30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Masih Terjadi, Pemkab Bantu Pasokan Air Bersih di Wilayah Selatan

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Musim kemarau yang melanda mulai bulan Agustus hingga Oktober tahun 2023 ini membuat kekeringan di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kondisi itu membuat krisis air bersih di banyak desa di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Kecamatan Pulau Hanaut.

“Pemerintah Kabupaten Kotim akan terus membantu pasokan air bersih untuk konsumsi masyarakat di wilayah Selatan. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dan masalah ini yang dulu kita prioritaskan karena untuk kepentingan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotim, Multazam, Sabtu (28/10).

Dirinya mengatakan. Sebelumnya pada awal bulan September lalu. Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor turun langsung. Untuk ikut mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih di wilayah selatan tersebut. Bahkan air sungai juga berasa asin akibat intrusi air laut sehingga dinilai tidak layak untuk konsumsi

Baca Juga :  Cegah Korupsi dan Tingkatkan Kinerja

“Bupati meminta pasokan air bersih terus dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah selatan. Langkah ini akan dilakukan hingga kesulitan air bersih berakhir,” sampai Multazam.

Dia mengatakan hingga saat ini pasokan air bersih secara rutin dilakukan oleh BPBD maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang setiap hari mendistribusikan satu atau dua unit armada dengan kapasitas 5000 liter. Selain itu juga ada dari pihak ketiga yang membantu

“Untuk permintaan akan kita penuhi secara bertahap sesuai ketersediaan sarana angkut untuk pendistribusiannya. Semua disesuaikan agar semua mendapat kesempatan yang sama,” ujar Multazam.

Menurutnya untuk sumber airnya cukup tersedia dari instalasi di Sungai Lepeh yang juga berada dalam wilayah selatan. Tinggal masalah armada untuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa sesuai permintaan masyarakat, pihaknya juga akan mengajukan kepada pimpinan untuk berbagi unit armada agar dapat membantu keterbatasan air di selatan tersebut.

Baca Juga :  IKM Dikukuhkan! Bupati Berharap Warga Minang di Kotim Bisa Berkontribusi

“Pemerintah daerah akan terus melakukan percepatan jaringan air bersih PDAM setempat, kalau pipa PDAM sudah menjangkau hingga ke ujung wilayah selatan maka krisis air bersih tidak sampai terjadi lagi,” tutupnya.(bah/kpg/ind)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Musim kemarau yang melanda mulai bulan Agustus hingga Oktober tahun 2023 ini membuat kekeringan di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kondisi itu membuat krisis air bersih di banyak desa di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Kecamatan Pulau Hanaut.

“Pemerintah Kabupaten Kotim akan terus membantu pasokan air bersih untuk konsumsi masyarakat di wilayah Selatan. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dan masalah ini yang dulu kita prioritaskan karena untuk kepentingan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotim, Multazam, Sabtu (28/10).

Dirinya mengatakan. Sebelumnya pada awal bulan September lalu. Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor turun langsung. Untuk ikut mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih di wilayah selatan tersebut. Bahkan air sungai juga berasa asin akibat intrusi air laut sehingga dinilai tidak layak untuk konsumsi

Baca Juga :  Cegah Korupsi dan Tingkatkan Kinerja

“Bupati meminta pasokan air bersih terus dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah selatan. Langkah ini akan dilakukan hingga kesulitan air bersih berakhir,” sampai Multazam.

Dia mengatakan hingga saat ini pasokan air bersih secara rutin dilakukan oleh BPBD maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang setiap hari mendistribusikan satu atau dua unit armada dengan kapasitas 5000 liter. Selain itu juga ada dari pihak ketiga yang membantu

“Untuk permintaan akan kita penuhi secara bertahap sesuai ketersediaan sarana angkut untuk pendistribusiannya. Semua disesuaikan agar semua mendapat kesempatan yang sama,” ujar Multazam.

Menurutnya untuk sumber airnya cukup tersedia dari instalasi di Sungai Lepeh yang juga berada dalam wilayah selatan. Tinggal masalah armada untuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa sesuai permintaan masyarakat, pihaknya juga akan mengajukan kepada pimpinan untuk berbagi unit armada agar dapat membantu keterbatasan air di selatan tersebut.

Baca Juga :  IKM Dikukuhkan! Bupati Berharap Warga Minang di Kotim Bisa Berkontribusi

“Pemerintah daerah akan terus melakukan percepatan jaringan air bersih PDAM setempat, kalau pipa PDAM sudah menjangkau hingga ke ujung wilayah selatan maka krisis air bersih tidak sampai terjadi lagi,” tutupnya.(bah/kpg/ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru