33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Harga Ayam Tembus Angka Rp40 Ribu, Ayam Kampung Stabil

KUALA KURUN-Harga ayam potong
di kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) saat ini menyentuh angka Rp40
ribu per kilogram (Kg). Harga itu diperkirakan bakal melonjak tajam menjelang
Hari Raya Natal pada Desember mendatang. Salah satu pedagang ayam di pasar
tradisional Kuala Kurun, Norbainah (42) menuturkan, harga eceran ayam potong di
daerahnya saat ini sebesar Rp40 ribu per kg.

“Kalau harganya
tidak pernah turun selepas Hari Raya Idulfitri lalu. Kalau pun turun paling
cuma seribu atau dua ribu saja,” ungkapnya saat ditemui awak media, Selasa
(8/10).

Wanita berambut pendek
itu tidak mengetahui penyebab harga ayam tidak kunjung turun. Padahal sebelum
lebaran, harga ayam eceran masih berkisar Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per
kilogramnya.

Baca Juga :  Pemkab Launching Dashboard Pelaporan Keuangan Daerah

“Kalau dikatakan
stok ayam terbatas tidak juga, buktinya suplai ayam terus tersedia. Alasan
jalan menuju Kuala Kurun rusak tidak juga. Kami cuma menyesuaikan harga
saja,” ujarnya.

Sejauh ini belum ada
isu atau informasi adanya kelangkaan daging ayam yang menjadi utama penyebab
melonjaknya harga. “Biasanya harga ayam bisa meroket karena tingginya
kebutuhan atau permintaan pasar yang tidak sebanding dengan stok,”
jelasnya.

Menurutnya, sampai saat
ini stok ayam dari Banjarmasin tergolong masih aman. Meskipun harga melonjak,
namun daya beli masyarakat sejauh ini cukup tinggi.

“Kalau ayam setiap
hari pasti dicari masyarakat atau pemilik warung makan. Jika ada orang yang
beli secara partai, kami bisa jual dengan harga Rp 35 ribu per kg,”
katanya.

Baca Juga :  6 Fraksi DPRD Berikan Pandangan Umum Terhadap Pidato Bupati Barut

Dirinya tidak
mengetahui secara pasti, apa penyebab mahalnya harga ayam di Kuala Kurun.  “Cuma ayam kampung yang harganya stabil,
bahkan selama empat tahun terakhir masih Rp80 ribu per kg,” pungkasnya. (okt/ami)

KUALA KURUN-Harga ayam potong
di kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) saat ini menyentuh angka Rp40
ribu per kilogram (Kg). Harga itu diperkirakan bakal melonjak tajam menjelang
Hari Raya Natal pada Desember mendatang. Salah satu pedagang ayam di pasar
tradisional Kuala Kurun, Norbainah (42) menuturkan, harga eceran ayam potong di
daerahnya saat ini sebesar Rp40 ribu per kg.

“Kalau harganya
tidak pernah turun selepas Hari Raya Idulfitri lalu. Kalau pun turun paling
cuma seribu atau dua ribu saja,” ungkapnya saat ditemui awak media, Selasa
(8/10).

Wanita berambut pendek
itu tidak mengetahui penyebab harga ayam tidak kunjung turun. Padahal sebelum
lebaran, harga ayam eceran masih berkisar Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per
kilogramnya.

Baca Juga :  Pemkab Launching Dashboard Pelaporan Keuangan Daerah

“Kalau dikatakan
stok ayam terbatas tidak juga, buktinya suplai ayam terus tersedia. Alasan
jalan menuju Kuala Kurun rusak tidak juga. Kami cuma menyesuaikan harga
saja,” ujarnya.

Sejauh ini belum ada
isu atau informasi adanya kelangkaan daging ayam yang menjadi utama penyebab
melonjaknya harga. “Biasanya harga ayam bisa meroket karena tingginya
kebutuhan atau permintaan pasar yang tidak sebanding dengan stok,”
jelasnya.

Menurutnya, sampai saat
ini stok ayam dari Banjarmasin tergolong masih aman. Meskipun harga melonjak,
namun daya beli masyarakat sejauh ini cukup tinggi.

“Kalau ayam setiap
hari pasti dicari masyarakat atau pemilik warung makan. Jika ada orang yang
beli secara partai, kami bisa jual dengan harga Rp 35 ribu per kg,”
katanya.

Baca Juga :  6 Fraksi DPRD Berikan Pandangan Umum Terhadap Pidato Bupati Barut

Dirinya tidak
mengetahui secara pasti, apa penyebab mahalnya harga ayam di Kuala Kurun.  “Cuma ayam kampung yang harganya stabil,
bahkan selama empat tahun terakhir masih Rp80 ribu per kg,” pungkasnya. (okt/ami)

Terpopuler

Artikel Terbaru