27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Inggris Komitmen Wujudkan Program Ekonomi Indonesia

Kementerian
Perdagangan (Kemendag) menandatangani nota kesepahaman kajian perdagangan
Indonesia-Inggris tadi malam (16/10). Inggris berkomitmen mendukung program
prioritas pemerintah. Khususnya, dalam sektor pendidikan, infrastruktur, serta
jasa finansial dan teknologi (fintek).

Komisaris Perdagangan
Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black menuturkan, pemerintah Indonesia
memiliki visi besar dalam pembangunan infrstruktur. Seperti, bandara, moda raya
terpadu (MRT), dan transportasi publik lainnya. ”Beberapa perusahaan Inggris
sudah terlibat dalam proyek MRT. Selanjutnya, kami ingin lebih banyak
berkolaborasi untuk mewujudkan visi-visi selanjutnya,” beber Natalie.

Inggris juga melihat
perkembangan dan pertumbuhan e-commerce di tanah air sangat pesat. Kondisi
tersebut, lanjut Natalie, mirip dengan yang terjadi di London saat ini. Fintek
membuat gairah perekonomian meningkat. Apalagi era industri 4.0 sekarang.
Investasi yang masuk semakin banyak. ”Saya tahu Indonesia telah memiliki lima
unicorn besar di Asia Tenggara. Kami berharap langkah ini membuahkan hasil yang
konkrit,” kata Natalie.

Baca Juga :  486 Pasien Covid-19 Sembuh dalam Sehari, Sedangkan Positif Jadi 28.818

Sementara itu,
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo
berharap, dengan kerja sama tersebut bisa mengantarkan Indonesia pada ekonomi
modern. Artinya, berdaya saing, bisa menghadapi produk-produk impor,
memanfaatkan teknologi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia
itu sendiri.

”Dari kolaborasi
tersebut pemerintah Indonesia ingin mendapat masukan dari pemerintah Inggris
mengenai kondisi perdagangan global, mengetahui posisi ekonomi nasional berada
di posisi berapa, dan hambatan seperti apa yang akan dihadapi beberapa tahun ke
depan,” papar Iman.

Sementara di sektor
pendidikan, Inggris sudah memberikan program Beasiswa Chevening. Sebuah program
beasiswa global yang memberikan kesempatan bagi anak bangsa untuk menempuh
studi master di Negeri Ratu Elizabeth yang sudah berjalan sejak 1983. Terbuka
untuk siapa saja yang telah menyelesaikan gelar S1 dan memiliki pengalaman
kerja setidaknya 2 tahun.

Baca Juga :  Ganjar Bidani Undang-Undang Kewarganegaraan

Program itu juga
disebut tidak memiliki batasan umur. Lebih dari 1.700 orang Indonesia telah
menerima beasiswa tersebut. Penulis novel Negeri 5 Menara Ahmad Faudi, artis
sekaligus jurnalis Marissa Anita, hingga sutradara Noor Huda Ismail merupakan
alumni peraih beasiswa Chevening.

”Beasiswa ini meliputi
biaya hidup, biaya kuliah hingga dana lainnya untuk pendidikan gelar master.
Selain jiwa kepemimpinan, kami juga mengharapkan sosok tersebut adalah mereka
yang di masa mendatang akan mengambil keputusan, pembentuk opini yang
memberikan dampak baik bagi pembangunan negara,” jelas Duta Besar Inggris untuk
Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.(jpg)

 

Kementerian
Perdagangan (Kemendag) menandatangani nota kesepahaman kajian perdagangan
Indonesia-Inggris tadi malam (16/10). Inggris berkomitmen mendukung program
prioritas pemerintah. Khususnya, dalam sektor pendidikan, infrastruktur, serta
jasa finansial dan teknologi (fintek).

Komisaris Perdagangan
Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black menuturkan, pemerintah Indonesia
memiliki visi besar dalam pembangunan infrstruktur. Seperti, bandara, moda raya
terpadu (MRT), dan transportasi publik lainnya. ”Beberapa perusahaan Inggris
sudah terlibat dalam proyek MRT. Selanjutnya, kami ingin lebih banyak
berkolaborasi untuk mewujudkan visi-visi selanjutnya,” beber Natalie.

Inggris juga melihat
perkembangan dan pertumbuhan e-commerce di tanah air sangat pesat. Kondisi
tersebut, lanjut Natalie, mirip dengan yang terjadi di London saat ini. Fintek
membuat gairah perekonomian meningkat. Apalagi era industri 4.0 sekarang.
Investasi yang masuk semakin banyak. ”Saya tahu Indonesia telah memiliki lima
unicorn besar di Asia Tenggara. Kami berharap langkah ini membuahkan hasil yang
konkrit,” kata Natalie.

Baca Juga :  486 Pasien Covid-19 Sembuh dalam Sehari, Sedangkan Positif Jadi 28.818

Sementara itu,
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo
berharap, dengan kerja sama tersebut bisa mengantarkan Indonesia pada ekonomi
modern. Artinya, berdaya saing, bisa menghadapi produk-produk impor,
memanfaatkan teknologi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia
itu sendiri.

”Dari kolaborasi
tersebut pemerintah Indonesia ingin mendapat masukan dari pemerintah Inggris
mengenai kondisi perdagangan global, mengetahui posisi ekonomi nasional berada
di posisi berapa, dan hambatan seperti apa yang akan dihadapi beberapa tahun ke
depan,” papar Iman.

Sementara di sektor
pendidikan, Inggris sudah memberikan program Beasiswa Chevening. Sebuah program
beasiswa global yang memberikan kesempatan bagi anak bangsa untuk menempuh
studi master di Negeri Ratu Elizabeth yang sudah berjalan sejak 1983. Terbuka
untuk siapa saja yang telah menyelesaikan gelar S1 dan memiliki pengalaman
kerja setidaknya 2 tahun.

Baca Juga :  Ganjar Bidani Undang-Undang Kewarganegaraan

Program itu juga
disebut tidak memiliki batasan umur. Lebih dari 1.700 orang Indonesia telah
menerima beasiswa tersebut. Penulis novel Negeri 5 Menara Ahmad Faudi, artis
sekaligus jurnalis Marissa Anita, hingga sutradara Noor Huda Ismail merupakan
alumni peraih beasiswa Chevening.

”Beasiswa ini meliputi
biaya hidup, biaya kuliah hingga dana lainnya untuk pendidikan gelar master.
Selain jiwa kepemimpinan, kami juga mengharapkan sosok tersebut adalah mereka
yang di masa mendatang akan mengambil keputusan, pembentuk opini yang
memberikan dampak baik bagi pembangunan negara,” jelas Duta Besar Inggris untuk
Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru