26.9 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

PBNU: Sukmawati Sangat Tidak Tepat dan Keliru Besar!

JAKARTA – Setelah PP Muhammadiyah, giliran
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan Sukmawati Soekarnoputri. Peringatan
keras itu disampaikan Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini dalam keterangan
tertulisnya, Minggu (17/11/2019).

Pihaknya mengingatkan, agar Sukmawati berhati-hati dalam setiap pernyataan
yang dibuatnya.
Sebab, pernyataan yang kontroversial, hanya akan
menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

“Sebaiknya sebagai tokoh
nasional, Sukmawati dapat berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan agar tidak
menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” ingat Helmy.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau
semua pihak agar mendahulukan tabayun sebelum melaporkan. Tujuannya, agar mendapatkan keterangan
lebih jelas dan utuh dari Sukmawati.

Terlebih, video yang viral di
media sosial adalah hanya potongan, bukan video utuh. “Kita perlu tabayyun untuk mendapatkan secara utuh apa yang
dimaksud Ibu Sukmawati,” jelasnya.

Baca Juga :  Anggaran Tunjangan Profesi Guru Dipangkas Rp3 Triliun

Akan tetapi, pihaknya tegas tak
setuju dengan pendapat Sukmawati yang membandingkan Soekarno dan Nabi Muhammad.

“Sangat tidak tepat dan keliru
besar. Pernyataan itu tidak kontekstual dan tidak ada manfaatnya sama sekali,”
tegasnya.

Sebaliknya, pembandingan tersebut
hanya akan menimbulkan ketersinggungan umat Islam.

“Justru hal itu hanya akan
menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat (Islam),”
ujarnya.

Pihaknya juga menegaskan, Nabi
Muhammad tak bisa dibandingkan dengan manusia manapun di dunia. Pasalnya, Nabi Muhammad adalah rasul atau
nabi terakhir dengan Alquran sebagai mujizatnya.

“Nabi Muhammad adalah sosok
sebaik-baiknya contoh, manusia pilihan, sehingga tidak tepat untuk disepadankan
atau dibanding-bandingkan dengan manusia lainnya,” tegas Helmy.

Bung Karno sendiri, adalah muslim
yang yang sangat mengagungkan Nabi Muhammad yang menjadi inspirasi lahirnya
kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Ganti Nama, Ini Sebutan Barunya

“Karena Nabi mengajarkan Islam
sebagai agama pembebasan, dari belenggu kelaparan dan kemiskinan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Sukmawati
Soekarnoputri sebelumnya membuat pernyataan kontroversial dengan membandingkan
antara Soekarno dan Nabi Muhammad. Atas
pernyataan itu, adik Megawati Soekarnoputri tersebut lantas dipolisikan dengan
dugaan penisataan agama.

Setelah dipolisikan Persaudaraan
Alumni 212, Sukmawati juga dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Ratih
dengan tudingan seperti kasus yang pernah membelit Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.

Sebagai informasi, Sukmawati
bukan kali ini saja membuat pernayataan kontroversi.

Sebelumnya, ia juga memantik
reaksi publik dengan membandingkan antara kidung dengan adzan.

Saat itu, Sukmawati juga
dipolisikan oleh sejumlah pihak. Namun, kasusnya berakhir dengan permintaan
maaf. (ruh/pojoksatu/kpc)

JAKARTA – Setelah PP Muhammadiyah, giliran
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan Sukmawati Soekarnoputri. Peringatan
keras itu disampaikan Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini dalam keterangan
tertulisnya, Minggu (17/11/2019).

Pihaknya mengingatkan, agar Sukmawati berhati-hati dalam setiap pernyataan
yang dibuatnya.
Sebab, pernyataan yang kontroversial, hanya akan
menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

“Sebaiknya sebagai tokoh
nasional, Sukmawati dapat berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan agar tidak
menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” ingat Helmy.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau
semua pihak agar mendahulukan tabayun sebelum melaporkan. Tujuannya, agar mendapatkan keterangan
lebih jelas dan utuh dari Sukmawati.

Terlebih, video yang viral di
media sosial adalah hanya potongan, bukan video utuh. “Kita perlu tabayyun untuk mendapatkan secara utuh apa yang
dimaksud Ibu Sukmawati,” jelasnya.

Baca Juga :  Anggaran Tunjangan Profesi Guru Dipangkas Rp3 Triliun

Akan tetapi, pihaknya tegas tak
setuju dengan pendapat Sukmawati yang membandingkan Soekarno dan Nabi Muhammad.

“Sangat tidak tepat dan keliru
besar. Pernyataan itu tidak kontekstual dan tidak ada manfaatnya sama sekali,”
tegasnya.

Sebaliknya, pembandingan tersebut
hanya akan menimbulkan ketersinggungan umat Islam.

“Justru hal itu hanya akan
menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat (Islam),”
ujarnya.

Pihaknya juga menegaskan, Nabi
Muhammad tak bisa dibandingkan dengan manusia manapun di dunia. Pasalnya, Nabi Muhammad adalah rasul atau
nabi terakhir dengan Alquran sebagai mujizatnya.

“Nabi Muhammad adalah sosok
sebaik-baiknya contoh, manusia pilihan, sehingga tidak tepat untuk disepadankan
atau dibanding-bandingkan dengan manusia lainnya,” tegas Helmy.

Bung Karno sendiri, adalah muslim
yang yang sangat mengagungkan Nabi Muhammad yang menjadi inspirasi lahirnya
kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Ganti Nama, Ini Sebutan Barunya

“Karena Nabi mengajarkan Islam
sebagai agama pembebasan, dari belenggu kelaparan dan kemiskinan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Sukmawati
Soekarnoputri sebelumnya membuat pernyataan kontroversial dengan membandingkan
antara Soekarno dan Nabi Muhammad. Atas
pernyataan itu, adik Megawati Soekarnoputri tersebut lantas dipolisikan dengan
dugaan penisataan agama.

Setelah dipolisikan Persaudaraan
Alumni 212, Sukmawati juga dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Ratih
dengan tudingan seperti kasus yang pernah membelit Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.

Sebagai informasi, Sukmawati
bukan kali ini saja membuat pernayataan kontroversi.

Sebelumnya, ia juga memantik
reaksi publik dengan membandingkan antara kidung dengan adzan.

Saat itu, Sukmawati juga
dipolisikan oleh sejumlah pihak. Namun, kasusnya berakhir dengan permintaan
maaf. (ruh/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru