30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pemkab Kotim Cabut Status Tanggap Darurat Karhutla

SAMPIT – Status tanggap
darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim) dinyatakan berakhir. Pemkab Kotim menyampaikan mulai hari sampai 31
Oktober berubah menjadi  masa peralihan
status dari tanggap darurat bencana menjadi masa pemulihan.

“Saat ini sudah status peralihan ,terhitung
8 sampai 31 Oktober 2019,” kata Plt BPBD Kotim Muhammad Yusuf kepada Kalteng
Pos, kemarin (7/10).

Ribuan hektare lahan terbakar.
Bahkan, sejauh ini beberapa Tim Satgas Karhutla tetap melakukan patroli dan
melalukan pemadaman di beberapa lokasi yang masih terbakar.  â€œDari
catatan BMKG, titik api sudah tidak terlihat lagi,” sebutnya.

Dengan adanya peralihan status
tersebut membuat aktivitas warga kembali normal kembali. “Mudah-mudahan saja
sudah tidak ada lagi titik api. Meski tidak ada, tetap saja tim kita melakukan
patroli dan juga pemadaman. Artinya tugas ini masih belum selesai khususnya
terkait karhutla yang saat ini terjadi,” katanya.

Baca Juga :  Siapkan SDM Handal untuk Meneruskan Pembangunan Mura

Terkait masalah helikopter,
sampai saat ini masih ada yang terparkir di Bandara H Asan Sampit. “Helikopter
water booming ini juga ikut membantu pemadaman di kabupaten lain dalam
penanganan karhutla, misalnya Kabupaten Seruyan, Katingan dan juga Pangkalan
Bun. Bahkan kabar terbaru ikut memadamkan api di Tanjung Puting,” sebutnya.

Sementara itu, Dandim 1015/Sampit
Letkol Akhmad Safari mengatakan, penanganan karhutla yang dilakukan Tim Satgas
Karhutla dan juga gabungan masyarakat ini dinilai sangat efektif dari daerah
yang lainnya.

“Saya salut dengan Tim Satgas
Karhutla kita ini, padahal di wilayah lain misalnya saja Kabupaten Kapuas,
Palangka Raya hujan tapi masih ada saja kemunculan asap tersebut. Memang
terkait penanganan karhutla di Kotim dinilai luar biasa dan semua pihak ikut
bekerja sama dalam memulihkan keadaan cuaca yang seperti sedia kala,” katanya kepada
Kalteng Pos, Senin (7/10).

Baca Juga :  Cegah Dampak Wabah Virus Corona, Pemkab Siapkan Paket Sembako

Karhutla ini memang membuat konsentrasi
baik itu pemerintah daerah, Polri dan TNI menjadi terbagi. “Meski demikian,
pemadaman dan juga pencegahan yang dilakukan alhamdulillah Kotim sangat baik
dan hal ini patut diapresiasi. Kita berharap dan memohon kepada Allah SWT agar
musim kabut asap ini segera berakhir dan aktivitas kembali normal,” pungkasnya.
(rif/ram/ctk/nto)

SAMPIT – Status tanggap
darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim) dinyatakan berakhir. Pemkab Kotim menyampaikan mulai hari sampai 31
Oktober berubah menjadi  masa peralihan
status dari tanggap darurat bencana menjadi masa pemulihan.

“Saat ini sudah status peralihan ,terhitung
8 sampai 31 Oktober 2019,” kata Plt BPBD Kotim Muhammad Yusuf kepada Kalteng
Pos, kemarin (7/10).

Ribuan hektare lahan terbakar.
Bahkan, sejauh ini beberapa Tim Satgas Karhutla tetap melakukan patroli dan
melalukan pemadaman di beberapa lokasi yang masih terbakar.  â€œDari
catatan BMKG, titik api sudah tidak terlihat lagi,” sebutnya.

Dengan adanya peralihan status
tersebut membuat aktivitas warga kembali normal kembali. “Mudah-mudahan saja
sudah tidak ada lagi titik api. Meski tidak ada, tetap saja tim kita melakukan
patroli dan juga pemadaman. Artinya tugas ini masih belum selesai khususnya
terkait karhutla yang saat ini terjadi,” katanya.

Baca Juga :  Siapkan SDM Handal untuk Meneruskan Pembangunan Mura

Terkait masalah helikopter,
sampai saat ini masih ada yang terparkir di Bandara H Asan Sampit. “Helikopter
water booming ini juga ikut membantu pemadaman di kabupaten lain dalam
penanganan karhutla, misalnya Kabupaten Seruyan, Katingan dan juga Pangkalan
Bun. Bahkan kabar terbaru ikut memadamkan api di Tanjung Puting,” sebutnya.

Sementara itu, Dandim 1015/Sampit
Letkol Akhmad Safari mengatakan, penanganan karhutla yang dilakukan Tim Satgas
Karhutla dan juga gabungan masyarakat ini dinilai sangat efektif dari daerah
yang lainnya.

“Saya salut dengan Tim Satgas
Karhutla kita ini, padahal di wilayah lain misalnya saja Kabupaten Kapuas,
Palangka Raya hujan tapi masih ada saja kemunculan asap tersebut. Memang
terkait penanganan karhutla di Kotim dinilai luar biasa dan semua pihak ikut
bekerja sama dalam memulihkan keadaan cuaca yang seperti sedia kala,” katanya kepada
Kalteng Pos, Senin (7/10).

Baca Juga :  Cegah Dampak Wabah Virus Corona, Pemkab Siapkan Paket Sembako

Karhutla ini memang membuat konsentrasi
baik itu pemerintah daerah, Polri dan TNI menjadi terbagi. “Meski demikian,
pemadaman dan juga pencegahan yang dilakukan alhamdulillah Kotim sangat baik
dan hal ini patut diapresiasi. Kita berharap dan memohon kepada Allah SWT agar
musim kabut asap ini segera berakhir dan aktivitas kembali normal,” pungkasnya.
(rif/ram/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru