidup,
peralatan dan modal kerja, tetapi para pekerja seks komersial tersebut kembali
datang dan menggeluti pekerjaan itu. Bahkan sebagian telah menjual bantuan
peralatan kerja yang pernah diberikan pemerintah kepada mereka.

“Pemerintah akan
tegas memberantas prostitusi, karena sangat meresahkan masyarakat. Hal ini juga
sebagai langkah menciptakan daerah yang agamis, aman, dan tentram. Sehingga,
masyarakat tidak terganggu dengan kemunculan tempat-tempat yang diduga
prostitusi,” tutupnya.

Saat melakukan
pembongkaran tersebut, Wakil Bupati didampingi Ketua DPRD Kotim Dra Rinie,
Kepala Dinas Sosial Rusmiati, Pelaksana Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Rahmat
Widi Sujarwo dan Camat Mentawa Baru Ketapang, Sutimin.

Terpopuler

Artikel Terbaru