28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Dinkes Imbau Hindari Persalinan dengan Dukun Bayi

KASONGAN – Hingga kini, masyarakat Katingan masih ada
menggunakan jasa dukun bayi untuk membantu persalinan atau melahirkan. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mulai sekarang Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk menghindari
persalinan dengan dukun bayi.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto kepada sejumlah wartawan di
Kantor Bappelitbang Kabupaten Katingan, Rabu (30/10).

Menurut Robertus, persalinan
dengan menggunakan jasa dukun bayi sangat berisiko terhadap kondisi ibu dan
bayi. Oleh sebab itulah, hal ini perlu menjadi perhatian serius oleh seluruh
masyarakat Katingan. Bahkan program pemerintah untuk pertolongan persalinan, ujarnya,
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu dan
anak, diminta untuk tidak melakukan persalinan di rumah atau tempat lainnya.

Baca Juga :  Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi di Katingan Tetap Meningkat

Sekarang, tegasnya, pertolongan
persalinan diwajibkan di tempat fasilitas pelayanan kesehatan. Misalnya di puskesmas,
rumah sakit, klinik bersalin baik itu swasta maupun milik pemerintah, pustu dan
tempat layanan kesehatan lainnya. “Bahkan pertolongan persalinan juga
wajib oleh tenaga bidan, atau dokter yang memiliki pendidikan. Jadi jangan
sampai dengan dukun bayi atau sering disebut bidan kampung,” tegasnya.

Lalu ketika disinggung Kalteng
Pos, bagaimana dengan masyarakat yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan
seperti di perdesaan, dan tidak ada tenaga medis di tempatnya? Menurut mantan
Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan Kasongan ini, sekarang setiap desa sudah ada
bidan desanya. “Kalaupun itu tidak ada, maka bisa mendatangi bidan di desa
tetangga. Satu dua desa di tempat lain, itu pasti ada tenaga bidan,”
ungkapnya. (eri/ami/nto)

Baca Juga :  Sakariyas: Jangan Ada Program dan Kegiatan Bermasalah

KASONGAN – Hingga kini, masyarakat Katingan masih ada
menggunakan jasa dukun bayi untuk membantu persalinan atau melahirkan. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mulai sekarang Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk menghindari
persalinan dengan dukun bayi.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto kepada sejumlah wartawan di
Kantor Bappelitbang Kabupaten Katingan, Rabu (30/10).

Menurut Robertus, persalinan
dengan menggunakan jasa dukun bayi sangat berisiko terhadap kondisi ibu dan
bayi. Oleh sebab itulah, hal ini perlu menjadi perhatian serius oleh seluruh
masyarakat Katingan. Bahkan program pemerintah untuk pertolongan persalinan, ujarnya,
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu dan
anak, diminta untuk tidak melakukan persalinan di rumah atau tempat lainnya.

Baca Juga :  Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi di Katingan Tetap Meningkat

Sekarang, tegasnya, pertolongan
persalinan diwajibkan di tempat fasilitas pelayanan kesehatan. Misalnya di puskesmas,
rumah sakit, klinik bersalin baik itu swasta maupun milik pemerintah, pustu dan
tempat layanan kesehatan lainnya. “Bahkan pertolongan persalinan juga
wajib oleh tenaga bidan, atau dokter yang memiliki pendidikan. Jadi jangan
sampai dengan dukun bayi atau sering disebut bidan kampung,” tegasnya.

Lalu ketika disinggung Kalteng
Pos, bagaimana dengan masyarakat yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan
seperti di perdesaan, dan tidak ada tenaga medis di tempatnya? Menurut mantan
Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan Kasongan ini, sekarang setiap desa sudah ada
bidan desanya. “Kalaupun itu tidak ada, maka bisa mendatangi bidan di desa
tetangga. Satu dua desa di tempat lain, itu pasti ada tenaga bidan,”
ungkapnya. (eri/ami/nto)

Baca Juga :  Sakariyas: Jangan Ada Program dan Kegiatan Bermasalah

Terpopuler

Artikel Terbaru