28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kitab Kuning, Kekayaan Indonesia dari Warisan Pesantren

Penyebaran Islam di Nusantara tidak terlepas dari penggunaan
kitab-kitab kuning para ulama pada masa lampau. Bahkan kitab tersebut tidak
hanya sekadar memuat ilmu keagamaan. Banyak ilmu pengetahuan lain yang ditulis
para ulama di masa lalu.

Penyebaran ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya ini masih
tetap dipakai oleh para mualim. Terutama di daerah-daerah dan pesantren.
Terbaru berlangsung di Rangkasbitung Lebak Banten pada Sabtu (7/12) hingga
Minggu (8/12). Di sana tengah digelar Workshop Cara Cepat Baca Kitab Kuning
Metode Mualim.

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) bersama Al-Muallim Center. Anggota Komisi VIII DPR Iip Miftahul Choiri
menyebut, kitab kuning merupakan salah satu khazanah dan kekayaan Indonesia
warisan pesantren yang harus dipelihara. Kitab kuning tidak hanya berisi
tentang ajaran agama, namun juga hikmah dan tradisi intelektual.

Baca Juga :  6 Suspect Baru Korona Diisolasi di RSPI

Dia menyebut, banyak sarjana muslim klasik lahir dan mewarnai
dunia intelektual Indonesia. Tingkat intelektual mereka itu didapat dari
pelajaran di kitab kuning. “Tradisi ini telah menempa para santri untuk
terbiasa mengenal perbedaan-perbedaan dalam berpendapat dan tidak membuat
mereka harus bersitegang atau saling memaki-maki orang yang berbeda. Sejatinya
perbedaan itu adalah kekayaan yang harus dirawat,” jelas Iip.

Menurut Iip, tradisi membaca kitab kuning perlu dilestarikan
agar umat Muslim bisa mengkaji agama Islam langsung dari kitab-kitab klasik karangan para ulama
yang sudah terbukti keilmuannya. Kajian kitab ini juga merupakan solusi di
tengah maraknya berita bohong terkait keagamaan yang marak saat ini.

Wasekjen DPP PPP Ending Syarifuddin menambahkan, pesantren
selama ini memiliki peranan strategis bagi peningkatan SDM umat Islam.
Pesantren juga ikut berperan merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
“Kini sudah ada UU Pesantren. Diharapkan UU itu bisa memberikan kemajuan yang
nyata bagi kemajuan pesantren.”

Baca Juga :  Viral Ratusan Pemudik Terobos Barikade Penyekatan Polisi di Karawang

Selain di Banten, Workshop Cara Cepat Membaca Kitab Kuning juga
digelar di Jakarta, Sumedang (Jabar), Tangerang (Banten), Palangka Raya
(Kalteng), dan Kebumen (Jateng).(jpc)

 

Penyebaran Islam di Nusantara tidak terlepas dari penggunaan
kitab-kitab kuning para ulama pada masa lampau. Bahkan kitab tersebut tidak
hanya sekadar memuat ilmu keagamaan. Banyak ilmu pengetahuan lain yang ditulis
para ulama di masa lalu.

Penyebaran ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya ini masih
tetap dipakai oleh para mualim. Terutama di daerah-daerah dan pesantren.
Terbaru berlangsung di Rangkasbitung Lebak Banten pada Sabtu (7/12) hingga
Minggu (8/12). Di sana tengah digelar Workshop Cara Cepat Baca Kitab Kuning
Metode Mualim.

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) bersama Al-Muallim Center. Anggota Komisi VIII DPR Iip Miftahul Choiri
menyebut, kitab kuning merupakan salah satu khazanah dan kekayaan Indonesia
warisan pesantren yang harus dipelihara. Kitab kuning tidak hanya berisi
tentang ajaran agama, namun juga hikmah dan tradisi intelektual.

Baca Juga :  6 Suspect Baru Korona Diisolasi di RSPI

Dia menyebut, banyak sarjana muslim klasik lahir dan mewarnai
dunia intelektual Indonesia. Tingkat intelektual mereka itu didapat dari
pelajaran di kitab kuning. “Tradisi ini telah menempa para santri untuk
terbiasa mengenal perbedaan-perbedaan dalam berpendapat dan tidak membuat
mereka harus bersitegang atau saling memaki-maki orang yang berbeda. Sejatinya
perbedaan itu adalah kekayaan yang harus dirawat,” jelas Iip.

Menurut Iip, tradisi membaca kitab kuning perlu dilestarikan
agar umat Muslim bisa mengkaji agama Islam langsung dari kitab-kitab klasik karangan para ulama
yang sudah terbukti keilmuannya. Kajian kitab ini juga merupakan solusi di
tengah maraknya berita bohong terkait keagamaan yang marak saat ini.

Wasekjen DPP PPP Ending Syarifuddin menambahkan, pesantren
selama ini memiliki peranan strategis bagi peningkatan SDM umat Islam.
Pesantren juga ikut berperan merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
“Kini sudah ada UU Pesantren. Diharapkan UU itu bisa memberikan kemajuan yang
nyata bagi kemajuan pesantren.”

Baca Juga :  Viral Ratusan Pemudik Terobos Barikade Penyekatan Polisi di Karawang

Selain di Banten, Workshop Cara Cepat Membaca Kitab Kuning juga
digelar di Jakarta, Sumedang (Jabar), Tangerang (Banten), Palangka Raya
(Kalteng), dan Kebumen (Jateng).(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru