28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Politik Uang Dinilai Lecehkan Kecerdasan Pemilih

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO-Pada tahapan pemilihan umum (Pemilu) saat ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan pengawasan masa tenang menyiapkan penyelenggaraan pengawasan hari pungut hitung dan rekapitulasi serta kesiapan penanganan pelanggaran dan potensi sengketa proses Pemilu.

“Sebab, tugas mengawasi Pemilu adalah panggilan mulia yang harus Bawaslu tuntaskan dengan baik. Karena itu sudah sepatutnya pula kita meminta pertolongan Tuhan, agar kita dikuatkan dan dimampukan untuk menunaikan tugas dan panggilan ini dengan baik. Hingga pada saatnya nanti seluruh jajaran Bawaslu bisa mempertanggung-jawabkan amanah ini dihadapan tuhan dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Asisten I Sekda Pulang Pisau Hayes saat apel siaga pengawasan Pemilu 2024 akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu dihadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 11 sampai dengan 13 Februari 2024.

“Masa ini merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan Pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa. Termasuk di dalamnya Bawaslu dan peserta pemilu,” kata dia.

Baca Juga :  BPPKAD Lakukan Pendataan Wajib PPJ Non-PLN

Hayes menambahkan, berdasarkan pengalaman, baik pada agenda pemilihan kepala daerah maupun agenda pemilu sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik-praktik kecurangan.

Seperti politik uang, propaganda isu sara, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan diantara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta Pemilu.

“Praktik praktik seperti itu tentunya mengancam keutuhan bangsa,” tegas Hayes.

Menurut dia, salah satu persoalan klasik lainnya yang sering dihadapi di setiap penyelenggaraan Pemilu, yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik.

“Termasuk melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk mempengaruhi pilihan masyarakat pemilih,” kata dia.

Politik uang, lanjut dia, jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.

Baca Juga :  Demi Beburu Opini WTP, Deddy Winarwan Tegaskan Hal Ini

“Oleh karena itu, kami atas nama pemerintah daerah meminta kepada seluruh jajaran pengawas pemilu bersamasama dengan masyarakat kita tolak dan lawan politik uang, demi pemilu yang bersih, berintegritas dan bermartabat,” ujar Hayes.

Berkenaan dengan hal tersebut, lanjut dia, atas nama pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, pihaknya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Bawaslu di seluruh tingkatannya atas kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menunaikan panggilan mulia sebagai pengawal demokrasi.

“Saya tegaskan kembali, agar jajaran pengawas pemilu (Bawaslu kabupaten, kecamatan dan kelurahan desa serta pengawas TPS) di Kabupaten Pulang Pisau serta jajaran sekretariat-nya untuk bekerja profesional dalam mensukseskan Pemilu serentak tahun 2024 ini. Sehingga tercipta pemilu yang damai, berkualitas dan berintegritas,” tandasnya. (art/kpg/hnd)

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO-Pada tahapan pemilihan umum (Pemilu) saat ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan pengawasan masa tenang menyiapkan penyelenggaraan pengawasan hari pungut hitung dan rekapitulasi serta kesiapan penanganan pelanggaran dan potensi sengketa proses Pemilu.

“Sebab, tugas mengawasi Pemilu adalah panggilan mulia yang harus Bawaslu tuntaskan dengan baik. Karena itu sudah sepatutnya pula kita meminta pertolongan Tuhan, agar kita dikuatkan dan dimampukan untuk menunaikan tugas dan panggilan ini dengan baik. Hingga pada saatnya nanti seluruh jajaran Bawaslu bisa mempertanggung-jawabkan amanah ini dihadapan tuhan dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Asisten I Sekda Pulang Pisau Hayes saat apel siaga pengawasan Pemilu 2024 akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu dihadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 11 sampai dengan 13 Februari 2024.

“Masa ini merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan Pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa. Termasuk di dalamnya Bawaslu dan peserta pemilu,” kata dia.

Baca Juga :  BPPKAD Lakukan Pendataan Wajib PPJ Non-PLN

Hayes menambahkan, berdasarkan pengalaman, baik pada agenda pemilihan kepala daerah maupun agenda pemilu sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik-praktik kecurangan.

Seperti politik uang, propaganda isu sara, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan diantara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta Pemilu.

“Praktik praktik seperti itu tentunya mengancam keutuhan bangsa,” tegas Hayes.

Menurut dia, salah satu persoalan klasik lainnya yang sering dihadapi di setiap penyelenggaraan Pemilu, yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik.

“Termasuk melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk mempengaruhi pilihan masyarakat pemilih,” kata dia.

Politik uang, lanjut dia, jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.

Baca Juga :  Demi Beburu Opini WTP, Deddy Winarwan Tegaskan Hal Ini

“Oleh karena itu, kami atas nama pemerintah daerah meminta kepada seluruh jajaran pengawas pemilu bersamasama dengan masyarakat kita tolak dan lawan politik uang, demi pemilu yang bersih, berintegritas dan bermartabat,” ujar Hayes.

Berkenaan dengan hal tersebut, lanjut dia, atas nama pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, pihaknya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Bawaslu di seluruh tingkatannya atas kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menunaikan panggilan mulia sebagai pengawal demokrasi.

“Saya tegaskan kembali, agar jajaran pengawas pemilu (Bawaslu kabupaten, kecamatan dan kelurahan desa serta pengawas TPS) di Kabupaten Pulang Pisau serta jajaran sekretariat-nya untuk bekerja profesional dalam mensukseskan Pemilu serentak tahun 2024 ini. Sehingga tercipta pemilu yang damai, berkualitas dan berintegritas,” tandasnya. (art/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru