28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Gempa Bumi Guncang Sukabumi, Jalur Pendakian Gunung Salak Ditutup Sementara

PROKALTENG.CO– Balai Besar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian Gunung Salak usai terjadi gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Erlan Sodahlan selaku Kepala Balai Besar TNGHS di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (14/12) mengungkapkan bahwa penutupan dilakukan pada 15 Desember 2023 hingga waktu yang belum ditentukan. 

“Mulai 15 Desember 2023 ditutup sementara khusus pendakian Puncak Salak dan Kawah Ratu,” ungkapnya. 

Penutupan jalur pendakian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE.4722/T.14/TU/KSA.3.1/12/2023 dari Kepala Balai TNGHS. Keputusan itu dikeluarkan pada 8 Desember 2023.

Dilansir dari Antara, ada dua alasan jalur pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu ditutup dalam surat edaran tersebut.

Baca Juga :  Waspadai Potensi Gempa di Kalteng, BMKG Pasang Alat Deteksi

Pertama, untuk memulihkan ekosistem hutan pada jalur pendakian yang sudah rutin di akhir tahun hingga awal tahun baru. 

Lalu yang kedua, karena cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini juga menjadi pertimbangan ditutupnya jalur pendakian ini. Pasalnya intensitas hujan terbilang tinggi pada bulan Desember.

“Setiap akhir tahun kami memang biasa melakukan penutupan jalur pendakian. Alasannya, karena cuaca ekstrem dan dalam rangka pemulihan ekosistem hutan di sekitar jalur pendakian,” ucap Erlan. 

Sementara itu, Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengimbau masyarakat di sekitaran kaki Gunung Salak meningkatkan kewaspadaan setelah dua kali diguncang bencana alam gempa bumi dalam satu pekan terakhir. 

“Kami meminta dan menghimbau kepada masyarakat yang rumahnya berlokasi di kaki gunung itu harus waspada,” tutur Iwan.

Baca Juga :  Jokowi Kembalikan UU KPK ke DPR, Puan: Itu Soal Teknis Saja

Ia mengungkapkan bahwa BPBD Kabupaten Bogor juga akan melakukan kajian mengenai wilayah mana saja di Kabupaten Bogor yang masuk dalam garis bentang kaki Gunung Salak dan rawan terjadi gempa bumi. 

Hingga saat ini BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan kaji cepat terhadap dampak gempa bumi yang terjadi pada Kamis (14/12) pagi tersebut. (han,ant/jpg/hnd)

PROKALTENG.CO– Balai Besar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian Gunung Salak usai terjadi gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Erlan Sodahlan selaku Kepala Balai Besar TNGHS di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (14/12) mengungkapkan bahwa penutupan dilakukan pada 15 Desember 2023 hingga waktu yang belum ditentukan. 

“Mulai 15 Desember 2023 ditutup sementara khusus pendakian Puncak Salak dan Kawah Ratu,” ungkapnya. 

Penutupan jalur pendakian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE.4722/T.14/TU/KSA.3.1/12/2023 dari Kepala Balai TNGHS. Keputusan itu dikeluarkan pada 8 Desember 2023.

Dilansir dari Antara, ada dua alasan jalur pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu ditutup dalam surat edaran tersebut.

Baca Juga :  Waspadai Potensi Gempa di Kalteng, BMKG Pasang Alat Deteksi

Pertama, untuk memulihkan ekosistem hutan pada jalur pendakian yang sudah rutin di akhir tahun hingga awal tahun baru. 

Lalu yang kedua, karena cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini juga menjadi pertimbangan ditutupnya jalur pendakian ini. Pasalnya intensitas hujan terbilang tinggi pada bulan Desember.

“Setiap akhir tahun kami memang biasa melakukan penutupan jalur pendakian. Alasannya, karena cuaca ekstrem dan dalam rangka pemulihan ekosistem hutan di sekitar jalur pendakian,” ucap Erlan. 

Sementara itu, Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengimbau masyarakat di sekitaran kaki Gunung Salak meningkatkan kewaspadaan setelah dua kali diguncang bencana alam gempa bumi dalam satu pekan terakhir. 

“Kami meminta dan menghimbau kepada masyarakat yang rumahnya berlokasi di kaki gunung itu harus waspada,” tutur Iwan.

Baca Juga :  Jokowi Kembalikan UU KPK ke DPR, Puan: Itu Soal Teknis Saja

Ia mengungkapkan bahwa BPBD Kabupaten Bogor juga akan melakukan kajian mengenai wilayah mana saja di Kabupaten Bogor yang masuk dalam garis bentang kaki Gunung Salak dan rawan terjadi gempa bumi. 

Hingga saat ini BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan kaji cepat terhadap dampak gempa bumi yang terjadi pada Kamis (14/12) pagi tersebut. (han,ant/jpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru