33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tidak Asal Merata, Vaksinasi Prioritas Utama untuk Tenaga Kesehatan

JAKARTA-Pemerintah telah merancang rencana distribusi vaksin dari Sinovac. Yang pertama
dilakukan adalah penyimpanan dan pendataan. Kemarin (7/12) pukul 03.45, vaksin
yang disimpan dalam tujuh envirotainer dan diangkut dengan tiga truk tiba di
lokasi penyimpanan milik Bio Farma di Bandung.

Vaksin tersebut kemudian dipindahkan ke ruang pendingin
dengan suhu 2–8 derajat Celsius yang sebelumnya disterilisasi. Ruangan tersebut
memang disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin Covid-19. Selanjutnya, BPOM dan Bio Farma
mengambil sampel vaksin untuk uji mutu. Jika BPOM menyatakan vaksin tersebut
aman serta efektif, Bio Farma baru bisa mengedarkannya.

Sebagaimana diberitakan, vaksin tersebut diterbangkan dari
Beijing menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan kargo khusus dan tiba di
Bandara Soekarno-Hatta Minggu malam (6/12). Jumlahnya mencapai 1,2 juta dosis
dalam bentuk vaksin jadi. Rencananya, bulan ini juga masuk bahan baku untuk 15
juta dosis vaksin.

Baca Juga :  Ibu Kota Baru Diharapkan Bukan Hanya jadi Pusat Pemerintahan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan,
sasaran untuk vaksin kiriman pertama itu adalah tenaga kesehatan, termasuk
tenaga penunjang kesehatan. Kemenkes sudah menyiapkan jumlah sasaran per
kabupaten/kota. ’’Distribusi vaksin telah dibahas,’’ ujarnya. Setelah disimpan
di gudang Bio Farma,
nanti vaksin didistribusikan ke dinas kesehatan provinsi. Lalu, berlanjut ke
dinkes kota/kabupaten.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan,
Presiden Jokowi telah memberikan arahan khusus terkait penyebaran vaksin.
Distribusi tidak boleh asal-asalan dan diprioritaskan untuk mereka yang berada
di garda terdepan. ”Selain itu, harus memperhatikan geospasial, lokasi di mana
terjadi penumpukan partikel virus itu yang lebih diutamakan,” ujarnya.

Menurut dia, hal itu perlu diperhatikan mengingat sebaran
Covid-19 yang tidak merata. ”Presiden minta agar diperhatikan sehingga
penggunaan vaksin nanti betul-betul efisien, tidak asal hantam rata. Tapi,
betul-betul terseleksi,” sambungnya.

Baca Juga :  Pers di Indonesia Belum Sepenuhnya Bebas

Muhadjir juga mengatakan bahwa proses penilaian kehalalan
vaksin Sinovac telah rampung. Vaksin asal Tiongkok itu akan dibuatkan
sertifikasi halal.
Sementara
itu, Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, diplomasi akan diteruskan untuk
mengawal rencana pengiriman vaksin selanjutnya. Vaksin bakal dikirim dalam
bentuk bulk vaksin atau vaksin dalam bentuk curah. Selain itu, pemerintah
tengah melakukan komunikasi dengan Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral.

JAKARTA-Pemerintah telah merancang rencana distribusi vaksin dari Sinovac. Yang pertama
dilakukan adalah penyimpanan dan pendataan. Kemarin (7/12) pukul 03.45, vaksin
yang disimpan dalam tujuh envirotainer dan diangkut dengan tiga truk tiba di
lokasi penyimpanan milik Bio Farma di Bandung.

Vaksin tersebut kemudian dipindahkan ke ruang pendingin
dengan suhu 2–8 derajat Celsius yang sebelumnya disterilisasi. Ruangan tersebut
memang disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin Covid-19. Selanjutnya, BPOM dan Bio Farma
mengambil sampel vaksin untuk uji mutu. Jika BPOM menyatakan vaksin tersebut
aman serta efektif, Bio Farma baru bisa mengedarkannya.

Sebagaimana diberitakan, vaksin tersebut diterbangkan dari
Beijing menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan kargo khusus dan tiba di
Bandara Soekarno-Hatta Minggu malam (6/12). Jumlahnya mencapai 1,2 juta dosis
dalam bentuk vaksin jadi. Rencananya, bulan ini juga masuk bahan baku untuk 15
juta dosis vaksin.

Baca Juga :  Ibu Kota Baru Diharapkan Bukan Hanya jadi Pusat Pemerintahan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan,
sasaran untuk vaksin kiriman pertama itu adalah tenaga kesehatan, termasuk
tenaga penunjang kesehatan. Kemenkes sudah menyiapkan jumlah sasaran per
kabupaten/kota. ’’Distribusi vaksin telah dibahas,’’ ujarnya. Setelah disimpan
di gudang Bio Farma,
nanti vaksin didistribusikan ke dinas kesehatan provinsi. Lalu, berlanjut ke
dinkes kota/kabupaten.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan,
Presiden Jokowi telah memberikan arahan khusus terkait penyebaran vaksin.
Distribusi tidak boleh asal-asalan dan diprioritaskan untuk mereka yang berada
di garda terdepan. ”Selain itu, harus memperhatikan geospasial, lokasi di mana
terjadi penumpukan partikel virus itu yang lebih diutamakan,” ujarnya.

Menurut dia, hal itu perlu diperhatikan mengingat sebaran
Covid-19 yang tidak merata. ”Presiden minta agar diperhatikan sehingga
penggunaan vaksin nanti betul-betul efisien, tidak asal hantam rata. Tapi,
betul-betul terseleksi,” sambungnya.

Baca Juga :  Pers di Indonesia Belum Sepenuhnya Bebas

Muhadjir juga mengatakan bahwa proses penilaian kehalalan
vaksin Sinovac telah rampung. Vaksin asal Tiongkok itu akan dibuatkan
sertifikasi halal.
Sementara
itu, Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, diplomasi akan diteruskan untuk
mengawal rencana pengiriman vaksin selanjutnya. Vaksin bakal dikirim dalam
bentuk bulk vaksin atau vaksin dalam bentuk curah. Selain itu, pemerintah
tengah melakukan komunikasi dengan Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral.

Terpopuler

Artikel Terbaru