27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Mulai Didistribusikan ke Daerah

TIGA jenis
peralatan uji sampel Covid- 19 tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu pagi (25/4). Peralatan tersebut
didatangkan dari Tiongkok.

Kepala
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB‎, Agus Wibowo mengatakan,
‎setibanya di gudang berpendingin, BNPB dan Balitbang Kementerian Kesehatan
mendistribusikan peralatan uji sampel tersebut kepada BPBD DKI Jakarta,
Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 â€œSeperangkat peralatan yang digunakan untuk
menguji sampel tersebut berupa kit viral RNA isolation, kit Multiplex Real-time
PCR, dan viral transport medium,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang
diterima JawaPos.com
(Grup Kaltengpos.co),
 Sabtu (25/4).

Ketiga
komponen tersebut sangat membantu untuk mengidentifikasi secara cepat kasus
Covid-19. Ketiga komponen tersebut memiliki kegunaan yang saling berkaitan. Kit
Viral RNA Isolation merupakan kit ekstraksi RNA. Alat ini digunakan untuk
membuat RNA virus dapat diamplifikasi.

Baca Juga :  Nasib Guru Honorer yang Lulus PPPK Pun Masih Gelap

Reverse
Transcription Polymerase Chain Reaction atau reagen RT-PCR digunakan untuk
mengetahui adanya virus SARS-CoV-2 pada sampel yang diambil dari pasien.

“Peralatan
ketiga yakni Viral Transport Medium sebagai media pemindahan sampel setelah
dilakukan swab. Swab merupakan sampel lendir atau dahak yang diambil dari
hidung atau tenggorokan,” katanya.

Pengadaan
kit RT-PCR ini diharapkan untuk mencapai target pengujian sampel swab sebanyak
10.000 per hari. Sehari sebelumnya (24/4), Pemerintah Republik Korea
mendonasikan alat uji RT-PCR yang mampu memeriksa 32.200 kasus dalam penanganan
COVID – 19.

Data
uji PCR per 25 April 2020 mencatat jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak
67,828 spesimen. Jumlah tersebut merupakan spesimen yang diperiksa terhitung
sejak 1 April 2020.

Baca Juga :  Jika Berhasil, Membuka Peluang Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024

“Dari
jumlah tersebut, satu kasus dapat dilakukan lebih dari satu kali pengambilan
sampel dengan lebih dari satu jenis spesimen,” pungkasnya.

TIGA jenis
peralatan uji sampel Covid- 19 tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu pagi (25/4). Peralatan tersebut
didatangkan dari Tiongkok.

Kepala
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB‎, Agus Wibowo mengatakan,
‎setibanya di gudang berpendingin, BNPB dan Balitbang Kementerian Kesehatan
mendistribusikan peralatan uji sampel tersebut kepada BPBD DKI Jakarta,
Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 â€œSeperangkat peralatan yang digunakan untuk
menguji sampel tersebut berupa kit viral RNA isolation, kit Multiplex Real-time
PCR, dan viral transport medium,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang
diterima JawaPos.com
(Grup Kaltengpos.co),
 Sabtu (25/4).

Ketiga
komponen tersebut sangat membantu untuk mengidentifikasi secara cepat kasus
Covid-19. Ketiga komponen tersebut memiliki kegunaan yang saling berkaitan. Kit
Viral RNA Isolation merupakan kit ekstraksi RNA. Alat ini digunakan untuk
membuat RNA virus dapat diamplifikasi.

Baca Juga :  Nasib Guru Honorer yang Lulus PPPK Pun Masih Gelap

Reverse
Transcription Polymerase Chain Reaction atau reagen RT-PCR digunakan untuk
mengetahui adanya virus SARS-CoV-2 pada sampel yang diambil dari pasien.

“Peralatan
ketiga yakni Viral Transport Medium sebagai media pemindahan sampel setelah
dilakukan swab. Swab merupakan sampel lendir atau dahak yang diambil dari
hidung atau tenggorokan,” katanya.

Pengadaan
kit RT-PCR ini diharapkan untuk mencapai target pengujian sampel swab sebanyak
10.000 per hari. Sehari sebelumnya (24/4), Pemerintah Republik Korea
mendonasikan alat uji RT-PCR yang mampu memeriksa 32.200 kasus dalam penanganan
COVID – 19.

Data
uji PCR per 25 April 2020 mencatat jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak
67,828 spesimen. Jumlah tersebut merupakan spesimen yang diperiksa terhitung
sejak 1 April 2020.

Baca Juga :  Jika Berhasil, Membuka Peluang Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024

“Dari
jumlah tersebut, satu kasus dapat dilakukan lebih dari satu kali pengambilan
sampel dengan lebih dari satu jenis spesimen,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru