26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Obat Covid Langka, Menkes Bilang Begini

PROKALTENG.CO-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku orang-orang dari kalangan menengah ke atas selalu memborong obat-obat terapi Covid-19 dan juga oksigen. Pembelian tersebut diborong untuk stok saja, bukan untuk kebutuhan pemakaian.

Hal ini yang menyebabkan obat terapi Covid-19 dan oksigen menjadi sulit dicari.

“Obat-obatan ini sama seperti oksigen (penyebab habisnya, Red). Banyak orang-orang menengah ke atas itu beli untuk distok sebagai cadangan,” ujar Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Meski demikian, mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengatakan pihaknya tidak bisa melarang perilaku tersebut. Ia hanya mengimbau bahwa pembelian untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

“Saya nggak bisa menyalahkan kalau orang-orang, terutama yang dari kalangan berada, ingin aman lalu kemudian dia ambil itu oksigen dan obatnya,” katanya.

Baca Juga :  UU KPK Hasil Revisi Segera Berlaku, Presiden Diminta Terbitkan Perppu

Budi berujar bahwa alur distribusi obat sudah diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui apotek dan rumah sakit. Sehingga pembeliannya memang harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk orang yang menderita sakit.

“Karena saya takut nanti banyak obat-obat itu yang nyangkut sebagai stok belaka. Padahal sebenarnya bisa dipakai untuk teman-teman yang lain,” pungkasnya.

PROKALTENG.CO-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku orang-orang dari kalangan menengah ke atas selalu memborong obat-obat terapi Covid-19 dan juga oksigen. Pembelian tersebut diborong untuk stok saja, bukan untuk kebutuhan pemakaian.

Hal ini yang menyebabkan obat terapi Covid-19 dan oksigen menjadi sulit dicari.

“Obat-obatan ini sama seperti oksigen (penyebab habisnya, Red). Banyak orang-orang menengah ke atas itu beli untuk distok sebagai cadangan,” ujar Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Meski demikian, mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengatakan pihaknya tidak bisa melarang perilaku tersebut. Ia hanya mengimbau bahwa pembelian untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

“Saya nggak bisa menyalahkan kalau orang-orang, terutama yang dari kalangan berada, ingin aman lalu kemudian dia ambil itu oksigen dan obatnya,” katanya.

Baca Juga :  UU KPK Hasil Revisi Segera Berlaku, Presiden Diminta Terbitkan Perppu

Budi berujar bahwa alur distribusi obat sudah diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui apotek dan rumah sakit. Sehingga pembeliannya memang harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk orang yang menderita sakit.

“Karena saya takut nanti banyak obat-obat itu yang nyangkut sebagai stok belaka. Padahal sebenarnya bisa dipakai untuk teman-teman yang lain,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru