33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Tiga Monyet Ekor Panjang Dilepasliarkan

MUARA TEWEH- Badan
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah melalui Kantor Seksi
Konservasi Wilayah (SKW) III Muara Teweh,  melepasliarkan satwa primata
monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis), di kawasan Cagar Alam Pararawen I
dan Pararawen II Kecamatan Teweh Tengah. Monyet ekor panjang tersebut terdiri
dari satu keluarga, dengan dua ekor induk jantan dan betina serta anaknya
berusia dua tahun lebih.

Kepala BKSDA Kalteng
SKW III Muara Teweh Nizar Ardhanianto, mengatakan, monyet berasal dari
penyerahan masyarakat di Dusun Bentot Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito
Timur (Bartim). “Pelepasliaran macaca ini juga dalam rangka mendukung
kampanye “Barito Utara Bebas Topeng Monyet” menyusul daerah-daerah
lain yang telah melakukan kampanye tersebut,” terangnya, Selasa (2/7). 

Baca Juga :  Ikuti Lomba Desa Tingkat Kalteng, Ini Harapan Ketua TP PKK Barut

Menurutnya, setelah
sempat melalui tahap rehabilitasi di kandang transit dan siap dilepasliarkan
kembali ke habitatnya, keluarga macaca tersebut dilepasliarkan di daerah
penyangga kawasan Cagar Alam Pararawen. “Tim wildlife rescue (WRU)
sebelumnya terlebih dahulu telah melakukan survei habitat area
pelepasliaran,” imbuhnya.

Keberadaan monyet ekor panjang, tambahnya,
seringkali digunakan sebagai topeng monyet yang melalukan aksinya dijalan-jalan
umum. (dad/uni)

MUARA TEWEH- Badan
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah melalui Kantor Seksi
Konservasi Wilayah (SKW) III Muara Teweh,  melepasliarkan satwa primata
monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis), di kawasan Cagar Alam Pararawen I
dan Pararawen II Kecamatan Teweh Tengah. Monyet ekor panjang tersebut terdiri
dari satu keluarga, dengan dua ekor induk jantan dan betina serta anaknya
berusia dua tahun lebih.

Kepala BKSDA Kalteng
SKW III Muara Teweh Nizar Ardhanianto, mengatakan, monyet berasal dari
penyerahan masyarakat di Dusun Bentot Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito
Timur (Bartim). “Pelepasliaran macaca ini juga dalam rangka mendukung
kampanye “Barito Utara Bebas Topeng Monyet” menyusul daerah-daerah
lain yang telah melakukan kampanye tersebut,” terangnya, Selasa (2/7). 

Baca Juga :  Ikuti Lomba Desa Tingkat Kalteng, Ini Harapan Ketua TP PKK Barut

Menurutnya, setelah
sempat melalui tahap rehabilitasi di kandang transit dan siap dilepasliarkan
kembali ke habitatnya, keluarga macaca tersebut dilepasliarkan di daerah
penyangga kawasan Cagar Alam Pararawen. “Tim wildlife rescue (WRU)
sebelumnya terlebih dahulu telah melakukan survei habitat area
pelepasliaran,” imbuhnya.

Keberadaan monyet ekor panjang, tambahnya,
seringkali digunakan sebagai topeng monyet yang melalukan aksinya dijalan-jalan
umum. (dad/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru