33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemprov Kalteng Gelar Pasar Penyeimbang di Tiga Lokasi Palangkaraya

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo membuka pasar penyeimbang di beberapa titik lokasi yang ada di Kota Palangkaraya, Sabtu (17/2).

Pasar Penyeimbang pertama berlokasi di Mesjid Darur Rahman, Kelurahan Pahandut Seberang. Kedatangan Wagub disambut langsung oleh Lurah Pahandut Seberang Pitriadi. Terlihat masyarakat setempat langsung antusias hadir di pasar penyeimbang tersebut.

Wagub mengatakan pasar penyeimbang ini, merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dalam rangka melihat langsung harga pangan di lapangan, terutama harga barang kebutuhan pokok.

“Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, untuk itu kami ingin melihat apakah ada kenaikan harga,” ujar Wagub.

Pasar penyeimbang ini disediakan paket sembako sebanyak 2000 paket, yang terdiri dari beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, sarden 2 kaleng, dan mie instan 2 bungkus.

“Paket sembako tersebut senilai 150 ribu rupiah, dan Pemerintah Provinsi memberikan subsidi sebesar 130 ribu rupiah. Untuk itu bapak ibu hanya menebus dengan harga 20 ribu rupiah per paketnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Belum Capai Target, Semua Perlu Bersinergi Mendorong Percepatan Realisasi Anggaran

Pasca Pemilu 2024 beberapa waktu lalu, Wagub mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan.  “Siapapun Presiden yang terpilih, itu adalah yang terbaik,” imbuhnya.

Selanjutnya, Wagub dan rombongan bertolak ke pasar penyeimbang yang berlokasi di halaman Kantor Kelurahan Panarung.  Di situ, wagub mengatakan kegiatan pasar penyeimbang ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga, agar tidak terjadi inflasi.

“Dalam beberapa minggu ini, harga beras mengalami kenaikan. Sehingga Pemerintah terus melakukan intervensi atau tekanan untuk harga pasar jangan sampai ada kenaikan,” katanya.

Ia pun menyampaikan pesan gubernur bahwa kegiatan pasar penyeimbang ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan karena Kalteng pernah mengalami inflasi yaitu kenaikan harga akibat suasana global.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membantu. Saya berpesan agar manfaatkan pekarangan untuk menanam cabai. Itu salah satu langkah agar ketahanan pangan kita aman dari inflasi,” sebutnya.

Baca Juga :  Pemprov Sudah Salurkan 4 Ribu Lebih Laptop Untuk SLTA dan SLB se-Kalte

Terakhir, wagub dan rombongan bertolak ke pasar penyeimbang yang berlokasi di halaman Kantor Kelurahan Petuk Katimpun. Pada Pasar Penyeimbang tersebut, disediakan 600 paket sembako senilai 150 ribu rupiah. Sama seperti dua lokasi sebelumnya, paket sembako tersebut disubsidi oleh pemerintah provinsi sebesar 130 ribu rupiah dan masyarakat hanya menebus dengan harga 20 ribu rupiah per paketnya.

Salah seorang warga Kelurahan Petuk Katimpun Halimatusadiyah menyampaikan, ucapan terima kasih kepada gubernur dan jajaran, karena kegiatan pasar penyeimbang ini sangat membantu masyarakat sekitar yang kurang mampu.

“Harapannya kita bisa mendapatkan bantuan seperti ini lagi ke depannya, karena dengan harga 20 ribu rupiah itu sangat terjangkau untuk masyarakat di sini,” ujarnya. (hfz/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo membuka pasar penyeimbang di beberapa titik lokasi yang ada di Kota Palangkaraya, Sabtu (17/2).

Pasar Penyeimbang pertama berlokasi di Mesjid Darur Rahman, Kelurahan Pahandut Seberang. Kedatangan Wagub disambut langsung oleh Lurah Pahandut Seberang Pitriadi. Terlihat masyarakat setempat langsung antusias hadir di pasar penyeimbang tersebut.

Wagub mengatakan pasar penyeimbang ini, merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dalam rangka melihat langsung harga pangan di lapangan, terutama harga barang kebutuhan pokok.

“Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, untuk itu kami ingin melihat apakah ada kenaikan harga,” ujar Wagub.

Pasar penyeimbang ini disediakan paket sembako sebanyak 2000 paket, yang terdiri dari beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, sarden 2 kaleng, dan mie instan 2 bungkus.

“Paket sembako tersebut senilai 150 ribu rupiah, dan Pemerintah Provinsi memberikan subsidi sebesar 130 ribu rupiah. Untuk itu bapak ibu hanya menebus dengan harga 20 ribu rupiah per paketnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Belum Capai Target, Semua Perlu Bersinergi Mendorong Percepatan Realisasi Anggaran

Pasca Pemilu 2024 beberapa waktu lalu, Wagub mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan.  “Siapapun Presiden yang terpilih, itu adalah yang terbaik,” imbuhnya.

Selanjutnya, Wagub dan rombongan bertolak ke pasar penyeimbang yang berlokasi di halaman Kantor Kelurahan Panarung.  Di situ, wagub mengatakan kegiatan pasar penyeimbang ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga, agar tidak terjadi inflasi.

“Dalam beberapa minggu ini, harga beras mengalami kenaikan. Sehingga Pemerintah terus melakukan intervensi atau tekanan untuk harga pasar jangan sampai ada kenaikan,” katanya.

Ia pun menyampaikan pesan gubernur bahwa kegiatan pasar penyeimbang ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan karena Kalteng pernah mengalami inflasi yaitu kenaikan harga akibat suasana global.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membantu. Saya berpesan agar manfaatkan pekarangan untuk menanam cabai. Itu salah satu langkah agar ketahanan pangan kita aman dari inflasi,” sebutnya.

Baca Juga :  Pemprov Sudah Salurkan 4 Ribu Lebih Laptop Untuk SLTA dan SLB se-Kalte

Terakhir, wagub dan rombongan bertolak ke pasar penyeimbang yang berlokasi di halaman Kantor Kelurahan Petuk Katimpun. Pada Pasar Penyeimbang tersebut, disediakan 600 paket sembako senilai 150 ribu rupiah. Sama seperti dua lokasi sebelumnya, paket sembako tersebut disubsidi oleh pemerintah provinsi sebesar 130 ribu rupiah dan masyarakat hanya menebus dengan harga 20 ribu rupiah per paketnya.

Salah seorang warga Kelurahan Petuk Katimpun Halimatusadiyah menyampaikan, ucapan terima kasih kepada gubernur dan jajaran, karena kegiatan pasar penyeimbang ini sangat membantu masyarakat sekitar yang kurang mampu.

“Harapannya kita bisa mendapatkan bantuan seperti ini lagi ke depannya, karena dengan harga 20 ribu rupiah itu sangat terjangkau untuk masyarakat di sini,” ujarnya. (hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru