30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Viral di Medsos, Papan Gang Kondom Jadi Sasaran Foto Selfie Warga

Dusun Sumberwinong di
Desa Banjardowo kini ramai dikunjungi warga sekitar yang penasaran dengan salah
satu nama jalan di sana viral di Media Sosial. Gang Kondom, begitu namanya. Tak
hanya warga sekitar, keberadaan papan nama itu juga menarik perhatian
masyarakat luar untuk datang ke Desa Banjardowo.

Sebagian besar dari
mereka yang datang, hanya untuk sekedar berswafoto disamping papan. Tulus, 51,
salah satu warga RT 05/RW 08 yang tinggal di Gang Kondom mengatakan, beberapa
waktu terakhir banyak orang luar yang datang hanya untuk melihat papan nama
Gang Kondom.

“Sejak diberi nama
Gang Kondom terus masuk di facebook, banyak yang datang ke sini. Rata-rata anak
muda, mereka selfie disamping papan. Kata mereka nama gangnya unik,” kata Tulus
kepada Jawa Pos Radar Jombang, Rabu (14/8).

Gang di salah satu
jalan permukiman warga Dusun Sumberwonong ini memang diberi nama Gang Kondom.
Pemberian nama ini dilakukan menyusul adanya program Kampung Keluarga Berencana
yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang. “Tak
hanya gang ini, gang lain juga diberi nama,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tak Tanggung-tanggung, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Mengawal FPI

Meski menarik
perhatian warga luar untuk datang, beberapa warga Dusun Sumberwinong sendiri
sebenarnya mengaku risih dengan nama itu. “Dulu nama Gang Kondom ini diresmikan
pak camat. Tapi sayangnya pakai nama kondom, orang yang tidak mengerti pasti
menilai nama ini jorok. Mungkin sebaiknya diganti saja,” kata Parti, 47, warga
lain.

Sebelumnya, pemberian
nama Gang Kondom ini memunculkan polemik. Dian Sukarno, pegiat budaya Jombang
menolak penamaan ‘Gang Kondom’. Meski niatnya baik, sebagai program kampung Keluarga
Berencana (KB), namun ada yang kurang tepat pada pemilihan kata untuk nama
gang. “Pilihan kata kondom bagi kami memiliki makna negatif jika digunakan
sebagai nama pada sebuah tempat. Apalagi kalau yang bermukim ada anak dibawah
umur,” katanya.

Kata kondom menurut
Dian, menjadi tidak etis jika dikonsumsi anak di bawah umur sebagai wacana dan
bahan pembicaraan. “Apa jadinya jika mereka bertanya kondom itu apa. Sebagai
orang tua jawaban apa yang pas disampaikan kepada mereka? Tentu sangat sulit,”
imbuhnya. Jika terjadi salah penafsiran, menurut Dian kondom bisa dianggap
sebagai barang yang boleh digunakan siapa saja. “Ini yang bahaya,” ujarnya.

Baca Juga :  Jokowi Bolehkan Demo saat Pelantikan, Kapolri Tito Tak Mau Kecolongan

Selain itu memberi
nama ‘Gang Kondom’ juga kurang tepat menurut aspek budaya. “Desa Banjardowo
dalam ceritanya tidak bisa dipisahkan dari sejarah kerajaan Majapahit. Rasanya
kurang etis jika salah satu gang permukiman diberi nama itu,” tambahnya. Dian
mengusulkan, ‘Gang Kondom’ diganti dengan nama lain. “Masih banyak pilihan kata
dalam bidang keluarga berencana yang bisa digunakan sebagai nama,” pungkasnya.

Pihak DPPKBPPPA
Kabupaten Jombang sendiri mengakui penamaan ‘Gang Kondom’ di Desa Banjardowo
menimbulkan pro kontra. “Kami sudah menerima laporannya. Mempertimbangkan
masukan dari banyak pihak, kami akan merumuskan nama baru untuk gang itu,” kata
Nur Kamalia, Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Jombang.

Pihaknya menjelaskan,
pemilihan nama ‘Gang Kondom’ dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat. “Dalam
program Kampung KB, ada kegiatan yang namanya rembung warga. Dari kegiatan itu,
masyarakat yang menentukan sendiri nama untuk jalan permukiman. Jadi pemberian
nama itu bukan kami atau provinsi, tapi masyarakat sendiri,” tambahnya. Dalam
merumuskan nama baru tersebut, tambah Nur Kamalia, pihaknya akan melibatkan
pemerintah desa setempat.(jpg)

 

Dusun Sumberwinong di
Desa Banjardowo kini ramai dikunjungi warga sekitar yang penasaran dengan salah
satu nama jalan di sana viral di Media Sosial. Gang Kondom, begitu namanya. Tak
hanya warga sekitar, keberadaan papan nama itu juga menarik perhatian
masyarakat luar untuk datang ke Desa Banjardowo.

Sebagian besar dari
mereka yang datang, hanya untuk sekedar berswafoto disamping papan. Tulus, 51,
salah satu warga RT 05/RW 08 yang tinggal di Gang Kondom mengatakan, beberapa
waktu terakhir banyak orang luar yang datang hanya untuk melihat papan nama
Gang Kondom.

“Sejak diberi nama
Gang Kondom terus masuk di facebook, banyak yang datang ke sini. Rata-rata anak
muda, mereka selfie disamping papan. Kata mereka nama gangnya unik,” kata Tulus
kepada Jawa Pos Radar Jombang, Rabu (14/8).

Gang di salah satu
jalan permukiman warga Dusun Sumberwonong ini memang diberi nama Gang Kondom.
Pemberian nama ini dilakukan menyusul adanya program Kampung Keluarga Berencana
yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang. “Tak
hanya gang ini, gang lain juga diberi nama,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tak Tanggung-tanggung, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Mengawal FPI

Meski menarik
perhatian warga luar untuk datang, beberapa warga Dusun Sumberwinong sendiri
sebenarnya mengaku risih dengan nama itu. “Dulu nama Gang Kondom ini diresmikan
pak camat. Tapi sayangnya pakai nama kondom, orang yang tidak mengerti pasti
menilai nama ini jorok. Mungkin sebaiknya diganti saja,” kata Parti, 47, warga
lain.

Sebelumnya, pemberian
nama Gang Kondom ini memunculkan polemik. Dian Sukarno, pegiat budaya Jombang
menolak penamaan ‘Gang Kondom’. Meski niatnya baik, sebagai program kampung Keluarga
Berencana (KB), namun ada yang kurang tepat pada pemilihan kata untuk nama
gang. “Pilihan kata kondom bagi kami memiliki makna negatif jika digunakan
sebagai nama pada sebuah tempat. Apalagi kalau yang bermukim ada anak dibawah
umur,” katanya.

Kata kondom menurut
Dian, menjadi tidak etis jika dikonsumsi anak di bawah umur sebagai wacana dan
bahan pembicaraan. “Apa jadinya jika mereka bertanya kondom itu apa. Sebagai
orang tua jawaban apa yang pas disampaikan kepada mereka? Tentu sangat sulit,”
imbuhnya. Jika terjadi salah penafsiran, menurut Dian kondom bisa dianggap
sebagai barang yang boleh digunakan siapa saja. “Ini yang bahaya,” ujarnya.

Baca Juga :  Jokowi Bolehkan Demo saat Pelantikan, Kapolri Tito Tak Mau Kecolongan

Selain itu memberi
nama ‘Gang Kondom’ juga kurang tepat menurut aspek budaya. “Desa Banjardowo
dalam ceritanya tidak bisa dipisahkan dari sejarah kerajaan Majapahit. Rasanya
kurang etis jika salah satu gang permukiman diberi nama itu,” tambahnya. Dian
mengusulkan, ‘Gang Kondom’ diganti dengan nama lain. “Masih banyak pilihan kata
dalam bidang keluarga berencana yang bisa digunakan sebagai nama,” pungkasnya.

Pihak DPPKBPPPA
Kabupaten Jombang sendiri mengakui penamaan ‘Gang Kondom’ di Desa Banjardowo
menimbulkan pro kontra. “Kami sudah menerima laporannya. Mempertimbangkan
masukan dari banyak pihak, kami akan merumuskan nama baru untuk gang itu,” kata
Nur Kamalia, Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Jombang.

Pihaknya menjelaskan,
pemilihan nama ‘Gang Kondom’ dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat. “Dalam
program Kampung KB, ada kegiatan yang namanya rembung warga. Dari kegiatan itu,
masyarakat yang menentukan sendiri nama untuk jalan permukiman. Jadi pemberian
nama itu bukan kami atau provinsi, tapi masyarakat sendiri,” tambahnya. Dalam
merumuskan nama baru tersebut, tambah Nur Kamalia, pihaknya akan melibatkan
pemerintah desa setempat.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru