31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Mengapung di Sungai Martapura, Dikenali karena Dua Cincin

PROKALTENG.CO-Pagi-pagi sekali penduduk di Murung Selong, Sungai Lulut, Banjarmasin Timur dikejutkan tubuh manusia yang mengapung di Sungai Martapura, kemarin (29/9).

Sempat berstatus Mr X, identitas jenazah laki-laki itu terungkap berkat dua cincin batu dan jam tangan yang dikenakannya.

Ketika dievakuasi, jasadnya sudah membengkak. Diperkirakan sudah tenggelam selama dua hari. Saat ditemukan, posisinya telungkup tanpa mengenakan celana.

Jasad itu adalah Wahyudi, 41 tahun, warga Jalan Belitung Darat Gang Karya 1, Banjarmasin Barat.

Yang pertama menemukannya adalah Haji Amat. Sekitar jam 7 pagi, ia hendak beraktivitas keluar rumah. Melihat mayat itu, Haji Amat buru-buru mengabari warga lainnya.

Kanit Gakkum Satpolairud Polresta Banjarmasin, Iptu Selamet Riyadi mengungkap, korban sudah dua hari tak pulang ke rumah. Keluarga sudah coba mencarinya.

Baca Juga :  100 Gram Sabu di Saku Jaket Pria Ini

Korban berstatus duda, mencari nafkah dengan melangsir bahan bakar. “Keluarga menolak divisum. Mereka menganggapnya sebagai musibah,” kata Selamet.

PROKALTENG.CO-Pagi-pagi sekali penduduk di Murung Selong, Sungai Lulut, Banjarmasin Timur dikejutkan tubuh manusia yang mengapung di Sungai Martapura, kemarin (29/9).

Sempat berstatus Mr X, identitas jenazah laki-laki itu terungkap berkat dua cincin batu dan jam tangan yang dikenakannya.

Ketika dievakuasi, jasadnya sudah membengkak. Diperkirakan sudah tenggelam selama dua hari. Saat ditemukan, posisinya telungkup tanpa mengenakan celana.

Jasad itu adalah Wahyudi, 41 tahun, warga Jalan Belitung Darat Gang Karya 1, Banjarmasin Barat.

Yang pertama menemukannya adalah Haji Amat. Sekitar jam 7 pagi, ia hendak beraktivitas keluar rumah. Melihat mayat itu, Haji Amat buru-buru mengabari warga lainnya.

Kanit Gakkum Satpolairud Polresta Banjarmasin, Iptu Selamet Riyadi mengungkap, korban sudah dua hari tak pulang ke rumah. Keluarga sudah coba mencarinya.

Baca Juga :  100 Gram Sabu di Saku Jaket Pria Ini

Korban berstatus duda, mencari nafkah dengan melangsir bahan bakar. “Keluarga menolak divisum. Mereka menganggapnya sebagai musibah,” kata Selamet.

Terpopuler

Artikel Terbaru