31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Cari Masukan Inovasi, Pemkab Musi Banyuasin Kunjungi Pulpis

PULANG PISAU – Sebagai kabupaten baru, Pulang Pisau
(Pulpis) terus menggenjot pembangunan dari berbagai sektor. Perhatian pejabat
negara, mulai presiden, menteri dan beberapa duta besar dalam mendorong
pembangunan di Kabupaten Pulpis ternyata mengundang perhatian Pemkab Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

“Kami ingin melihat Pulang Pisau
secara langsung. Kok banyak sekali pejabat-pejabat dan duta besar datang ke
Pulpis. Bahkan peremajaan hutan sosial yang ada di Pulpis ditinjau langsung
oleh pak presiden. Kami ingin mencari inspirasi untuk dikerjakan bersama,” kata
Staf Ahli Bupati Musi Banyuasin Dr Najib Asmani seusai melakukan pertemuan
dengan bupati Pulang Pisau, kemarin (20/8).

Selain itu, dia juga mengaku
tertarik, terkait pengelolaan pertanian yang ada bekerja sama dengan Bank
Indonesia dalam pengelolaan karet. Dia menambahkan, Pulpis saat ini memiliki
pelabuhan baru, sama seperti Musi Banyuasin.

Baca Juga :  LPTQ Pulpis Siapkan Antisipasi Corona Saat Pelaksanaan MTQ Kalteng di

“Dari hasil paparan yang
dilakukan pak bupati (Edy Pratowo) dan jajaran tadi cukup menggembirakan. Kami
juga akan melakukan cek lapangan. Kami ingin mencari memasukkan inovasi dari
sini (Pulpis) untuk dimasukkan di Musi Banyuasin,” tegasnya.

Najib mengaku, pihaknya ingin
melakukan sharing pengalaman dengan pemkab Pulang Pisau. “Karena banyak
kesamaan antara Pulpis dengan Musi Banyuasin. Saya lihat di sini ada karet,
sawit, hutan tanaman rakyat dan lahan. Pulpis dan Musi Banyuasin sama-sama
sebagai prioritas program restorasi gambut,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Pulang
Pisau H Edy Pratowo mengaku, pemkab Banyuasin berkunjung ke Pulpis karena
mereka mengaku mendapat informasi di Pulpis banyak program. “Pulpis yang 60
persen lahannya merupakan lahan gambut, perekonomian masyarakat dan
pertaniannya bisa bagus dan pembangunannya bisa berjalan. Mereka ingin tahu
sistemnya bagaimana,” kata Edy saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Baca Juga :  Kemah ELY Bangun Keakraban

Edy mengaku, saat itu pihaknya
juga memberikan paparan terkait antisipasi karhutla. “Kami sampaikan, untuk
antisipasi karhutla di Pulpis pak presiden telah mencanangkan klolaborasi
industri pengolahan kayu terpadu dengan hutan tanaman rakyat. Sehingga, petani
dapat mengembangkan hutan tanaman rakyat dan industri kayu siap menampung produksi,”
ujarnya.

Bupati mengaku, pemkab Banyuasin
dan Pulang Pisau sama-sama bertukar pengalaman terkait dengan harga dan
pengelohan karet. “Bagaimana harga itu bisa dipasarkan ke petani dengan baik
sampai petani,” kata dia.

Edy juga mengaku tertarik dengan yang
telah dilakukan pemkab Musi Banyuasin. “Di antaaranya terkait kebijakan
penanganan harga karet. Sehingga saat ada fluktuasi  atau turunnya harga paret, harga di petani
tetap stabil,” tandasnya. (art/abe/ctk/nto)

PULANG PISAU – Sebagai kabupaten baru, Pulang Pisau
(Pulpis) terus menggenjot pembangunan dari berbagai sektor. Perhatian pejabat
negara, mulai presiden, menteri dan beberapa duta besar dalam mendorong
pembangunan di Kabupaten Pulpis ternyata mengundang perhatian Pemkab Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

“Kami ingin melihat Pulang Pisau
secara langsung. Kok banyak sekali pejabat-pejabat dan duta besar datang ke
Pulpis. Bahkan peremajaan hutan sosial yang ada di Pulpis ditinjau langsung
oleh pak presiden. Kami ingin mencari inspirasi untuk dikerjakan bersama,” kata
Staf Ahli Bupati Musi Banyuasin Dr Najib Asmani seusai melakukan pertemuan
dengan bupati Pulang Pisau, kemarin (20/8).

Selain itu, dia juga mengaku
tertarik, terkait pengelolaan pertanian yang ada bekerja sama dengan Bank
Indonesia dalam pengelolaan karet. Dia menambahkan, Pulpis saat ini memiliki
pelabuhan baru, sama seperti Musi Banyuasin.

Baca Juga :  LPTQ Pulpis Siapkan Antisipasi Corona Saat Pelaksanaan MTQ Kalteng di

“Dari hasil paparan yang
dilakukan pak bupati (Edy Pratowo) dan jajaran tadi cukup menggembirakan. Kami
juga akan melakukan cek lapangan. Kami ingin mencari memasukkan inovasi dari
sini (Pulpis) untuk dimasukkan di Musi Banyuasin,” tegasnya.

Najib mengaku, pihaknya ingin
melakukan sharing pengalaman dengan pemkab Pulang Pisau. “Karena banyak
kesamaan antara Pulpis dengan Musi Banyuasin. Saya lihat di sini ada karet,
sawit, hutan tanaman rakyat dan lahan. Pulpis dan Musi Banyuasin sama-sama
sebagai prioritas program restorasi gambut,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Pulang
Pisau H Edy Pratowo mengaku, pemkab Banyuasin berkunjung ke Pulpis karena
mereka mengaku mendapat informasi di Pulpis banyak program. “Pulpis yang 60
persen lahannya merupakan lahan gambut, perekonomian masyarakat dan
pertaniannya bisa bagus dan pembangunannya bisa berjalan. Mereka ingin tahu
sistemnya bagaimana,” kata Edy saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Baca Juga :  Kemah ELY Bangun Keakraban

Edy mengaku, saat itu pihaknya
juga memberikan paparan terkait antisipasi karhutla. “Kami sampaikan, untuk
antisipasi karhutla di Pulpis pak presiden telah mencanangkan klolaborasi
industri pengolahan kayu terpadu dengan hutan tanaman rakyat. Sehingga, petani
dapat mengembangkan hutan tanaman rakyat dan industri kayu siap menampung produksi,”
ujarnya.

Bupati mengaku, pemkab Banyuasin
dan Pulang Pisau sama-sama bertukar pengalaman terkait dengan harga dan
pengelohan karet. “Bagaimana harga itu bisa dipasarkan ke petani dengan baik
sampai petani,” kata dia.

Edy juga mengaku tertarik dengan yang
telah dilakukan pemkab Musi Banyuasin. “Di antaaranya terkait kebijakan
penanganan harga karet. Sehingga saat ada fluktuasi  atau turunnya harga paret, harga di petani
tetap stabil,” tandasnya. (art/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru