33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

3 Anggotanya Ditembak Mati, OPM Tuntut TNI-Polri Tanggung Jawab

PROKALTENG.CO-Manajamen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM membantah bantah pernyataan TNI
menembak mati tiga anggota mereka.
OPM mengklaim, bahwa tiga orang dimaksud adalah warga sipil.

Mereka juga mengklaim bahwa pernyataan itu adalah sebuah
penipuan publik yang dilakukan TNI-Polri.
Itu
disampaikan Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom dalam rilisnya kepada
Cenderawasih Pos.

“TNI harus bertanggungjawab atas pembunuhan terhadap tiga warga
sipil di Intan Jaya pada tanggal 15 Februari 2021 ini,” kata Sebby.

Sebby menyampaikan, pihaknya selalu mendapat konfirmasi dari
pimpinan TPNPB di setiap wilayah setiap kali usai kontak senjata dengan
TNI-Polri.

“Kalau ada pasukan TPNPB yang dibunuh TNI, maka dengan berani
mereka umumkan bahwa anggota kami ada ditembak oleh TNI-Polri,” katanya lagi.

Sebby juga meminta militer dan Polisi Indonesia segera
menghentikan penipuan publik dengan menyatakan berhasil menembak anggota TPNPB.
Dalam rilis itu, juga disampaikan kronologis
kejadian versi TPNPB.
Pada Senin (15/2) lalu, telah terjadi
penembakan dari TPNPB Intan Jaya yang menewaskan seorang anggota TNI.
TNI-Polri lalu melakukan penyisiran di sekitar kampung Mamba.

Baca Juga :  Anggaran Dialihkan Rp25 Triliun, Proyek Nasional Distop

Dalam penyisiran itu, seorang pemuda atas nama Janius Bagai
tertembang lengan kiri hingga tulang hancur.
“Senin
tanggal 15 Februari 2021 siang Janius Bagau dievakuasi ke Puskesmas menggunakan
mobil milik bupati dari TKP di Amaesiga,” tutur Sebby.

 

Di
dalam mobil tersebut, Janius ditemani dua pemuda keluarganya, Justinus Bagau
dan Soni Bagau.
“Semuanya berasal
dari satu keluaraga,” sambung Sebby.
Pada malam harinya, klaim Sebby,
TNI mendatangi puskesmas lalu menginterogasi ketiganya.

“Sambil siksa dan pukul hingga meninggal dunia pada Senin 15
Februari 2021 malam,” klaim dia.

Sebelumnya, TNI menyatakan telah menembak tiga orang diduga
anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ketiganya
ditembak karena berusaha merampas senjata milik petugas di Puskesmas Sugapa,
Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2).

Kejadian bermula saat tim gabungan TNI-Polri melakukan
pengejaran pelaku penembakan terhadap prajurit TNI Prada Ginanjar Arianda,
anggota Satgas Yonif R 400/BR.

Saat melakukan pemeriksaan, tiba-tiba anggota
OPM bernama Janius Bagau melarikan diri dengan loncat ke jurang.
TNI akhirnya melepaskan tembakan dan mengenai
tangan Janius Bagau.
Janius kemudian dibawa ke
puskesmas oleh Kepastoran Gereja Katolik Bilogai dan beberapa orang lainnya.

Baca Juga :  Diskon Tarif Listrik, Pengamat: Jangan Lihat Nominal, tapi Manfaatnya

Setelah dilakukan pengecekan dan dicocokkan dengan KTP, Janius
diketahui sebagai salah satu anggota OPM.

Janius sering melakukan aksi teror di Sugapa. Dia menjadi salah
satu yang menandatangani surat pernyataan perang kapada TNI-Polri beberapa
waktu yang lalu.

Saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sugapa, Janius didatangi
oleh dua orang rekannya lalu berusaha melarikan diri.
Mereka juga menyerang dan berusaha merampas senjata dari aparat
gabungan TNI-Polri yang berjaga di Puskesmas.

 

Dengan
sigap aparat melumpuhkan ketiga orang itu hingga tewas.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kepala Penerangan Komando Gabungan
Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel CZI IGN Suriastawa.
Suriastawa menduga ketiganya adalah anggota kelompok bersenjata
di wilayah Sugapa.

“Ketiganya merupakan anggota dari KKSB yang selama ini sering
melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di
Sugapa,” jelasnya.

PROKALTENG.CO-Manajamen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM membantah bantah pernyataan TNI
menembak mati tiga anggota mereka.
OPM mengklaim, bahwa tiga orang dimaksud adalah warga sipil.

Mereka juga mengklaim bahwa pernyataan itu adalah sebuah
penipuan publik yang dilakukan TNI-Polri.
Itu
disampaikan Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom dalam rilisnya kepada
Cenderawasih Pos.

“TNI harus bertanggungjawab atas pembunuhan terhadap tiga warga
sipil di Intan Jaya pada tanggal 15 Februari 2021 ini,” kata Sebby.

Sebby menyampaikan, pihaknya selalu mendapat konfirmasi dari
pimpinan TPNPB di setiap wilayah setiap kali usai kontak senjata dengan
TNI-Polri.

“Kalau ada pasukan TPNPB yang dibunuh TNI, maka dengan berani
mereka umumkan bahwa anggota kami ada ditembak oleh TNI-Polri,” katanya lagi.

Sebby juga meminta militer dan Polisi Indonesia segera
menghentikan penipuan publik dengan menyatakan berhasil menembak anggota TPNPB.
Dalam rilis itu, juga disampaikan kronologis
kejadian versi TPNPB.
Pada Senin (15/2) lalu, telah terjadi
penembakan dari TPNPB Intan Jaya yang menewaskan seorang anggota TNI.
TNI-Polri lalu melakukan penyisiran di sekitar kampung Mamba.

Baca Juga :  Anggaran Dialihkan Rp25 Triliun, Proyek Nasional Distop

Dalam penyisiran itu, seorang pemuda atas nama Janius Bagai
tertembang lengan kiri hingga tulang hancur.
“Senin
tanggal 15 Februari 2021 siang Janius Bagau dievakuasi ke Puskesmas menggunakan
mobil milik bupati dari TKP di Amaesiga,” tutur Sebby.

 

Di
dalam mobil tersebut, Janius ditemani dua pemuda keluarganya, Justinus Bagau
dan Soni Bagau.
“Semuanya berasal
dari satu keluaraga,” sambung Sebby.
Pada malam harinya, klaim Sebby,
TNI mendatangi puskesmas lalu menginterogasi ketiganya.

“Sambil siksa dan pukul hingga meninggal dunia pada Senin 15
Februari 2021 malam,” klaim dia.

Sebelumnya, TNI menyatakan telah menembak tiga orang diduga
anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ketiganya
ditembak karena berusaha merampas senjata milik petugas di Puskesmas Sugapa,
Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2).

Kejadian bermula saat tim gabungan TNI-Polri melakukan
pengejaran pelaku penembakan terhadap prajurit TNI Prada Ginanjar Arianda,
anggota Satgas Yonif R 400/BR.

Saat melakukan pemeriksaan, tiba-tiba anggota
OPM bernama Janius Bagau melarikan diri dengan loncat ke jurang.
TNI akhirnya melepaskan tembakan dan mengenai
tangan Janius Bagau.
Janius kemudian dibawa ke
puskesmas oleh Kepastoran Gereja Katolik Bilogai dan beberapa orang lainnya.

Baca Juga :  Diskon Tarif Listrik, Pengamat: Jangan Lihat Nominal, tapi Manfaatnya

Setelah dilakukan pengecekan dan dicocokkan dengan KTP, Janius
diketahui sebagai salah satu anggota OPM.

Janius sering melakukan aksi teror di Sugapa. Dia menjadi salah
satu yang menandatangani surat pernyataan perang kapada TNI-Polri beberapa
waktu yang lalu.

Saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sugapa, Janius didatangi
oleh dua orang rekannya lalu berusaha melarikan diri.
Mereka juga menyerang dan berusaha merampas senjata dari aparat
gabungan TNI-Polri yang berjaga di Puskesmas.

 

Dengan
sigap aparat melumpuhkan ketiga orang itu hingga tewas.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kepala Penerangan Komando Gabungan
Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel CZI IGN Suriastawa.
Suriastawa menduga ketiganya adalah anggota kelompok bersenjata
di wilayah Sugapa.

“Ketiganya merupakan anggota dari KKSB yang selama ini sering
melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di
Sugapa,” jelasnya.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru