25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

CATAT ! 11 Gejala Happy Hypoxia pada Orang yang Positif Covid-19

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Belakangan ini muncul istilah kesehatan
happy hypoxia di tengah hiruk pikuk pandemi covid-19. Sejumlah pasien positif
corona di Indonesia memiliki gejala happy hypoxia dan dinyatakan meninggal
dunia.

Dikutip dari Medical News Today, happy
hypoxia adalah penurunan kadar oksigen dalam darah. Ketika kadar oksigen
darah mulai berkurang, seseorang mungkin mengalami sesak napas, yang juga
disebut dispnea. Jika kadar oksigen dalam darah terus menurun, organ-organ
mungkin mati dan mengancam nyawa.

Covid-19 pada dasarnya adalah penyakit
pernapasan. Kasus yang parah bisa mengurangi jumlah oksigen yang bisa
diserap paru-paru. Tingkat oksigen darah ditemukan sangat rendah pada beberapa
pasien Covid-19. (ngopibareng/jpnn)


Berikut 11 tanda happy
hypoxia pasien Covid-19:

1. Takipnea, peningkatan laju pernapasan
merupakan indikasi gangguan pernapasan.

Baca Juga :  Selain ST dan SH, Diduga Ada 2 Artis Lain Terlibat Prostitusi Online

2. Sesak napas (Dyspnea
Shortness of breath/ SOB) merupakan indikasi gangguan pernapasan.


3. Penggunaan otot
aksesori, yakni penggunaan otot leher atau interkostal saat bernapas merupakan
indikasi gangguan pernapasan.

4. Pernapasan bising atau
mengi dan berderak.

5. Penurunan tingkat saturasi oksigen, di mana
tingkat saturasi oksigen harus antara 92% dan 98% untuk orang dewasa tanpa
penyakit pernapasan yang mendasari. Lebih rendah dari 92% dianggap hipoksia.

6. Lubang hidung melebar atau mengerucutkan
bibir, yang mungkin menandakan perlunya oksigen tambahan.

7. Perubahan warna kulit
menjadi kebiruan atau abu-abu merupakan tanda akhir hypoxia.

8. Pasien dengan gangguan
pernapasan akan duduk atau membungkuk dengan mengistirahatkan lengan di atas
kaki untuk meningkatkan ekspansi paru. Pasien yang mengalami hypoxia mungkin
tidak dapat berbaring di tempat tidur.


Baca Juga :  Kabar Gembira Untuk PNS Fungsional Ini, Tunjangan Naik

9. Pasien dengan gangguan
pernapasan mungkin tidak dapat berbicara dalam kalimat lengkap, atau mungkin
perlu mengatur napas di antara kalimat.

10. Perubahan status
mental atau kehilangan kesadaran bila terlambat ditangani.

11. Kegelisahan atau
kecemasan.


JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Belakangan ini muncul istilah kesehatan
happy hypoxia di tengah hiruk pikuk pandemi covid-19. Sejumlah pasien positif
corona di Indonesia memiliki gejala happy hypoxia dan dinyatakan meninggal
dunia.

Dikutip dari Medical News Today, happy
hypoxia adalah penurunan kadar oksigen dalam darah. Ketika kadar oksigen
darah mulai berkurang, seseorang mungkin mengalami sesak napas, yang juga
disebut dispnea. Jika kadar oksigen dalam darah terus menurun, organ-organ
mungkin mati dan mengancam nyawa.

Covid-19 pada dasarnya adalah penyakit
pernapasan. Kasus yang parah bisa mengurangi jumlah oksigen yang bisa
diserap paru-paru. Tingkat oksigen darah ditemukan sangat rendah pada beberapa
pasien Covid-19. (ngopibareng/jpnn)


Berikut 11 tanda happy
hypoxia pasien Covid-19:

1. Takipnea, peningkatan laju pernapasan
merupakan indikasi gangguan pernapasan.

Baca Juga :  Selain ST dan SH, Diduga Ada 2 Artis Lain Terlibat Prostitusi Online

2. Sesak napas (Dyspnea
Shortness of breath/ SOB) merupakan indikasi gangguan pernapasan.


3. Penggunaan otot
aksesori, yakni penggunaan otot leher atau interkostal saat bernapas merupakan
indikasi gangguan pernapasan.

4. Pernapasan bising atau
mengi dan berderak.

5. Penurunan tingkat saturasi oksigen, di mana
tingkat saturasi oksigen harus antara 92% dan 98% untuk orang dewasa tanpa
penyakit pernapasan yang mendasari. Lebih rendah dari 92% dianggap hipoksia.

6. Lubang hidung melebar atau mengerucutkan
bibir, yang mungkin menandakan perlunya oksigen tambahan.

7. Perubahan warna kulit
menjadi kebiruan atau abu-abu merupakan tanda akhir hypoxia.

8. Pasien dengan gangguan
pernapasan akan duduk atau membungkuk dengan mengistirahatkan lengan di atas
kaki untuk meningkatkan ekspansi paru. Pasien yang mengalami hypoxia mungkin
tidak dapat berbaring di tempat tidur.


Baca Juga :  Kabar Gembira Untuk PNS Fungsional Ini, Tunjangan Naik

9. Pasien dengan gangguan
pernapasan mungkin tidak dapat berbicara dalam kalimat lengkap, atau mungkin
perlu mengatur napas di antara kalimat.

10. Perubahan status
mental atau kehilangan kesadaran bila terlambat ditangani.

11. Kegelisahan atau
kecemasan.


Terpopuler

Artikel Terbaru