30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Soal Masjid Ditutup Mal Dibuka, Mahfud MD: Yang Kecewa Orang MUI, Buka

MENKO Polhukam Mahfud MD mengatakan, yang kecewa dengan kebijakan
pemerintah terkait penangan Covid -19 adalah orang majelis ulama, bukan Majelis
Ulama secara lembaga.

“Saya tidak melihat kalau
ada majelis ulama kecewa dengan apa yang terjadi. Ini kan pernyataan orang
majelis ulama, bukan majelis ulamanya yang mengatakan,” kata Mahfud MD,
Rabu (20/5/2020).

“Apa yang dikatakan misalnya
mengapa masjid kok ditutup, mal-mal itu kok dibuka,” imbuh Mahfud.

Mahfud menyebut, mal dan layanan
lain yang dibuka berarti memenuhi aturan PSBB. Mahfud juga menyinggung soal
salah satu pusat perbelanjaan yang ditutup karena melanggar PSBB.

“Saya kira yang dibuka itu
bukan melanggar hukum juga, karena memang ada sektor atau 11 sektor tertentu
yang oleh undang-undang boleh dibuka dengan protokol. Tetapi yang melanggar
seperti IKEA itu kan juga ditutup. Yang melanggar ya,” kata Mahfud.

Baca Juga :  Dua Bupati Nganjuk Berturut-turut di-OTT KPK dengan Kasus Serupa

Mahfud juga menyinggung bandara
yang masih buka. Menurut Mahfud, bandara tetap buka demi melayani orang-orang
yang berkaitan langsung dengan penanganan Covid-19.

“Misalnya bandara untuk
mengangkut orang-orang karena tugas-tugas dan keperluan tertentu dengan syarat
tertentu itu dibuka. Yang melanggar ketentuan itu juga ditindak, terutama yang
tidak sesuai dengan aturan itu,” ujarnya.

Sekjen MUI Anwar Abbas sebelumnya
mempersoalkan sikap pemerintah yang tetap melarang masyarakat berkumpul di
masjid. Anwar mempertanyakan, mengapa pemerintah tidak tegas terhadap kerumunan
yang terjadi di bandara.

“Tapi yang menjadi
pertanyaan, mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di
masjid. Tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang
berkumpul di pasar, di mal-mal, di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik
serta di tempat-tempat lainnya,” kata Anwar.

Baca Juga :  Instruksi Terbaru Kapolri: Sikat Pinjol Ilegal!

MENKO Polhukam Mahfud MD mengatakan, yang kecewa dengan kebijakan
pemerintah terkait penangan Covid -19 adalah orang majelis ulama, bukan Majelis
Ulama secara lembaga.

“Saya tidak melihat kalau
ada majelis ulama kecewa dengan apa yang terjadi. Ini kan pernyataan orang
majelis ulama, bukan majelis ulamanya yang mengatakan,” kata Mahfud MD,
Rabu (20/5/2020).

“Apa yang dikatakan misalnya
mengapa masjid kok ditutup, mal-mal itu kok dibuka,” imbuh Mahfud.

Mahfud menyebut, mal dan layanan
lain yang dibuka berarti memenuhi aturan PSBB. Mahfud juga menyinggung soal
salah satu pusat perbelanjaan yang ditutup karena melanggar PSBB.

“Saya kira yang dibuka itu
bukan melanggar hukum juga, karena memang ada sektor atau 11 sektor tertentu
yang oleh undang-undang boleh dibuka dengan protokol. Tetapi yang melanggar
seperti IKEA itu kan juga ditutup. Yang melanggar ya,” kata Mahfud.

Baca Juga :  Dua Bupati Nganjuk Berturut-turut di-OTT KPK dengan Kasus Serupa

Mahfud juga menyinggung bandara
yang masih buka. Menurut Mahfud, bandara tetap buka demi melayani orang-orang
yang berkaitan langsung dengan penanganan Covid-19.

“Misalnya bandara untuk
mengangkut orang-orang karena tugas-tugas dan keperluan tertentu dengan syarat
tertentu itu dibuka. Yang melanggar ketentuan itu juga ditindak, terutama yang
tidak sesuai dengan aturan itu,” ujarnya.

Sekjen MUI Anwar Abbas sebelumnya
mempersoalkan sikap pemerintah yang tetap melarang masyarakat berkumpul di
masjid. Anwar mempertanyakan, mengapa pemerintah tidak tegas terhadap kerumunan
yang terjadi di bandara.

“Tapi yang menjadi
pertanyaan, mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di
masjid. Tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang
berkumpul di pasar, di mal-mal, di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik
serta di tempat-tempat lainnya,” kata Anwar.

Baca Juga :  Instruksi Terbaru Kapolri: Sikat Pinjol Ilegal!

Terpopuler

Artikel Terbaru