30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sejumlah Kades di Pangkoh Keluhkan Masih Bebasnya Angkutan Umum Keluar

PULANG PISAU – Sejumlah kepala desa (kades) di kecamatan Maliku dan
Pandih Batu mengeluhkan masih maraknya angkutan umum yang membawa orang masuk
dari Kota Palangka Raya ke Pangkoh. Keluhan itu disampaikan sejumlah kepala
desa kepada Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo saat berkunjung ke Maliku dan Pandih
Batu, Selasa (14/4) lalu. 

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19
Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan, keluhan kades itu
disampaikan lantaran masih normalnya travel dan bus Damri masuk dari wilayah
transmisi lokal. “Kami akan melakukan koordinasi terkait hal itu,”
kata Mul. 

Karena, lanjut dia, di wilayah
Kalteng tidak ada lockdown. “Jadi kita tidak bisa melarang arus masuk dari
luar. Yang perlu kita lakukan adalah pengetatan pengawasan,” ungkap
dia. 

Baca Juga :  Bupati Berharap Musrenbang Mampu Selesaikan Persoalan

Mul menjelaskan, Palangka Raya
menjadi transmisi lokal karena ada pasien yang dinyatakan positif, padahal yang
bersangkutan tidak keluar daerah. 

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya
meminta kepada camat dan kepala desa untuk benar-benar melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap orang yang masuk. “Kalau ada yang datang dari zona merah
atau daerah transmisi lokal harus diisolasi mandiri,” ungkap dia. 

Mul menegaskan, jika yang
bersangkutan tidak mau isolasi mandiri, nanti pihaknya yang akan bertindak
melakukan isolasi. “Akan kami siapkan tempat di kristiani center. Kakau
kristiani center belum siap, karantina bisa dilakukan di aula Dinas Kesehatan,”
tandasnya.

PULANG PISAU – Sejumlah kepala desa (kades) di kecamatan Maliku dan
Pandih Batu mengeluhkan masih maraknya angkutan umum yang membawa orang masuk
dari Kota Palangka Raya ke Pangkoh. Keluhan itu disampaikan sejumlah kepala
desa kepada Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo saat berkunjung ke Maliku dan Pandih
Batu, Selasa (14/4) lalu. 

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19
Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan, keluhan kades itu
disampaikan lantaran masih normalnya travel dan bus Damri masuk dari wilayah
transmisi lokal. “Kami akan melakukan koordinasi terkait hal itu,”
kata Mul. 

Karena, lanjut dia, di wilayah
Kalteng tidak ada lockdown. “Jadi kita tidak bisa melarang arus masuk dari
luar. Yang perlu kita lakukan adalah pengetatan pengawasan,” ungkap
dia. 

Baca Juga :  Bupati Berharap Musrenbang Mampu Selesaikan Persoalan

Mul menjelaskan, Palangka Raya
menjadi transmisi lokal karena ada pasien yang dinyatakan positif, padahal yang
bersangkutan tidak keluar daerah. 

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya
meminta kepada camat dan kepala desa untuk benar-benar melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap orang yang masuk. “Kalau ada yang datang dari zona merah
atau daerah transmisi lokal harus diisolasi mandiri,” ungkap dia. 

Mul menegaskan, jika yang
bersangkutan tidak mau isolasi mandiri, nanti pihaknya yang akan bertindak
melakukan isolasi. “Akan kami siapkan tempat di kristiani center. Kakau
kristiani center belum siap, karantina bisa dilakukan di aula Dinas Kesehatan,”
tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru