30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Camat Minta Semua Desa Mendata Warganya yang Terdampak Banjir

SAMPIT,PROKALTENG.C– Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meluas membuat warga harus waspada, bahkan di salah satu kecamatan banjirnya cukup lama yaitu Kecamatan Bukit Santuai, ada hampir 939 rumah warga yang terendam.

Camat Bukit Santuai Pungkal mengatakan, kondisi banjir yang melanda di kecamatan tersebut sudah dua minggu lebih terjadi dan belum ada tanda-tanda air akan turun dan ketinggian air mencapai satu meter lebih.

“Sementara ini banjir yang melanda di Kecamatan Bukit Santuai masih bertahan, belum ada yang turun, dan air bervariasi ketingiannya dari 80 centimeter hingga satu meter lebih," kata Pungkal, Selasa (7/9).

Dirinya menyebutkan ada 12 desa di Kecamatan Bukit Santuai yang terendam banjir, dari 14 desa yang ada di daerah itu, dua diantaranya ada yang hanya banjir lewat dan belum melaporkan kondisi daerahnya yaitu Desa Tumbang Payang dan Desa Saluang.

Baca Juga :  Petani Masih Menunggu Normalisasi Parit atau Sungai

Dua belas desa yang terendam banjir itu adalah Desa Tumbang Tilap sebanyak 53 rumah yang terendam, Desa Tumbang Kaminting 140 rumah, Tanah Haluan 23 rumah, Tumbang Penyahuan 330 rumah, Tumbang Sapia 27 rumah.

"Kemudian Desa Tumbang Getas 58 rumah, Tumbang Kania 11 rumah, Tumbang Batu 40 rumah, Tumbang Torung 100 rumah, Lunuk Bagantung 60 rumah, Tumbang Tawan 12 rumah dan Tewai Hara 85 rumah," ujar Pungkal.

Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Kotim maupun Pemerintah Provinsi Kalteng sedang gencar-gencarnya memberikan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak banjir, tetapi di Kecamatan Bukit Santuai hanya ada 7 desa yang menerima bantuan itu. 

”Di Kecamatan Bukit Santuai hanya 7 desa dari 14 desa yang dapat bantuan dari pemerintah itu sementara tujuh desa lainnya belum menerima bantuan, karena pihak desa tidak memberikan laporan terkait warga yang terdampak banjir," ucap Pungkal.

Baca Juga :  Spanduknya Jangan Dirusak atau Dilepas Ya ?

Menurutnya alasan sebagian desa yang tidak melapor itu lantaran mereka menganggap air yang menggenangi desa mereka hanya sebentar seperti tahun-tahun sebelumnya, karena memang ada desa di kecamatan itu kalau terjadi banjir airnya cepat surut, seperti Desa Tumbang Seluang dan Kania. Karena desa tersebut terletak paling ujung dan berada di dataran tinggi. 

”Kita meminta semua desa segera mendata warganya yang terdampak akan banjir yang melanda, dan berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat membantu warga yang terdampak di kecamatan Bukit Santuai ini," terangnya.

SAMPIT,PROKALTENG.C– Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meluas membuat warga harus waspada, bahkan di salah satu kecamatan banjirnya cukup lama yaitu Kecamatan Bukit Santuai, ada hampir 939 rumah warga yang terendam.

Camat Bukit Santuai Pungkal mengatakan, kondisi banjir yang melanda di kecamatan tersebut sudah dua minggu lebih terjadi dan belum ada tanda-tanda air akan turun dan ketinggian air mencapai satu meter lebih.

“Sementara ini banjir yang melanda di Kecamatan Bukit Santuai masih bertahan, belum ada yang turun, dan air bervariasi ketingiannya dari 80 centimeter hingga satu meter lebih," kata Pungkal, Selasa (7/9).

Dirinya menyebutkan ada 12 desa di Kecamatan Bukit Santuai yang terendam banjir, dari 14 desa yang ada di daerah itu, dua diantaranya ada yang hanya banjir lewat dan belum melaporkan kondisi daerahnya yaitu Desa Tumbang Payang dan Desa Saluang.

Baca Juga :  Petani Masih Menunggu Normalisasi Parit atau Sungai

Dua belas desa yang terendam banjir itu adalah Desa Tumbang Tilap sebanyak 53 rumah yang terendam, Desa Tumbang Kaminting 140 rumah, Tanah Haluan 23 rumah, Tumbang Penyahuan 330 rumah, Tumbang Sapia 27 rumah.

"Kemudian Desa Tumbang Getas 58 rumah, Tumbang Kania 11 rumah, Tumbang Batu 40 rumah, Tumbang Torung 100 rumah, Lunuk Bagantung 60 rumah, Tumbang Tawan 12 rumah dan Tewai Hara 85 rumah," ujar Pungkal.

Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Kotim maupun Pemerintah Provinsi Kalteng sedang gencar-gencarnya memberikan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak banjir, tetapi di Kecamatan Bukit Santuai hanya ada 7 desa yang menerima bantuan itu. 

”Di Kecamatan Bukit Santuai hanya 7 desa dari 14 desa yang dapat bantuan dari pemerintah itu sementara tujuh desa lainnya belum menerima bantuan, karena pihak desa tidak memberikan laporan terkait warga yang terdampak banjir," ucap Pungkal.

Baca Juga :  Spanduknya Jangan Dirusak atau Dilepas Ya ?

Menurutnya alasan sebagian desa yang tidak melapor itu lantaran mereka menganggap air yang menggenangi desa mereka hanya sebentar seperti tahun-tahun sebelumnya, karena memang ada desa di kecamatan itu kalau terjadi banjir airnya cepat surut, seperti Desa Tumbang Seluang dan Kania. Karena desa tersebut terletak paling ujung dan berada di dataran tinggi. 

”Kita meminta semua desa segera mendata warganya yang terdampak akan banjir yang melanda, dan berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat membantu warga yang terdampak di kecamatan Bukit Santuai ini," terangnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru