33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sampit Dilanda Cuaca Panas, Ini Penyebabnya

SAMPIT – Selama sepekan terakhir, cuaca
di Kota Sampit dan sekitarnya terasa lebih panas. Baik siang maupun malam,
meski ada turun hujan.

Kepala BMKG Kotim Nur Setiawan mengaku, Sampit beberapa
hari terakhir tidak mengalami hujan dikarenakan adanya pusat tekanan rendah di
samudra pasifik sebelah timur di Filipina yang akhirnya membentuk siklon pada
tanggal 28 November 2019 lalu.

“Ini sangat berdampak pada pertumbuhan awan di
wilayah kotim di mana masa uap air ditarik menuju ke pusat tekanan
rendah,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (30/11).

Dia menambahkan pula, seminggu terakhir ini tercatat
adanya hujan sebanyak 3 hari. “Selain itu saat ini wilayah Kotim masih
memasuki musim peralihan jadi wajar saja jika intensitas hujannya masih tidak
terlalu tinggi dan menyebabkan cuaca panas yang mengakibatkan udara panas jika
masuk malam hari,” paparnya.

Baca Juga :  Avanza Hantam Truk, Begini Kondisi Korban

Dikatakannya, cuaca panas bisa disebabkan karena
jumlah awan yang sedikit sehingga panas matahari langsung mengenai permukaan
bumi. “Atau juga bisa karena siklon tadi, jadi uap air di udara tertarik ke
pusat siklon sehingga wilayah Kotim kekurangan uap air yang mengakibatkan udara
panas,” terangnya.

Dia mengungkapkan, pada malam hari suhu udara
berkisar 22- 25 derajat selcius, untuk suhu udara panas biasanya terjadi pada
siang hari sekitar jam 10.00 – 14.00 WIB. “Saat ini faktor utama yang
menyebabkan Kotim mengalami hujan yang jarang adalah karena adanya siklon
tropis di samudra pasifik sebelah timur Filipina,”tutupnya.

Salah satu warga Baamang Tengah Sri Dahlia
mengatakan biasanya pada malam hari dirinya tidak menggunakan kipas angin,
namun pada sepekan ini hampir setiap malam kipas angin selalu digunakan.
“Panas bukan saja terjadi pada malam hari, siang hari pun juga tetap
panas. Jika dilihat dari alam, mendung sering terjadi namun hujan belum juga
terjadi,”jelasnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (30/11).

Baca Juga :  Antisipasi Covid-19, 70 Pegawai dan 85 Warga Binaan Di-Swab

Diakuinya, panas yang terjadi ini memang tidak seperti
pada musim kabut beberap waktu lalu menyelimuti Kotim. “Saya katakan panas
cuaca kali ini sungguh luar biasa panasnya, tidurpun terasa sulit
tentunya,”pungkasnya. (rif/nto)

SAMPIT – Selama sepekan terakhir, cuaca
di Kota Sampit dan sekitarnya terasa lebih panas. Baik siang maupun malam,
meski ada turun hujan.

Kepala BMKG Kotim Nur Setiawan mengaku, Sampit beberapa
hari terakhir tidak mengalami hujan dikarenakan adanya pusat tekanan rendah di
samudra pasifik sebelah timur di Filipina yang akhirnya membentuk siklon pada
tanggal 28 November 2019 lalu.

“Ini sangat berdampak pada pertumbuhan awan di
wilayah kotim di mana masa uap air ditarik menuju ke pusat tekanan
rendah,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (30/11).

Dia menambahkan pula, seminggu terakhir ini tercatat
adanya hujan sebanyak 3 hari. “Selain itu saat ini wilayah Kotim masih
memasuki musim peralihan jadi wajar saja jika intensitas hujannya masih tidak
terlalu tinggi dan menyebabkan cuaca panas yang mengakibatkan udara panas jika
masuk malam hari,” paparnya.

Baca Juga :  Avanza Hantam Truk, Begini Kondisi Korban

Dikatakannya, cuaca panas bisa disebabkan karena
jumlah awan yang sedikit sehingga panas matahari langsung mengenai permukaan
bumi. “Atau juga bisa karena siklon tadi, jadi uap air di udara tertarik ke
pusat siklon sehingga wilayah Kotim kekurangan uap air yang mengakibatkan udara
panas,” terangnya.

Dia mengungkapkan, pada malam hari suhu udara
berkisar 22- 25 derajat selcius, untuk suhu udara panas biasanya terjadi pada
siang hari sekitar jam 10.00 – 14.00 WIB. “Saat ini faktor utama yang
menyebabkan Kotim mengalami hujan yang jarang adalah karena adanya siklon
tropis di samudra pasifik sebelah timur Filipina,”tutupnya.

Salah satu warga Baamang Tengah Sri Dahlia
mengatakan biasanya pada malam hari dirinya tidak menggunakan kipas angin,
namun pada sepekan ini hampir setiap malam kipas angin selalu digunakan.
“Panas bukan saja terjadi pada malam hari, siang hari pun juga tetap
panas. Jika dilihat dari alam, mendung sering terjadi namun hujan belum juga
terjadi,”jelasnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (30/11).

Baca Juga :  Antisipasi Covid-19, 70 Pegawai dan 85 Warga Binaan Di-Swab

Diakuinya, panas yang terjadi ini memang tidak seperti
pada musim kabut beberap waktu lalu menyelimuti Kotim. “Saya katakan panas
cuaca kali ini sungguh luar biasa panasnya, tidurpun terasa sulit
tentunya,”pungkasnya. (rif/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru