28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Prediksi, Kalteng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

BADAN Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Siklon Tropis Surigae diperkirakan
mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan. Siklon tersebut saat ini
berada di perairan Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat dan terus bergerak
mengarah ke barat laut.

Berdasarkan analisis yang dikeluarkan BMKG,
Siklon Tropis Surigae cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun,
tetap memberikan dampak tidak langsung bagi sejumlah provinsi di tanah air.

“Menurut prediksi BMKG hingga Sabtu (17/4)
pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis tersebut masih akan berada di perairan
Samudra Pasifik dan diperkirakan bergerak menuju sebelah utara Maluku Utara,
atau pada 11.7 LU dan 129.7 BT, atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara
timur laut Tahuna,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi
Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4).

Baca Juga :  Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar: Dari Desa Kembali ke Desa

Siklon tropis ini diperkirakan akan bergerak
dengan kecepatan 10 knot atau 19 kilometer per jam dengan kekuatan 95 knots
atau 185 kilometer per jam dengan tekanan 935 hPa.

“Akibat adanya pergerakan dan fenomena siklon
tropis tersebut, maka BMKG memprediksi dampaknya dapat berupa potensi hujan
lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di 9 wilayah,” imbuh Raditya.

Sembilan wilayah yang dimaksud yakni
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Kemudian, gelombang air laut setinggi
1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe,
Perairan Kepulauam Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, Perairan
Selatan Sulawesi Utara, Laut Halmahera, dan Perairan Biak hingga Jayapura.

Baca Juga :  Pengacara Bantah Imam Nahrawi Terima Uang Rp 11,5 Miliar

Selanjutnya, gelombang air laut dengan
ketinggian rata-rata 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan
Talaud dan Perairan utara Halmahera. “Adapun gelombang air laut setinggi
4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera hingga
Papua Barat,” pungkas Raditya.

BADAN Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Siklon Tropis Surigae diperkirakan
mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan. Siklon tersebut saat ini
berada di perairan Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat dan terus bergerak
mengarah ke barat laut.

Berdasarkan analisis yang dikeluarkan BMKG,
Siklon Tropis Surigae cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun,
tetap memberikan dampak tidak langsung bagi sejumlah provinsi di tanah air.

“Menurut prediksi BMKG hingga Sabtu (17/4)
pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis tersebut masih akan berada di perairan
Samudra Pasifik dan diperkirakan bergerak menuju sebelah utara Maluku Utara,
atau pada 11.7 LU dan 129.7 BT, atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara
timur laut Tahuna,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi
Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4).

Baca Juga :  Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar: Dari Desa Kembali ke Desa

Siklon tropis ini diperkirakan akan bergerak
dengan kecepatan 10 knot atau 19 kilometer per jam dengan kekuatan 95 knots
atau 185 kilometer per jam dengan tekanan 935 hPa.

“Akibat adanya pergerakan dan fenomena siklon
tropis tersebut, maka BMKG memprediksi dampaknya dapat berupa potensi hujan
lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di 9 wilayah,” imbuh Raditya.

Sembilan wilayah yang dimaksud yakni
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Kemudian, gelombang air laut setinggi
1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe,
Perairan Kepulauam Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, Perairan
Selatan Sulawesi Utara, Laut Halmahera, dan Perairan Biak hingga Jayapura.

Baca Juga :  Pengacara Bantah Imam Nahrawi Terima Uang Rp 11,5 Miliar

Selanjutnya, gelombang air laut dengan
ketinggian rata-rata 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan
Talaud dan Perairan utara Halmahera. “Adapun gelombang air laut setinggi
4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera hingga
Papua Barat,” pungkas Raditya.

Terpopuler

Artikel Terbaru