33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

BMKG Peringatkan Nelayan Waspadai Gelombang MJO

SAMPIT – Badan Meteorologi dan Geofisika Kotim memperkirakan satu
minggu ke depan, wilayah Kotawaringin Timur cenderung berawan sampai hujan
ringan. Biasanya hujan akan terjadi sore hingga malam hari.

Hal ini disebabkan adanya belokan
angin dan konvergensi di daerah Kalimantan Tengah yang menyebabkan pertumbuhan
awan hujan. Arah angin juga saat ini bertiup dari timur hingga tenggara menuju
barat. Sedangkan gelombang laut diperkiraan antara 1 sampai 2 meter.

Kepala BMKG Kotim melalui Prakirawan
Ferry Oktarisa mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan untuk tetap waspada
terhadap kondisi alam saat ini.

“Saat ini gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation atau MJO masih
aktif, khususnya di wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan konvergensi
pertumbuhan awan hujan yang disebabkan aktivitas gelombang MJO tersebut. Selain
itu, MJO ini juga berpotensi cukup signifikan mendukung awan hujan di Indonesia
bagian tengah dan timur. Keadaan ini akan terjadi selama 5 hari ke depan,” kata
Ferry kepada Kalteng Pos, Senin (10/6).

Baca Juga :  Sekda : BPBD Harus Terus Siaga di Lokasi Banjir dan Lakukan Koordinasi

Dijelaskannya, salah satu hal
yang menarik dari MJO ini adalah pergerakan awan saat mengelilingi bumi dari
arah barat ke timur.  Fenomena ini pada
umumnya terbagi menjadi dua fase. Pertama, fase konvektif yang ditekan adanya
peningkatan curah hujan setengah bagian bumi. Sementara fase kedua, konvektif
yang disempurnakan sering dikelompokan ke tahap berdasarkan geografis. Kedua
fase ini menghasilkan perubahan awan dan curah hujan.

“Saat ini MJO sedang aktif di
Indonesia. Salah satu yang terkena dampaknya Kalimantan Tengah secara umum,
termasuk juga Kotim. Hal yang terburuk ialah cuaca ekstrim yang akan datang
akibat MJO tersebut,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Badan Meteorologi dan Geofisika Kotim memperkirakan satu
minggu ke depan, wilayah Kotawaringin Timur cenderung berawan sampai hujan
ringan. Biasanya hujan akan terjadi sore hingga malam hari.

Hal ini disebabkan adanya belokan
angin dan konvergensi di daerah Kalimantan Tengah yang menyebabkan pertumbuhan
awan hujan. Arah angin juga saat ini bertiup dari timur hingga tenggara menuju
barat. Sedangkan gelombang laut diperkiraan antara 1 sampai 2 meter.

Kepala BMKG Kotim melalui Prakirawan
Ferry Oktarisa mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan untuk tetap waspada
terhadap kondisi alam saat ini.

“Saat ini gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation atau MJO masih
aktif, khususnya di wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan konvergensi
pertumbuhan awan hujan yang disebabkan aktivitas gelombang MJO tersebut. Selain
itu, MJO ini juga berpotensi cukup signifikan mendukung awan hujan di Indonesia
bagian tengah dan timur. Keadaan ini akan terjadi selama 5 hari ke depan,” kata
Ferry kepada Kalteng Pos, Senin (10/6).

Baca Juga :  Sekda : BPBD Harus Terus Siaga di Lokasi Banjir dan Lakukan Koordinasi

Dijelaskannya, salah satu hal
yang menarik dari MJO ini adalah pergerakan awan saat mengelilingi bumi dari
arah barat ke timur.  Fenomena ini pada
umumnya terbagi menjadi dua fase. Pertama, fase konvektif yang ditekan adanya
peningkatan curah hujan setengah bagian bumi. Sementara fase kedua, konvektif
yang disempurnakan sering dikelompokan ke tahap berdasarkan geografis. Kedua
fase ini menghasilkan perubahan awan dan curah hujan.

“Saat ini MJO sedang aktif di
Indonesia. Salah satu yang terkena dampaknya Kalimantan Tengah secara umum,
termasuk juga Kotim. Hal yang terburuk ialah cuaca ekstrim yang akan datang
akibat MJO tersebut,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru