28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mukhtarudin Minta Berantas Mafia Gula

PALANGKA RAYA – Anggota DPR RI H Mukhtarudin menyebut,
wajar Presiden Joko Widodo curiga adanya permainan mafia gula. Pasalnya,
komoditas gula masih langka di lapangan, bahkan harganya masih mahal sekitar
Rp17.000/Kg.

“Kalau saya tidak curiga lagi, tapi memang sudah ada
permainan dan ada mafia pangan (gula) yang bermain,” kata anggota Komisi VI DPR
Mukhtarudin melalui rilis.

Mukhtarudin mengatakan, pemain besar gula di Indonesia
sejak dulu itu-itu saja. Tentu sangat mudah kalau mau ditertibkan. Mafia pangan
dari dulu dikuasai oleh 7 samurai. “Saya jadi heran, aneh dan ajaib saja.
Padahal sudah berkali kali tapi belum menemukan penyebabnya,” ucapnya.

Politisi Golkar ini mengaku, kasihan dengan Presiden Jokowi
yang selalu menjadi sasaran tembak elit politik, akibat mahalnya harga-harga
bahan pokok, termasuk gula. “Hal ini diduga akibat dari permainan instansi
teknis terkait di lapangan,” ujarnya.

Baca Juga :  Minta Jokowi Ganti Ngabalin dan Fachroel, Denny Siregar: Biar Wajah Is

Wakil Rakyat Dapil Kalteng ini menyarankan, agar Presiden
Jokowi segera mengevaluasi kinerja semua pejabat teknis yang terkait pangan.
Mereka harus diberi peringatan dan deadline untuk menstabilkankan harga pangan
khususnya gula.

Bahkan Muhkharudin, meminta presiden agar pengawasan
komoditas gula ini lebih diperketat dan memberikan hukuman berat pada pemain
yang sengaja melakukan penimbunan.

“Satgas pangan agar bekerja maksimal dan kasih target
waktu. Mereka tidak boleh lemah menghadapi para mafia pangan ini,” terangnya.

Solusi lainnya, kata Mukhtarudin, pengawasan Satgas pangan
harus kerja maksimal, misalnya melakukan sidak terhadap sejumlah industri dan
distributor pangan. “Jadi awasi dengan ketat jalur distribusinya, dan operasi
pasar,” pangkasnya. 

Baca Juga :  Dimulai Juli, Ini Panduan Lengkap Tatap Muka Sekolah di Zona Hijau

PALANGKA RAYA – Anggota DPR RI H Mukhtarudin menyebut,
wajar Presiden Joko Widodo curiga adanya permainan mafia gula. Pasalnya,
komoditas gula masih langka di lapangan, bahkan harganya masih mahal sekitar
Rp17.000/Kg.

“Kalau saya tidak curiga lagi, tapi memang sudah ada
permainan dan ada mafia pangan (gula) yang bermain,” kata anggota Komisi VI DPR
Mukhtarudin melalui rilis.

Mukhtarudin mengatakan, pemain besar gula di Indonesia
sejak dulu itu-itu saja. Tentu sangat mudah kalau mau ditertibkan. Mafia pangan
dari dulu dikuasai oleh 7 samurai. “Saya jadi heran, aneh dan ajaib saja.
Padahal sudah berkali kali tapi belum menemukan penyebabnya,” ucapnya.

Politisi Golkar ini mengaku, kasihan dengan Presiden Jokowi
yang selalu menjadi sasaran tembak elit politik, akibat mahalnya harga-harga
bahan pokok, termasuk gula. “Hal ini diduga akibat dari permainan instansi
teknis terkait di lapangan,” ujarnya.

Baca Juga :  Minta Jokowi Ganti Ngabalin dan Fachroel, Denny Siregar: Biar Wajah Is

Wakil Rakyat Dapil Kalteng ini menyarankan, agar Presiden
Jokowi segera mengevaluasi kinerja semua pejabat teknis yang terkait pangan.
Mereka harus diberi peringatan dan deadline untuk menstabilkankan harga pangan
khususnya gula.

Bahkan Muhkharudin, meminta presiden agar pengawasan
komoditas gula ini lebih diperketat dan memberikan hukuman berat pada pemain
yang sengaja melakukan penimbunan.

“Satgas pangan agar bekerja maksimal dan kasih target
waktu. Mereka tidak boleh lemah menghadapi para mafia pangan ini,” terangnya.

Solusi lainnya, kata Mukhtarudin, pengawasan Satgas pangan
harus kerja maksimal, misalnya melakukan sidak terhadap sejumlah industri dan
distributor pangan. “Jadi awasi dengan ketat jalur distribusinya, dan operasi
pasar,” pangkasnya. 

Baca Juga :  Dimulai Juli, Ini Panduan Lengkap Tatap Muka Sekolah di Zona Hijau

Terpopuler

Artikel Terbaru