30.2 C
Jakarta
Tuesday, May 21, 2024
spot_img

Aksi Garong Sawit Marak, DAD dan Aliansi Masyarakat Kobar Gelar Deklarasi Perlawanan

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO– Maraknya aksi garong sawit (pencuri sawit) massal yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat membuat geram masyarakat. Pasalnya aksi yang dilakukan dibeberapa perusahaan justru berdampak buruk kepada warga, khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng. Kondisi ini membuat Dewan Adat Dayak (DAD) Kobar bersama aliansi masyarakat menggelar deklarasi perlawanan.

Deklarasi ini sendiri dilakukan di Kecamatan Pangkalan Banteng dan dihadiri, tokoh masyarakat, ormas dan beberapa Kades serta Damang, Minggu (28/4). Ketua DAD Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan kepada para pelaku garong sawit.

Karena aksinya yang dilakukan selama ini ternyata berdampak terhadap pelemahan ekonomi. Khususnga masyarakat dikalangan bawah hingga situasi kondusifitas masyarakat.

Baca Juga :  Polisi Tembak Oknum Perwira di Jalanan, Ternyata Kurir 16 Kg Sabu

Dan mereka mendorong agar segera dihentikan dengan melakukan perlawanan agar aksi yang dilakukan ini bisa segera dihentikan. Ironisnya para pelaku panen massal ini sendiri yang terjadi di wilayah Pangkalan Banteng semuanya warga luar Kabupaten Kobar.

Dan dalam deklarasi ini sendiri seluruh peserta bersepakat serta menghasilkan beberapa poin yang segera ditindaklanjuti. “Kami tegaskan perlawanan ini dilakukan bukan mengatasnamakan perusahaan ataupun siapapun. Ini bentuk keprihatinan karena aksi garong yang dilakukan sudah membuat masyarakat resah,” kata Ahmadi

Menurutnya, apabila nantinya dengan adanya imbauan ini dan tetap tidak diindahkan oleh para pelaku akan ada upaya tegas dari masyarakat. Salah satunya turun kelapangan dan menghadang para pelaku yang melakukan aksi panen massal di beberapa perusahaan.

Baca Juga :  Berniat Transaksi di Pinggir Jalan, Dua Pengedar Sabu Tewah Keburu Dis

Masyarakat melakukan langkah ini bukan karena tidak percaya kepada aparat penegak hukum ataupun pemerintah. Justru langkah yang dilakukan ini sebagai bentuk dukungan untuk membantu agar situasi tetap aman dan kondusif. “Kasihan masyarakat karena merasa ketakutan dan beberapa sektor ekonomi terganggu. Kami bersepakat akan melakukan perlawanab kalau masih ada oknum atau kelompok masyarakat nekat panen massal,”ujarnya.

Sementara itu Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap para pelaku panen massal. Bahkan saat ini sudah dilakukan berbagai antisipasi dalam rangka pencegahan.

Mengingat maraknya aksi pencurian massal yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Selain itu juga sudah dibentuk Satgas PKS (Penanganan Konflik Sosial) Kabupaten Kotawaringin Barat. (son/ans/kpg)

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO– Maraknya aksi garong sawit (pencuri sawit) massal yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat membuat geram masyarakat. Pasalnya aksi yang dilakukan dibeberapa perusahaan justru berdampak buruk kepada warga, khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng. Kondisi ini membuat Dewan Adat Dayak (DAD) Kobar bersama aliansi masyarakat menggelar deklarasi perlawanan.

Deklarasi ini sendiri dilakukan di Kecamatan Pangkalan Banteng dan dihadiri, tokoh masyarakat, ormas dan beberapa Kades serta Damang, Minggu (28/4). Ketua DAD Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan kepada para pelaku garong sawit.

Karena aksinya yang dilakukan selama ini ternyata berdampak terhadap pelemahan ekonomi. Khususnga masyarakat dikalangan bawah hingga situasi kondusifitas masyarakat.

Baca Juga :  Polisi Tembak Oknum Perwira di Jalanan, Ternyata Kurir 16 Kg Sabu

Dan mereka mendorong agar segera dihentikan dengan melakukan perlawanan agar aksi yang dilakukan ini bisa segera dihentikan. Ironisnya para pelaku panen massal ini sendiri yang terjadi di wilayah Pangkalan Banteng semuanya warga luar Kabupaten Kobar.

Dan dalam deklarasi ini sendiri seluruh peserta bersepakat serta menghasilkan beberapa poin yang segera ditindaklanjuti. “Kami tegaskan perlawanan ini dilakukan bukan mengatasnamakan perusahaan ataupun siapapun. Ini bentuk keprihatinan karena aksi garong yang dilakukan sudah membuat masyarakat resah,” kata Ahmadi

Menurutnya, apabila nantinya dengan adanya imbauan ini dan tetap tidak diindahkan oleh para pelaku akan ada upaya tegas dari masyarakat. Salah satunya turun kelapangan dan menghadang para pelaku yang melakukan aksi panen massal di beberapa perusahaan.

Baca Juga :  Berniat Transaksi di Pinggir Jalan, Dua Pengedar Sabu Tewah Keburu Dis

Masyarakat melakukan langkah ini bukan karena tidak percaya kepada aparat penegak hukum ataupun pemerintah. Justru langkah yang dilakukan ini sebagai bentuk dukungan untuk membantu agar situasi tetap aman dan kondusif. “Kasihan masyarakat karena merasa ketakutan dan beberapa sektor ekonomi terganggu. Kami bersepakat akan melakukan perlawanab kalau masih ada oknum atau kelompok masyarakat nekat panen massal,”ujarnya.

Sementara itu Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap para pelaku panen massal. Bahkan saat ini sudah dilakukan berbagai antisipasi dalam rangka pencegahan.

Mengingat maraknya aksi pencurian massal yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Selain itu juga sudah dibentuk Satgas PKS (Penanganan Konflik Sosial) Kabupaten Kotawaringin Barat. (son/ans/kpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru