28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Sopir Ini Ugal-ugalan Saat Bawa Bus

PANGKALAN BUN- Rupanya sebelum terjadinya musibah
kecelakaan yang menewaskan tiga orang penumpang Bus Yesoe diwilayah Kabupaten
Lamandau terjadi keributan. Pasalnya para penumpang komplain terhadap aksi sang
sopir yang dikemudikan Edi Sutrisno. Hal ini dilakukan lantaran sang pengemudi
mengendarai bua tujuan Pontianak -Sampit  dengan kecepatan tinggi dan
sembarangan.

Salah satu penumpang bernama Roni mengaku beberapa kali
meminta sang sopir agar mengendarai bus dengan baik dan benar. Mwngingat pada
saat dikemudikan beberapa kali para penumpang jatuh akibat benturan serta
kecepatan tinggi. Sehingga tidak para penumpang kerap kali protes dan berteriak
kepada sang sopir agar lebih mengurangi kecepatannya.

“Sayang sopir beberapa kali tidak menggubris keluhan
para penumpang. Mereka justru menambah kecepatan dan beberapa penumpang
ketakutan,”katanya.

Baca Juga :  Pemuda Mabuk Bawa Parang Ngamuk di Masjid

Apalagi aksi ugal-ugalan yang dilakukan sang sopir sudah
beberapa kali dan hingga dilokasi kejadian. Pada saat kejadian beberapa
penumpang tidak mengetahui termasuk dirinya karena langsung pingsan. Bahkan
pada saat tersadar kondisi bus sudah terbalik dan sudah ramai warga memberikan
pertolongan. Selain itu para penumpang lainnya masih terjepit dan terkurung
didalam bus yang kondisinya masih terbalik.

“Kondisi saya saat itu merasakan sakit kepala karena
terbentur, tetapi tidak tahu apa. Kami tidak bisa memberikan pertolongan karena
kondisinya saat itu panik sekali,”ujarnya.

Sementara itu Yuda, tidak menyangka bahwa niatnya ingin
mencari pekerjaan malah terjadi seperti ini. Apalagi tidak pernah terpikirkan
dan tidak mendapatkan firasat apapun sehingga bus yang ditumpangi bersama 43
orang lainnya terbalik dan menewaskan tiga orang rekannya. Niatnya berangkat
dari kampung halamannya di Lubuk Pakam menuju Pontianak ini memang diajak salah
satu mandor untuk bekerja di Muara Teweh disalah satu perusahaan.

Baca Juga :  Diteriaki Maling, Pelaku Curanmor dan Barbuk Berhasil Diamankan

Pekerjaan yang dilakukan juga sebagai tukang untuk
membangun salah satu bangunan disana. Karena tergiur dengan upah dan pekerjaan
yang dirasa sesuai sehingga nekat berangkat.

“Kami tidak menyangka akhirnya seperti ini, karena
begitu bus terbalik hanya bisa pasrah dan berlindung dibelakang kursi dengan
posisi bersujud. Saya tidak tahu lagi karena bus melaju dengan kecepatan tinggi
dan tahu-tahu sudah kepala diposisi bawah dan kaki diatas,”ungkapnya.
(son)

PANGKALAN BUN- Rupanya sebelum terjadinya musibah
kecelakaan yang menewaskan tiga orang penumpang Bus Yesoe diwilayah Kabupaten
Lamandau terjadi keributan. Pasalnya para penumpang komplain terhadap aksi sang
sopir yang dikemudikan Edi Sutrisno. Hal ini dilakukan lantaran sang pengemudi
mengendarai bua tujuan Pontianak -Sampit  dengan kecepatan tinggi dan
sembarangan.

Salah satu penumpang bernama Roni mengaku beberapa kali
meminta sang sopir agar mengendarai bus dengan baik dan benar. Mwngingat pada
saat dikemudikan beberapa kali para penumpang jatuh akibat benturan serta
kecepatan tinggi. Sehingga tidak para penumpang kerap kali protes dan berteriak
kepada sang sopir agar lebih mengurangi kecepatannya.

“Sayang sopir beberapa kali tidak menggubris keluhan
para penumpang. Mereka justru menambah kecepatan dan beberapa penumpang
ketakutan,”katanya.

Baca Juga :  Pemuda Mabuk Bawa Parang Ngamuk di Masjid

Apalagi aksi ugal-ugalan yang dilakukan sang sopir sudah
beberapa kali dan hingga dilokasi kejadian. Pada saat kejadian beberapa
penumpang tidak mengetahui termasuk dirinya karena langsung pingsan. Bahkan
pada saat tersadar kondisi bus sudah terbalik dan sudah ramai warga memberikan
pertolongan. Selain itu para penumpang lainnya masih terjepit dan terkurung
didalam bus yang kondisinya masih terbalik.

“Kondisi saya saat itu merasakan sakit kepala karena
terbentur, tetapi tidak tahu apa. Kami tidak bisa memberikan pertolongan karena
kondisinya saat itu panik sekali,”ujarnya.

Sementara itu Yuda, tidak menyangka bahwa niatnya ingin
mencari pekerjaan malah terjadi seperti ini. Apalagi tidak pernah terpikirkan
dan tidak mendapatkan firasat apapun sehingga bus yang ditumpangi bersama 43
orang lainnya terbalik dan menewaskan tiga orang rekannya. Niatnya berangkat
dari kampung halamannya di Lubuk Pakam menuju Pontianak ini memang diajak salah
satu mandor untuk bekerja di Muara Teweh disalah satu perusahaan.

Baca Juga :  Diteriaki Maling, Pelaku Curanmor dan Barbuk Berhasil Diamankan

Pekerjaan yang dilakukan juga sebagai tukang untuk
membangun salah satu bangunan disana. Karena tergiur dengan upah dan pekerjaan
yang dirasa sesuai sehingga nekat berangkat.

“Kami tidak menyangka akhirnya seperti ini, karena
begitu bus terbalik hanya bisa pasrah dan berlindung dibelakang kursi dengan
posisi bersujud. Saya tidak tahu lagi karena bus melaju dengan kecepatan tinggi
dan tahu-tahu sudah kepala diposisi bawah dan kaki diatas,”ungkapnya.
(son)

Terpopuler

Artikel Terbaru