28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Satgas Covid Akan Rekrut 5.800 Wartawan Untuk Lakukan Ini

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Ribuan wartawan akan dikerahkan dalam
upaya melawan COVID-19. Mereka akan terlibat langsung dalam upaya mengubah
perilaku masyarakat melalui pesan-pesan positif.

Ketua Satuan Tugas (Satgas)
Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan sebanyak 5.800 wartawan di seluruh
Indonesia akan ikut dilibatkan dalam upaya perang melawan COVID-19. Para
wartawan akan bertugas dalam penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan
perilaku.

“Satgas bersama PWI kerja sama
untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua,”
katanya, Senin (28/9).

Diakuinya, pihaknya telah
menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam kerja sama tersebut.

Nantinya wartawan akan bertugas
untuk melakukan program perubahan perilaku dan meluruskan berita atau informasi
yang keliru atau tidak benar.

“Karena banyak juga informasi
yang tidak valid tapi beredar di tengah masyarakat. Besar harapan kami teman
media yang bergabung bisa sampaikan pesan positif, faktual terkait perubahan
perilaku,” katanya.

Selain itu, Satgas juga bekerja
sama dengan Pemda DKI didukung TNI/Polri untuk mengajak organisasi
kemasyarakatan termasuk PKK dan sejumlah tokoh di 5 kelurahan di DKI Jakarta.

“Masing-masing sebanyak 100 orang
yang dipilih kelurahan. Dibantu oleh Babinkantibmas dan Babinsa. Harapannya
tokoh-tokoh di kelurahan ini bisa mengajak dan mengimbau masyarakat patuh
terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Pihaknya berharap upaya tersebut
mampu meningkatkan pencegahan dan masyarakat semakin sadar bahwa COVID-19 ini
bukan rekayasa dan bukan konspirasi.

Doni menegaskan COVID-19 ini
nyata, secara global korbannya hampir mencapai 1 juta orang dan di Tanah Air
korban jiwa telah mencapai 10.386 orang.

Baca Juga :  Setahun Buron, KPK Akhirnya Tangkap Bos PT AKT

“Kami melaporkan ke Bapak
Presiden tentang klaster keluarga. Ada 6 persen di Wisma Atlet positif COVID-19
dan relatif tidak beraktivitas di luar rumah. Artinya yang menulari orang-orang
terdekat keluarga itu. Kita harus paham COVID-19 ini media pengantara
saudara-saudara kita, orang-orang yang terdekat bukan yang terjauh. Sehingga kita
satu sama lain harus saling jaga, saling melindungi, saling mengingatkan, patuh
kepada protokol kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, dia mengungkapkan
bahwa pemerintah akan memprioritaskan penganganan COVID-19 di 10 provinsi.
Sebelumnya pemerintah hanya memprioritaskan delapan provinsi, yaitu DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Selatan, dan Papua.

“Tadi kami laporkan kepada bapak
Presiden akan kami usulkan tambahan dua lagi provinsi Bali, dan Aceh karena ada
peningkatan tinggi sehingga total 10,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf
Amin juga meminta peranan para pemuka agama dan ulama dalam upaya memerangi
penularan COVID-19.

“Dalam situasi seperti inilah,
saya menilai peran para ulama dan pemuka agama sangatlah penting dengan terus
mengajak umat dan masyarakat untuk selalu mematuhi kedisiplinan dan kepatuhan
terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Kepatuhan terhadap protokol
kesehatan menjadi kunci penting dalam mencegah penularan COVID-19, selagi
vaksin dan obatnya belum ditemukan. “Pengabaian terhadap protokol kesehatan
akan berisiko tinggi bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. Hal
ini harus disadari sebagai kepentingan sekaligus kewajiban bersama kita semua,”
tukasnya.

Dikatakannya, penanganan COVID-19
di Indonesia masih belum menunjukkan hasil baik. Hal ini bisa dilihat dengan
semakin meningkatnya angka kasus penularan, meskipun angka kesembuhan juga ikut
naik. “Perkembangan pandemi COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,
masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun, meskipun jumlah
penularan masih terus naik, kita juga mencatat jumlah kesembuhan yang semakin
meningkat,” katanya.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Menguat Tipis 0,49 Persen Ke 4.008

Oleh karena itu, para pemuka
agama dan ulama diharapkan turut mengampanyekan penerapan protokol kesehatan
COVID-19 kepada masyarakat, utamanya dengan mengajak umat mengenakan masker,
rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.

Sementara juru bicara pemerintah
penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro membagi tips yang tepat bagi pasien
COVID-19 dalam menjalani isolasi mandiri agar tidak menularkan. “Isolasi
mandiri harus dilakukan dengan disiplin, tidak boleh kendor. Bagaimana sih
isolasi mandiri yang benar, ada tujuh tipsnya,” katanya.

Kiat tersebut dinataranya adalah
pasien harus selalu memakai masker selama diisolasi. Masker yang digunakan
harus dicuci sendiri. “Jika menggunakan masker sekali pakai maka buang ke
tempat sampah dengan membungkusnya terlebih dulu,” ujarnya.

Selain itu, selama isolasi
mandiri di rumah, lokasi isolasi harus terpisah dari anggota keluarga lain dan
selalu menjaga jarak. Selain itu tidak memakai peralatan makan, mandi dan
tempat tidur yang sama dengan anggota keluarga yang lain. (tujuh kiat
selengkapnya lihat grafis).

“Ingat cuci sendiri alat makannya
ya,” ujarnya.

“Jika isolasi mandiri tidak bisa
dilakukan di rumah, pemerintah menyediakan tempat isolasi. Silakan hubungi
dinas kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19 setempat,” ungkapnya.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Ribuan wartawan akan dikerahkan dalam
upaya melawan COVID-19. Mereka akan terlibat langsung dalam upaya mengubah
perilaku masyarakat melalui pesan-pesan positif.

Ketua Satuan Tugas (Satgas)
Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan sebanyak 5.800 wartawan di seluruh
Indonesia akan ikut dilibatkan dalam upaya perang melawan COVID-19. Para
wartawan akan bertugas dalam penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan
perilaku.

“Satgas bersama PWI kerja sama
untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua,”
katanya, Senin (28/9).

Diakuinya, pihaknya telah
menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam kerja sama tersebut.

Nantinya wartawan akan bertugas
untuk melakukan program perubahan perilaku dan meluruskan berita atau informasi
yang keliru atau tidak benar.

“Karena banyak juga informasi
yang tidak valid tapi beredar di tengah masyarakat. Besar harapan kami teman
media yang bergabung bisa sampaikan pesan positif, faktual terkait perubahan
perilaku,” katanya.

Selain itu, Satgas juga bekerja
sama dengan Pemda DKI didukung TNI/Polri untuk mengajak organisasi
kemasyarakatan termasuk PKK dan sejumlah tokoh di 5 kelurahan di DKI Jakarta.

“Masing-masing sebanyak 100 orang
yang dipilih kelurahan. Dibantu oleh Babinkantibmas dan Babinsa. Harapannya
tokoh-tokoh di kelurahan ini bisa mengajak dan mengimbau masyarakat patuh
terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Pihaknya berharap upaya tersebut
mampu meningkatkan pencegahan dan masyarakat semakin sadar bahwa COVID-19 ini
bukan rekayasa dan bukan konspirasi.

Doni menegaskan COVID-19 ini
nyata, secara global korbannya hampir mencapai 1 juta orang dan di Tanah Air
korban jiwa telah mencapai 10.386 orang.

Baca Juga :  Setahun Buron, KPK Akhirnya Tangkap Bos PT AKT

“Kami melaporkan ke Bapak
Presiden tentang klaster keluarga. Ada 6 persen di Wisma Atlet positif COVID-19
dan relatif tidak beraktivitas di luar rumah. Artinya yang menulari orang-orang
terdekat keluarga itu. Kita harus paham COVID-19 ini media pengantara
saudara-saudara kita, orang-orang yang terdekat bukan yang terjauh. Sehingga kita
satu sama lain harus saling jaga, saling melindungi, saling mengingatkan, patuh
kepada protokol kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, dia mengungkapkan
bahwa pemerintah akan memprioritaskan penganganan COVID-19 di 10 provinsi.
Sebelumnya pemerintah hanya memprioritaskan delapan provinsi, yaitu DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Selatan, dan Papua.

“Tadi kami laporkan kepada bapak
Presiden akan kami usulkan tambahan dua lagi provinsi Bali, dan Aceh karena ada
peningkatan tinggi sehingga total 10,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf
Amin juga meminta peranan para pemuka agama dan ulama dalam upaya memerangi
penularan COVID-19.

“Dalam situasi seperti inilah,
saya menilai peran para ulama dan pemuka agama sangatlah penting dengan terus
mengajak umat dan masyarakat untuk selalu mematuhi kedisiplinan dan kepatuhan
terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Kepatuhan terhadap protokol
kesehatan menjadi kunci penting dalam mencegah penularan COVID-19, selagi
vaksin dan obatnya belum ditemukan. “Pengabaian terhadap protokol kesehatan
akan berisiko tinggi bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. Hal
ini harus disadari sebagai kepentingan sekaligus kewajiban bersama kita semua,”
tukasnya.

Dikatakannya, penanganan COVID-19
di Indonesia masih belum menunjukkan hasil baik. Hal ini bisa dilihat dengan
semakin meningkatnya angka kasus penularan, meskipun angka kesembuhan juga ikut
naik. “Perkembangan pandemi COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,
masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun, meskipun jumlah
penularan masih terus naik, kita juga mencatat jumlah kesembuhan yang semakin
meningkat,” katanya.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Menguat Tipis 0,49 Persen Ke 4.008

Oleh karena itu, para pemuka
agama dan ulama diharapkan turut mengampanyekan penerapan protokol kesehatan
COVID-19 kepada masyarakat, utamanya dengan mengajak umat mengenakan masker,
rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.

Sementara juru bicara pemerintah
penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro membagi tips yang tepat bagi pasien
COVID-19 dalam menjalani isolasi mandiri agar tidak menularkan. “Isolasi
mandiri harus dilakukan dengan disiplin, tidak boleh kendor. Bagaimana sih
isolasi mandiri yang benar, ada tujuh tipsnya,” katanya.

Kiat tersebut dinataranya adalah
pasien harus selalu memakai masker selama diisolasi. Masker yang digunakan
harus dicuci sendiri. “Jika menggunakan masker sekali pakai maka buang ke
tempat sampah dengan membungkusnya terlebih dulu,” ujarnya.

Selain itu, selama isolasi
mandiri di rumah, lokasi isolasi harus terpisah dari anggota keluarga lain dan
selalu menjaga jarak. Selain itu tidak memakai peralatan makan, mandi dan
tempat tidur yang sama dengan anggota keluarga yang lain. (tujuh kiat
selengkapnya lihat grafis).

“Ingat cuci sendiri alat makannya
ya,” ujarnya.

“Jika isolasi mandiri tidak bisa
dilakukan di rumah, pemerintah menyediakan tempat isolasi. Silakan hubungi
dinas kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19 setempat,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru