29.1 C
Jakarta
Saturday, May 4, 2024

Penanganan Darurat Jalan Poros Terus Digenjot Meski Terkendala karena Sering Hujan,

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Belum lama ini beredar video di media sosial terkait adanya sejumlah warga di  Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotim yang memasang portal di jalan. Dan meminta bayaran dari pengendara yang melintas, sehingga membuat warganet berpikiran negatif. Bahkan, tak sedikit yang menduga adanya oknum yang menyalahgunakan jalan pemerintah.

Camat Mentaya Hulu Muhammad Indra sangat menyayangkan video yang beredar di media sosial tanpa penjelasan yang sebenarnya. Dirinya menjelaskan bahwa lokasi jalan pada video tersebut bukan jalan milik pemerintah atau negara, melainkan lahan perkebunan warga yang berada di sebelah ruas Jalan Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan dan Kelurahan Kuala Kuayan.

“Jalan itu merupakan jalan alternatif yang dibuka melalui kebun milik warga sebagai antisipasi sambil menunggu jalan poros yang sedang diperbaiki, karena saat ini jalannya sangat parah dan cuacanya tidak mendukung untuk dilakukan perbaikan secara maksimal,” kata Indra Jumat (19/4).

Menurutnya jalan alternatif milik warga tersebut tidak diperkenankan untuk kendaraan pengangkut kelapa sawit, tetapi khusus untuk kendaraan roda dua dan mobil penumpang, karena jalan itu juga berpeluang akan mengalami kerusakan yang sama dengan ruas jalan poros. ia juga tidak menampik bahwa pemilik tanah meminta bayaran bagi yang melintas, tapi seikhlasnya saja dari pengendara. Karena pemilik tanah telah membuka lahannya untuk menjadi jalan alternatif.

Baca Juga :  Masih Ada Perusahaan yang Belum Sepakat Area Lahannya Dijadikan Jalan

“Sebelum adanya jalan alternatif itu, banyak kendaraan yang bermalam di jalan poros karena tidak bisa lewat. Sekarang kendaraan sudah bisa lewat jalan orang dengan mulus, masa protes diminta infaq dan tidak berkontribusi pula dalam upaya penanganannya jalan itu kalau kembali hancur,” ujar Indra.

Dirinya mengatakan, pihaknya bersama masyarakat dan pihak ketiga masih berupaya melakukan perbaikan ruas jalan poros itu dan menegaskan proses penanganan jalan itu tak semudah membalikkan telapak tangan, terlebih kondisi cuaca tak menentu dan keterbatasan material, sehingga ia berharap warga dapat bersabar.

Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kotim Mentana Dhinar Tistama, mengatakan bahwa perbaikan Jalan poros Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan dan Kuala Kuayan masih berlanjut, meskipun saat ini terkendala kondisi cuaca.

Baca Juga :  Diikuti 1.271 Orang, Peserta Tes CAT PPPK Kotim Bisa Lihat Nilai Secara Online

“Untul penanganan darurat Jalan poros itu masih terus kami genjot, tetapi pengerjaannya tidak dapat kami maksimal karena kendala cuaca yang sering terjadi hujan,” ujar Mentana

Dirinya juga menjelaskan, sesuai instruksi Bupati Kotim H.Halikinnor pada pertengahan bulan Ramadan lalu pihaknya mulai melaksanakan penanganan darurat pada ruas jalan yang dimaksud dan pekerjaan tersebut masih berlanjut hingga sekarang.

“Kami melalui UPTD Pemeliharaan Jalan, Jembatan dan Drainase telah mengirimkan peralatan berat seperti motor grader, ekskavator, pemadat dan beberapa unit dump truck, dan dalam pengerjaannya kita berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Mentaya Hulu dan masyarakat, serta perusahaan besar swasta setempat,” tutupnya (bah/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Belum lama ini beredar video di media sosial terkait adanya sejumlah warga di  Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotim yang memasang portal di jalan. Dan meminta bayaran dari pengendara yang melintas, sehingga membuat warganet berpikiran negatif. Bahkan, tak sedikit yang menduga adanya oknum yang menyalahgunakan jalan pemerintah.

Camat Mentaya Hulu Muhammad Indra sangat menyayangkan video yang beredar di media sosial tanpa penjelasan yang sebenarnya. Dirinya menjelaskan bahwa lokasi jalan pada video tersebut bukan jalan milik pemerintah atau negara, melainkan lahan perkebunan warga yang berada di sebelah ruas Jalan Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan dan Kelurahan Kuala Kuayan.

“Jalan itu merupakan jalan alternatif yang dibuka melalui kebun milik warga sebagai antisipasi sambil menunggu jalan poros yang sedang diperbaiki, karena saat ini jalannya sangat parah dan cuacanya tidak mendukung untuk dilakukan perbaikan secara maksimal,” kata Indra Jumat (19/4).

Menurutnya jalan alternatif milik warga tersebut tidak diperkenankan untuk kendaraan pengangkut kelapa sawit, tetapi khusus untuk kendaraan roda dua dan mobil penumpang, karena jalan itu juga berpeluang akan mengalami kerusakan yang sama dengan ruas jalan poros. ia juga tidak menampik bahwa pemilik tanah meminta bayaran bagi yang melintas, tapi seikhlasnya saja dari pengendara. Karena pemilik tanah telah membuka lahannya untuk menjadi jalan alternatif.

Baca Juga :  Masih Ada Perusahaan yang Belum Sepakat Area Lahannya Dijadikan Jalan

“Sebelum adanya jalan alternatif itu, banyak kendaraan yang bermalam di jalan poros karena tidak bisa lewat. Sekarang kendaraan sudah bisa lewat jalan orang dengan mulus, masa protes diminta infaq dan tidak berkontribusi pula dalam upaya penanganannya jalan itu kalau kembali hancur,” ujar Indra.

Dirinya mengatakan, pihaknya bersama masyarakat dan pihak ketiga masih berupaya melakukan perbaikan ruas jalan poros itu dan menegaskan proses penanganan jalan itu tak semudah membalikkan telapak tangan, terlebih kondisi cuaca tak menentu dan keterbatasan material, sehingga ia berharap warga dapat bersabar.

Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kotim Mentana Dhinar Tistama, mengatakan bahwa perbaikan Jalan poros Desa Tanjung Jariangau, Desa Bawan dan Kuala Kuayan masih berlanjut, meskipun saat ini terkendala kondisi cuaca.

Baca Juga :  Diikuti 1.271 Orang, Peserta Tes CAT PPPK Kotim Bisa Lihat Nilai Secara Online

“Untul penanganan darurat Jalan poros itu masih terus kami genjot, tetapi pengerjaannya tidak dapat kami maksimal karena kendala cuaca yang sering terjadi hujan,” ujar Mentana

Dirinya juga menjelaskan, sesuai instruksi Bupati Kotim H.Halikinnor pada pertengahan bulan Ramadan lalu pihaknya mulai melaksanakan penanganan darurat pada ruas jalan yang dimaksud dan pekerjaan tersebut masih berlanjut hingga sekarang.

“Kami melalui UPTD Pemeliharaan Jalan, Jembatan dan Drainase telah mengirimkan peralatan berat seperti motor grader, ekskavator, pemadat dan beberapa unit dump truck, dan dalam pengerjaannya kita berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Mentaya Hulu dan masyarakat, serta perusahaan besar swasta setempat,” tutupnya (bah/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru