30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Diduga usai Makan Permen Unik Ini, 15 Murid SD Keracunan

SEBANYAK 15 murid SD Al Manar, Jalan Pakal Amd, Surabaya mengalami
keracunan massal. Diduga, disebabkan karena para siswa mengonsumsi produk
permen yang dijual di kantin sekolah.

Permen yang dikemas wadah mainan
berbentuk kipas angin mini itu dijual bebas di kantin sekolah. Bentuknya yang
unik ini, menarik minat para siswa untuk membelinya.

Kepala SD Al Manar, Barizi angkat
bicara mengenai kejadian tersebut. Dia tak membantah kabar tersebut. Namun, dia
tak berani membenarkan, bahwa para muridnya keracunan akibat mengonsumsi permen
tersebut.

Barizi juga menceritakan
kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa keracunan massal itu terjadi
hari Senin (23/9), sekitar pukul 11.40 Wib.

“Saat itu, 15 murid kelas 2
SD itu hampir bersamaan mengalami mual dan pusing sehingga, kami membawa para
korban ke Puskesmas Benowo untuk pertolongan pertama,” ujar Barizi.

Baca Juga :  Ditjen Hubud Usulkan Delapan Bandara Internasional Ini Turun Kelas

Beruntung, kejadian itu tak
membuat kondisi siswa makin parah. Sebab, tak ada yang sampai dirawat inap.

“Saya kaget lantaran
peristiwa itu cepat viral, dengan pesan berantai berisi imbauan agar tak
memakan permen tersebut,” kata Barizi.

Dia menambahkan, petugas Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, dan Balai Pengawas Obat dan Makanan sudah meninjau ke
lokasi kejadian.

Sampel permen yang diduga
berbahaya itu juga sudah dibawa ke laboratorium. Hingga kini, belum diketahui
hasil laboratorium permen tersebut. (end/pojokpitu/jpnn/kpc)

SEBANYAK 15 murid SD Al Manar, Jalan Pakal Amd, Surabaya mengalami
keracunan massal. Diduga, disebabkan karena para siswa mengonsumsi produk
permen yang dijual di kantin sekolah.

Permen yang dikemas wadah mainan
berbentuk kipas angin mini itu dijual bebas di kantin sekolah. Bentuknya yang
unik ini, menarik minat para siswa untuk membelinya.

Kepala SD Al Manar, Barizi angkat
bicara mengenai kejadian tersebut. Dia tak membantah kabar tersebut. Namun, dia
tak berani membenarkan, bahwa para muridnya keracunan akibat mengonsumsi permen
tersebut.

Barizi juga menceritakan
kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa keracunan massal itu terjadi
hari Senin (23/9), sekitar pukul 11.40 Wib.

“Saat itu, 15 murid kelas 2
SD itu hampir bersamaan mengalami mual dan pusing sehingga, kami membawa para
korban ke Puskesmas Benowo untuk pertolongan pertama,” ujar Barizi.

Baca Juga :  Ditjen Hubud Usulkan Delapan Bandara Internasional Ini Turun Kelas

Beruntung, kejadian itu tak
membuat kondisi siswa makin parah. Sebab, tak ada yang sampai dirawat inap.

“Saya kaget lantaran
peristiwa itu cepat viral, dengan pesan berantai berisi imbauan agar tak
memakan permen tersebut,” kata Barizi.

Dia menambahkan, petugas Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, dan Balai Pengawas Obat dan Makanan sudah meninjau ke
lokasi kejadian.

Sampel permen yang diduga
berbahaya itu juga sudah dibawa ke laboratorium. Hingga kini, belum diketahui
hasil laboratorium permen tersebut. (end/pojokpitu/jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru