30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Mobil Milik Anggota Polsek Tabrak 3 Orang Hingga Tewas, Mapolsek Diser

RATUSAN warga di Kecamatan Cidauan, Cianjur Selatan, Jawa Barat,
mengamuk dan menyerbu kantor Polsek Cidaun, Sabtu (11/5/2019) malam.

Kemarahan warga itu dipicu
kejadian tabrak lari yang menewaskan tiga remaja dan seorang korban lainnya
kritis.

Berdasarkan informasi yang
didapat pojoksatu.id, kejadian tabrak
lari itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, empat remaja dan sejumlah
warga lainnya tengah duduk di warung di sisi jalan.

Tepatnya di Jalan Raya Pelabuhan
Jayanti km 01, Kampung Babakan Garut, Desa Cidamar, Cidaun. Tiba-tiba, sebuah
mobil bernopol D 1722 GX melaju sangat kencang lalu oleng.

Nahas, mobil yang dikendarai
dengan ugal-ugalan itu menabrak warung tersebut dan korban yang ada di
dalamnya. Saking kerasnya tabrakan, tiga remaja yakni Faisal (15), Hermawan
(14) dan Anwar (12) tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan satu korban lainnya,
Lungga (16), kritis dan harus menjalani perawatan intensif di Puskesman
Cidauan. Usai menabrak, pelaku pun langsung tancap gas dan melarikan diri.

Selanjutnya, berdasarkan
informasi yang beredar, bahwa mobil yang telah merenggut tiga nyawa sekaligus
itu adalah milik salah seorang anggota Polsek Cidaun.

Akibatnya, warga yang tanpa
dikomando pun langsung menyerbu Polsek Cidaun untuk mencari pelaku dan anggota
polisi yang diduga pemilik mobil maut tersebut.

Baca Juga :  Ruang Isolasi Penuh, RSUP M Djamil Tolak Pasien Rujukan Covid-19

Mendapati mobil penabrak ada di
Polsek Cidaun, warga yang sudah emosi itu langsung menghancurkan dan
membakarnya di sisi jalan.

Selanjutnya, warga berusaha masuk
ke dalam kantor Polsek Cidaun untuk mencari pelaku. Beruntung, emosi warga bisa
diredam sejumlah anggota polisi lainnya dan tokoh masyarakat setempat.

Gunawan, salah seorang kerabat
korban membenarkan bahwa kedatangan warga ke Polsek Cidaun itu lantaran menduga
bahwa mobil maut itu adalah milik salah seorang anggota polisi setempat.

“Menurut informasi mobil ini
milik anggota (Polsek Cidaun). Makanya dibawa ke kantor polisi,” tuturnya.

Ia menduga, pelaku tabrak lari
juga dalam kondisi mabuk dan langsung melarikan diri usai menewaskan tiga
remaja.

“Yang bawanya (pelaku) mabuk.
Enggak tahu kemana, melarikan diri kemana,” tuturnya.

Gunawan menegaskan, pihak
keluarga pun hanya menuntut agar kasus tersebut secepatnya diproses dengan
terbuka dan tak ada pihak yang dilindungi.

Jika memang sampai dua hari
kedepan tidak ada kejelasan, warga mengancam akan kembali dan membakar Polsek
Cidaun.

“Kalau besok atau lusa gak ada
(kepastian), pasti (warga) datang lagi. Saya akan datang Lagi. Akan dibakar ini
(kantor polisi). Demi Allah, karena sudah hilangkan tiga nyawa,” tegasnya.

Baca Juga :  Kebutuhan APD di Daerah Masih Kurang

Sementara, anggota kepolisian
yang berada di lokasi, enggan memberikan komentarnya.

“Tunggu pimpinan saja,” singkat
salah seorang anggota polisi tersebut.

Menurut informasi, mobil yang
dibakar tersebut milik anggota Polsek Cidaun yang dipinjam warga sipil
berinisial AS alias BY. Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres
Cianjur AKP Budi Nuryanto.

“Pelaku sudah diamankan dan
dalam pemeriksaan Unit Laka Lantas Polres Cianjur. Pengemudi adalah masyarakat
namun pinjam mobil anggota Polsek Cidaun. Mobil berisi satu orang pengemudi
berinisial AS alias BY,” singkat Budi.

Beberapa jam kemudian massa yang
menggeruduk Markas Polsek Cidaun akhirnya bubar, setelah satu peleton Pasukan
Pengendali Massa (Dalmas) dari Satuan Sabhara Kepolisian Resor Cianjur datang
ke lokasi. Situasi akhirnya terkendali.

Massa yang bergerombol di Polsek
Cidaun membubarkan diri  meskipun
sebelumnya membakar mobil yang menabrak warga dan memukuli pelaku. “Ini
murni kasus kecelakaan lalu lintas,” kata Kepala Bagian Operasional Polres
Cianjur, Kompol Warsito di Mapolsek Cidaun, Minggu dinihari. (pojoksatu/kpc)

RATUSAN warga di Kecamatan Cidauan, Cianjur Selatan, Jawa Barat,
mengamuk dan menyerbu kantor Polsek Cidaun, Sabtu (11/5/2019) malam.

Kemarahan warga itu dipicu
kejadian tabrak lari yang menewaskan tiga remaja dan seorang korban lainnya
kritis.

Berdasarkan informasi yang
didapat pojoksatu.id, kejadian tabrak
lari itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, empat remaja dan sejumlah
warga lainnya tengah duduk di warung di sisi jalan.

Tepatnya di Jalan Raya Pelabuhan
Jayanti km 01, Kampung Babakan Garut, Desa Cidamar, Cidaun. Tiba-tiba, sebuah
mobil bernopol D 1722 GX melaju sangat kencang lalu oleng.

Nahas, mobil yang dikendarai
dengan ugal-ugalan itu menabrak warung tersebut dan korban yang ada di
dalamnya. Saking kerasnya tabrakan, tiga remaja yakni Faisal (15), Hermawan
(14) dan Anwar (12) tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan satu korban lainnya,
Lungga (16), kritis dan harus menjalani perawatan intensif di Puskesman
Cidauan. Usai menabrak, pelaku pun langsung tancap gas dan melarikan diri.

Selanjutnya, berdasarkan
informasi yang beredar, bahwa mobil yang telah merenggut tiga nyawa sekaligus
itu adalah milik salah seorang anggota Polsek Cidaun.

Akibatnya, warga yang tanpa
dikomando pun langsung menyerbu Polsek Cidaun untuk mencari pelaku dan anggota
polisi yang diduga pemilik mobil maut tersebut.

Baca Juga :  Ruang Isolasi Penuh, RSUP M Djamil Tolak Pasien Rujukan Covid-19

Mendapati mobil penabrak ada di
Polsek Cidaun, warga yang sudah emosi itu langsung menghancurkan dan
membakarnya di sisi jalan.

Selanjutnya, warga berusaha masuk
ke dalam kantor Polsek Cidaun untuk mencari pelaku. Beruntung, emosi warga bisa
diredam sejumlah anggota polisi lainnya dan tokoh masyarakat setempat.

Gunawan, salah seorang kerabat
korban membenarkan bahwa kedatangan warga ke Polsek Cidaun itu lantaran menduga
bahwa mobil maut itu adalah milik salah seorang anggota polisi setempat.

“Menurut informasi mobil ini
milik anggota (Polsek Cidaun). Makanya dibawa ke kantor polisi,” tuturnya.

Ia menduga, pelaku tabrak lari
juga dalam kondisi mabuk dan langsung melarikan diri usai menewaskan tiga
remaja.

“Yang bawanya (pelaku) mabuk.
Enggak tahu kemana, melarikan diri kemana,” tuturnya.

Gunawan menegaskan, pihak
keluarga pun hanya menuntut agar kasus tersebut secepatnya diproses dengan
terbuka dan tak ada pihak yang dilindungi.

Jika memang sampai dua hari
kedepan tidak ada kejelasan, warga mengancam akan kembali dan membakar Polsek
Cidaun.

“Kalau besok atau lusa gak ada
(kepastian), pasti (warga) datang lagi. Saya akan datang Lagi. Akan dibakar ini
(kantor polisi). Demi Allah, karena sudah hilangkan tiga nyawa,” tegasnya.

Baca Juga :  Kebutuhan APD di Daerah Masih Kurang

Sementara, anggota kepolisian
yang berada di lokasi, enggan memberikan komentarnya.

“Tunggu pimpinan saja,” singkat
salah seorang anggota polisi tersebut.

Menurut informasi, mobil yang
dibakar tersebut milik anggota Polsek Cidaun yang dipinjam warga sipil
berinisial AS alias BY. Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres
Cianjur AKP Budi Nuryanto.

“Pelaku sudah diamankan dan
dalam pemeriksaan Unit Laka Lantas Polres Cianjur. Pengemudi adalah masyarakat
namun pinjam mobil anggota Polsek Cidaun. Mobil berisi satu orang pengemudi
berinisial AS alias BY,” singkat Budi.

Beberapa jam kemudian massa yang
menggeruduk Markas Polsek Cidaun akhirnya bubar, setelah satu peleton Pasukan
Pengendali Massa (Dalmas) dari Satuan Sabhara Kepolisian Resor Cianjur datang
ke lokasi. Situasi akhirnya terkendali.

Massa yang bergerombol di Polsek
Cidaun membubarkan diri  meskipun
sebelumnya membakar mobil yang menabrak warga dan memukuli pelaku. “Ini
murni kasus kecelakaan lalu lintas,” kata Kepala Bagian Operasional Polres
Cianjur, Kompol Warsito di Mapolsek Cidaun, Minggu dinihari. (pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru