27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Total Ada 5 Ring di Jantung Adian Napitupulu, Begini Kisahnya

Penyakit
jantung yang diderita anggota Komisi I DPR yang juga politikus PDIP Adian
Napitupulu rupanya sudah lama. Staf Adian, Musyafaur Rahman, mengatakan,
awal mula penyakit jantung yang diderita Adian Napitupulu yakni pada 2013
silam.

Saat itu adian mengeluh sesak napas di bagian dadanya. “Saat itu
Adian mengalami sakit di dada dan muntah-muntah. Itu ternyata serangan jantung,
baru saat itulah kita tahu beliau ada penyumbatan di jantung,” ujar Musyafaur
saat dikonfirmasi, Sabtu (21/12).

Mantan aktifis 98 itu pun dipasang dua ring di jantungnya pada
2013. Karena ada penyumbatan di jantunya. Kemudian pada 2019 saat Pileg
dan Pilpres lalu, Adian kembali dipasangi ring oleh dokter Rumah Sakit
Medistra, Jakarta.

Baca Juga :  Rohaniwan Katolik Akui Toleransi Umat Beragama Makin Baik

Ketika itu ada tiga ring yang dipasang di jantung Adian akibat
penyumbatan. “Di 2019, masa pileg-pilpres, Februari atau Maret, itu dipasang
lagi tiga ring,” terang Musyafaur.

Saat ini Adian Napitupulu sedang menjalani perawatan di Rumah
Sakit Siloam, Jakarta. Kondisinya pun sudah berangsur-angsur pulih. Keluarga
berserta kolega juga menjenguknya.

Sebelumnya diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
menceritakan kronologi serangan jantung Adian saat berada di dalam perjalanan
dengan menggunakan pesawat dari Jakarta ke Palangkaraya dalam rangka tugasnya
sebagai anggota DPR.

“Di dalam perjalanan, Adian yang selalu bersemangat dalam
menjalankan tugasnya ini tiba-tiba merasakan sakit di bagian badan,” ujar
Hasto.

Hasto mengatakan, saat Adian kolaps kebetulan ada Rudianto Tjen
Anggota Komisi I DPR dari PDIP di pesawat yang sama. Kepada Rudianto Tjen,
Adian menyampaikan rasa sakitnya. Awak kabin pesawat lalu diberi tahu dan segera
memberikan pertolongan pertama di dalam pesawat.

Baca Juga :  Agar Regulasi Tidak Tumpang Tindih, Fahri Desak Pemerintah Bentuk BULN

Hasto menyatakan, sesampainya pesawat mendarat di Palangkaraya,
pihak ground staff bandara sudah siap dan segera membawa Adian ke RS
Muhammadiyah kemudian dibawa ke RSUD Dorrys Sylvanus. Pihak RS langsung
menugaskan dokter ahli jantung Dr Sangap Sitorus untuk menangani. Wakil
direktur RSUD yakni Dr Theodorus juga ikut mengobservasi.(jpc)

 

 

 

Penyakit
jantung yang diderita anggota Komisi I DPR yang juga politikus PDIP Adian
Napitupulu rupanya sudah lama. Staf Adian, Musyafaur Rahman, mengatakan,
awal mula penyakit jantung yang diderita Adian Napitupulu yakni pada 2013
silam.

Saat itu adian mengeluh sesak napas di bagian dadanya. “Saat itu
Adian mengalami sakit di dada dan muntah-muntah. Itu ternyata serangan jantung,
baru saat itulah kita tahu beliau ada penyumbatan di jantung,” ujar Musyafaur
saat dikonfirmasi, Sabtu (21/12).

Mantan aktifis 98 itu pun dipasang dua ring di jantungnya pada
2013. Karena ada penyumbatan di jantunya. Kemudian pada 2019 saat Pileg
dan Pilpres lalu, Adian kembali dipasangi ring oleh dokter Rumah Sakit
Medistra, Jakarta.

Baca Juga :  Rohaniwan Katolik Akui Toleransi Umat Beragama Makin Baik

Ketika itu ada tiga ring yang dipasang di jantung Adian akibat
penyumbatan. “Di 2019, masa pileg-pilpres, Februari atau Maret, itu dipasang
lagi tiga ring,” terang Musyafaur.

Saat ini Adian Napitupulu sedang menjalani perawatan di Rumah
Sakit Siloam, Jakarta. Kondisinya pun sudah berangsur-angsur pulih. Keluarga
berserta kolega juga menjenguknya.

Sebelumnya diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
menceritakan kronologi serangan jantung Adian saat berada di dalam perjalanan
dengan menggunakan pesawat dari Jakarta ke Palangkaraya dalam rangka tugasnya
sebagai anggota DPR.

“Di dalam perjalanan, Adian yang selalu bersemangat dalam
menjalankan tugasnya ini tiba-tiba merasakan sakit di bagian badan,” ujar
Hasto.

Hasto mengatakan, saat Adian kolaps kebetulan ada Rudianto Tjen
Anggota Komisi I DPR dari PDIP di pesawat yang sama. Kepada Rudianto Tjen,
Adian menyampaikan rasa sakitnya. Awak kabin pesawat lalu diberi tahu dan segera
memberikan pertolongan pertama di dalam pesawat.

Baca Juga :  Agar Regulasi Tidak Tumpang Tindih, Fahri Desak Pemerintah Bentuk BULN

Hasto menyatakan, sesampainya pesawat mendarat di Palangkaraya,
pihak ground staff bandara sudah siap dan segera membawa Adian ke RS
Muhammadiyah kemudian dibawa ke RSUD Dorrys Sylvanus. Pihak RS langsung
menugaskan dokter ahli jantung Dr Sangap Sitorus untuk menangani. Wakil
direktur RSUD yakni Dr Theodorus juga ikut mengobservasi.(jpc)

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru