30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ratusan Hewan Kurban di Palangkaraya Sudah Dilabeli Tanda Sehat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya. Melakukan pemeriksaan dan pelabelan tanda sehat terhadap hewan kurban penjual yang ada di Kota Palangkaraya, Selasa (20/6).  Dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya, drh Eko Hari Yuwono mengatakan, ratusan hewan kurban di Palangkaraya Sudah dilabeli tanda sehat

“Sudah sekitar 500 an ekor yang dinyatakan sehat. Program pelabelan dilaksanakan selama lima hari.  Pemeriksaan sebelum hewan dipotong untuk memastikan hewan kurban yang di sebar di masyarakat dan dibeli masyarakat dalam kondisi sehat. Tidak tertular penyakit zoonosis seperti antrak dan LSB yang sekarang lagi ramai itu,” jelasnya

Pemerintah, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) menjelaskan. Pelabelan tanda sehat  untuk memberikan jaminan.Bahwa hewan yang dikurbankan untuk masyarakat dalam kondisi sehat. Dengan terhindar dari 3 penyakit prioritas yakni penyakit Anthrak (Penyakit Sapi Gila), Lumpy Skin Desease (LSD), dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca Juga :  Dukung Berbagai Program, Terutama Pembangunan Keluarga

“Bukti setelah dilakukan pemeriksaan secara klinis, kita memberikan pemasangan atau tagging tanda sehat dari dinas. Masyarakat tinggal memilih mana yang cocok hewan qurban yang sudah ada label sehat,” ungkap Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kalimantan Tengah (Kalteng)

Ia mengungkapkan. Saat ini tak ada sapi yang mengalami gejala penyakit Anthrak, LSD, dan PMK. Namun, pihaknya mendapati satu sapi yang tak dilakukan pelabelan hewan kurban sehat di Jalan G.Obos. Pasalnya hewan tersebut karena terlalu kurus.

“Kedua betina, untuk hewan kurban betina boleh secara agama. Namun sesuai dengan Undang-Undang Peternakan tidak boleh memotong betina produktif,” tandasnya. (hfz/ind)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya. Melakukan pemeriksaan dan pelabelan tanda sehat terhadap hewan kurban penjual yang ada di Kota Palangkaraya, Selasa (20/6).  Dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya, drh Eko Hari Yuwono mengatakan, ratusan hewan kurban di Palangkaraya Sudah dilabeli tanda sehat

“Sudah sekitar 500 an ekor yang dinyatakan sehat. Program pelabelan dilaksanakan selama lima hari.  Pemeriksaan sebelum hewan dipotong untuk memastikan hewan kurban yang di sebar di masyarakat dan dibeli masyarakat dalam kondisi sehat. Tidak tertular penyakit zoonosis seperti antrak dan LSB yang sekarang lagi ramai itu,” jelasnya

Pemerintah, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) menjelaskan. Pelabelan tanda sehat  untuk memberikan jaminan.Bahwa hewan yang dikurbankan untuk masyarakat dalam kondisi sehat. Dengan terhindar dari 3 penyakit prioritas yakni penyakit Anthrak (Penyakit Sapi Gila), Lumpy Skin Desease (LSD), dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca Juga :  Dukung Berbagai Program, Terutama Pembangunan Keluarga

“Bukti setelah dilakukan pemeriksaan secara klinis, kita memberikan pemasangan atau tagging tanda sehat dari dinas. Masyarakat tinggal memilih mana yang cocok hewan qurban yang sudah ada label sehat,” ungkap Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kalimantan Tengah (Kalteng)

Ia mengungkapkan. Saat ini tak ada sapi yang mengalami gejala penyakit Anthrak, LSD, dan PMK. Namun, pihaknya mendapati satu sapi yang tak dilakukan pelabelan hewan kurban sehat di Jalan G.Obos. Pasalnya hewan tersebut karena terlalu kurus.

“Kedua betina, untuk hewan kurban betina boleh secara agama. Namun sesuai dengan Undang-Undang Peternakan tidak boleh memotong betina produktif,” tandasnya. (hfz/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru