26.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Pulihkan Ekonomi Pertanian di Pulpis, Ini Fokus Distan

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Dinas Pertanian (Distan)
Pulang Pisau (Pulpis) merupakan salah satu dinas yang mendapat program
pemulihan ekonomi. Dalam program tersebut, Distan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp1 miliar.

Anggaran itu
dialokasikan untuk penyediaan sarana produksi dan dukungan biaya operasional. “Dalam
pelaksanaan program ekonomi ini, kami fokuskan ke daerah atas. Mulai Kecamatan
Kahayan Hilir, Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Kecamatan Banama Tingang,” ungkap
Kadistan Pulpis, Slamet Untung Rianto, Selasa (27/10).

Dia mengatakan,
dipilihnya daerah atas karena banyak pertanian sektor perkebunan yakni sawit
dan karet. “Di samping itu, untuk daerah pasang surut sudah banyak mendapat
program food estate. Jadi ini juga untuk pemerataan,” ucapnya.

Baca Juga :  Edy Pratowo: Pulpis Bukan Tempat Persinggahan Karier

Dia mengaku,
pihaknya melaksanakan tiga program yakni sektor perkebunan, pertanian ketahanan
pangan dan hortikultura. “Kalau hortikultura dan tanaman pangan diberikan
berkelompok. Untuk perkebunan secara perorangan yakni ada 480 penerima,” ungkap
dia.

Dalam program
tersebut, bantuan yang diberikan berupa pupuk NPK. “Pupuk yang kami berikan
sebanyak 100 kilogram per orang, karena merupakan salah satu kebutuhan pokok
dalam meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.

Dia
mengungkapkan, pemberian NPK karena pupuk tersebut paling gampang dan umum
penggunaannya.
Slamet mengaku, untuk program tanaman pangan dilaksanakan yakni budi
daya tanaman jagung. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kecamatan Maliku. “Namun
kegiatan tersebut dilaksanakan di Kecamatan Maliku wilayah seberang kanan DAS
Kahayan,” ucap Slamet.

Baca Juga :  Investasi Stevia Tak Ganggu Lahan Padi di Pulpis

Dia menambahkan,
dalam menjaring penerima bantuan, pihaknya melibatkan PPL untuk melakukan
pendataan. “Karena para PPL itu yang lebih tahu kondisi para petani di daerah
tugasnya,” ujarnya.

Setelah didata,
lalu diverifikasi Disperindagkop dan UKM. Tujuannya agar tidak tumpang tindih.
Karena program pemulihan ekonomi ini dilaksanakan delapan dinas.
“Jadi jika
sudah masuk ke dinas lain maka tidak bisa dimasukkan dalam daftar penerima
program pemulihan ekonomi dari Distan atau sebaliknya. Harus dicoret salah
satu,” tandasnya.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Dinas Pertanian (Distan)
Pulang Pisau (Pulpis) merupakan salah satu dinas yang mendapat program
pemulihan ekonomi. Dalam program tersebut, Distan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp1 miliar.

Anggaran itu
dialokasikan untuk penyediaan sarana produksi dan dukungan biaya operasional. “Dalam
pelaksanaan program ekonomi ini, kami fokuskan ke daerah atas. Mulai Kecamatan
Kahayan Hilir, Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Kecamatan Banama Tingang,” ungkap
Kadistan Pulpis, Slamet Untung Rianto, Selasa (27/10).

Dia mengatakan,
dipilihnya daerah atas karena banyak pertanian sektor perkebunan yakni sawit
dan karet. “Di samping itu, untuk daerah pasang surut sudah banyak mendapat
program food estate. Jadi ini juga untuk pemerataan,” ucapnya.

Baca Juga :  Edy Pratowo: Pulpis Bukan Tempat Persinggahan Karier

Dia mengaku,
pihaknya melaksanakan tiga program yakni sektor perkebunan, pertanian ketahanan
pangan dan hortikultura. “Kalau hortikultura dan tanaman pangan diberikan
berkelompok. Untuk perkebunan secara perorangan yakni ada 480 penerima,” ungkap
dia.

Dalam program
tersebut, bantuan yang diberikan berupa pupuk NPK. “Pupuk yang kami berikan
sebanyak 100 kilogram per orang, karena merupakan salah satu kebutuhan pokok
dalam meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.

Dia
mengungkapkan, pemberian NPK karena pupuk tersebut paling gampang dan umum
penggunaannya.
Slamet mengaku, untuk program tanaman pangan dilaksanakan yakni budi
daya tanaman jagung. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kecamatan Maliku. “Namun
kegiatan tersebut dilaksanakan di Kecamatan Maliku wilayah seberang kanan DAS
Kahayan,” ucap Slamet.

Baca Juga :  Investasi Stevia Tak Ganggu Lahan Padi di Pulpis

Dia menambahkan,
dalam menjaring penerima bantuan, pihaknya melibatkan PPL untuk melakukan
pendataan. “Karena para PPL itu yang lebih tahu kondisi para petani di daerah
tugasnya,” ujarnya.

Setelah didata,
lalu diverifikasi Disperindagkop dan UKM. Tujuannya agar tidak tumpang tindih.
Karena program pemulihan ekonomi ini dilaksanakan delapan dinas.
“Jadi jika
sudah masuk ke dinas lain maka tidak bisa dimasukkan dalam daftar penerima
program pemulihan ekonomi dari Distan atau sebaliknya. Harus dicoret salah
satu,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru