28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Warga Diimbau Waspada, Antisipasi Teror Buaya dan Beruang

SAMPIT – Kemunculan buaya dan beruang di Kotim
cukup meresahkan warga. Untuk mengantisipasi kemunculan maupun serangan kedua
binatang buas itu, BKSDA Kotim pun memasang perangkap di lokasi yang dianggap
strategis. Selain itu, pihak BKSDA mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan
menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi serangan lanjutan.

Beberapa waktu lalu, buaya muncul
di Dusun Belanti Desa Bengkuang Makmur Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotim.
Saat itu, buaya menyambar tiga ekor angsa milik warga. Komandan BKSDA Kotim
Muriansyah mengatakan, sebelum kejadian itu pihaknya sudah memasang perangkap
dan juga pancing. Hanya saja, umpan pancing habis dan diduga busuk serta sudah
dimakan hewan lainnya.

Baca Juga :  Kejar-kejaran Seperti di Film Warnai Penggerebekan Narkoba di Ponton

“Umpan yang kami pasang itu
bebek,” katanya, Kamis (26/12).

Dia juga menerangkan, kemarin
pihaknya memasang umpan baru lagi. Dikatakannya, banyak faktor buaya ini bisa
liar atau memakan hewan ternak milik warga. “Hal ini memang bisa saja karena
lokasi ternak warga yang sangat dekat sungai. Ini akan memancing buaya keluar
dari sarangnya, karena mencium bau makanan atau kotoran dari hewan ternak
tersebut. Saya harap warga yang dekat dengan aliran sungai agar memahami akan
hal ini,” tambahnya.

Sementara untuk kemunculan
beruang yang kerap terlihat oleh warga di Kecamatan Baamang, juga jadi
perhatian pihaknya. BKSDA juga memasang perangkap agar dapat menangkap hewan
tersebut.

Baca Juga :  Ditunggu 'Keberanian' Jaksa Agung Eksekusi 274 Terpidana Mati

“Alhamdulillah beruang sudah
tidak muncul lagi. 16 Desember 2019 lalu saja, ada kemunculan seekor beruang.
Beruang terlihat di Jalan Bumi Raya pada malam hari. Kami berharap kemunculan dua
binatang ini tidak ada lagi. Memang warga resah dan cemas,” pungkasnya. (rif/ami/nto)

SAMPIT – Kemunculan buaya dan beruang di Kotim
cukup meresahkan warga. Untuk mengantisipasi kemunculan maupun serangan kedua
binatang buas itu, BKSDA Kotim pun memasang perangkap di lokasi yang dianggap
strategis. Selain itu, pihak BKSDA mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan
menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi serangan lanjutan.

Beberapa waktu lalu, buaya muncul
di Dusun Belanti Desa Bengkuang Makmur Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotim.
Saat itu, buaya menyambar tiga ekor angsa milik warga. Komandan BKSDA Kotim
Muriansyah mengatakan, sebelum kejadian itu pihaknya sudah memasang perangkap
dan juga pancing. Hanya saja, umpan pancing habis dan diduga busuk serta sudah
dimakan hewan lainnya.

Baca Juga :  Kejar-kejaran Seperti di Film Warnai Penggerebekan Narkoba di Ponton

“Umpan yang kami pasang itu
bebek,” katanya, Kamis (26/12).

Dia juga menerangkan, kemarin
pihaknya memasang umpan baru lagi. Dikatakannya, banyak faktor buaya ini bisa
liar atau memakan hewan ternak milik warga. “Hal ini memang bisa saja karena
lokasi ternak warga yang sangat dekat sungai. Ini akan memancing buaya keluar
dari sarangnya, karena mencium bau makanan atau kotoran dari hewan ternak
tersebut. Saya harap warga yang dekat dengan aliran sungai agar memahami akan
hal ini,” tambahnya.

Sementara untuk kemunculan
beruang yang kerap terlihat oleh warga di Kecamatan Baamang, juga jadi
perhatian pihaknya. BKSDA juga memasang perangkap agar dapat menangkap hewan
tersebut.

Baca Juga :  Ditunggu 'Keberanian' Jaksa Agung Eksekusi 274 Terpidana Mati

“Alhamdulillah beruang sudah
tidak muncul lagi. 16 Desember 2019 lalu saja, ada kemunculan seekor beruang.
Beruang terlihat di Jalan Bumi Raya pada malam hari. Kami berharap kemunculan dua
binatang ini tidak ada lagi. Memang warga resah dan cemas,” pungkasnya. (rif/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru